Image From Google
Sejak kaka di diagnosa kena asma, setiap dia flu pasti asmanya juga kumat. Flunya bisa lebih lama dari kebanyakan orang, dan melihat putri kesayangan sesak nafas jelas bukan sesuatu yang mudah untuk saya . Sejak di diagnosa asma aktifitasnya sedikit kami batasi. Nggak boleh terlalu cape, sebisa mungkin menghindari pencetusnya karena asmanya selain faktor genetik ( kakek dari ayahnya ) juga faktor alergi, sensitif dengan debu, sensitif dengan udara-udara yang ekstrem. Terlalu dingin dia bisa sesak, terlalu pengap dan panas juga bisa memicu sesak nafasnya. Menghirup asap rokok, atau bau-bauan yang menyengat seperti penyemprot nyamuk bisa membuat dia sesak juga. Saya dan suami juga berusaha menjaga moodnya, stress atau tertekan di duga bisa menjadi pencetus asma kumat.