Kemarin kaka Tazkia terpaksa bolong puasanya, asma nya sehabis sahur kumat. Akhh sedih rasanya saat melihat dia sesak nafas, kaka jadi susah tidur karena jika berbaring kaka akan merasa lebih tersiksa. Biasanya kaka akan duduk sembari bersandar pada bantal yang saya susun lebih tinggi. Dan paniknya saya, obat asma nya ternyata habis, untuk meringankan sesaknya saya oleskan
minyak kayu putih ke dada dan punggungnya. Hanya mengurangi, tapi sesaknya memang harus dengan obat.
Sesak nafas kaka biasanya gak lama setelah minum obat akan membaik, dan pencetusnya subuh tadi adalah saya sendiri hikssss. Jadi dini hari tadi seperti biasa saya bangun jam 3 pagi, dilalahnya semalam sehabis berbuka karena ada tamu saya lupa mencuci piring. Risih melihat cucian piring bertumpuk, saya pikir lebih baik saya cuci piring dulu. Taraaaa.... setelah cuci piring dan melihat jam sudah setengah empat, akhirnya niat hati mau goreng ikan gak jadi. Ganti menu, saya putuskan bikin nasi goreng dan telor ceplok, sosis goreng plus buah melon saja. Dilalahnya lagi tungku kompor gas satunya macet dan saya gak sabar untuk utak-atik, takut. Setelah bikin nasi goreng pedas yang aromanya menyebar kemana-mana, lalu ceplok telor...karena buru-buru dan khawatir imsak saya besarin donk itu kompor, kok ya malah banyak asap. Lupa gak pake exsos fan dan penyedot asap di atas tungku, lupa buka ventilasi udara. Asap berputar di seluruh ruangan. Setelah itu kaka mendadak sesak nafas. *mewekdipojokan.