Pages

18/01/2014

KEB di Mataku



Pernahkah merasa menemukan ruang atau beranda nyaman saat kita merasa membutuhkan tempat berteduh ? mungkin seperti itulah saya menemukan KEB dikehidupan saya. Tidak terbersit menjadi salah satu makmin KEB, menjadi member pun rasanya sudah menyenangkan. Saat itu menjadi member dari komunitas yang dibangun sahabat saya adalah bentuk suport saya untuknya. Dan saat diminta untuk menjadi bagian kepengurusan, adalah kegembiraan saya karena mendapat kepercayaan.

KEB di Mataku,... KEB tempat saya belajar bagaimana berorganisasi dengan lebih dewasa. Saya belajar banyak hal, saya menemukan banyak pengalaman dan membangun diri saya menjadi pribadi yang lebih berani dan mandiri. Saya belajar pada semua hal istimewa yang dimiliki komunitas ini, para board yang memberi saya kepercayaan, namun tetap menuntut dan mengajarkan saya untuk bertanggung jawab. Para makmin yang membuat saya belajar dari keunikan dan kelebihan mereka masing-masing. Riuh rendahnya diantara para makmin dan makboard membuat saya juga belajar bertenggang rasa, menahan diri dan lebih dewasa.

12/01/2014

Selalu terjaga



Ada saat-saat ketika aku takut meski hanya berharap. Aku pikir itu wajar bagi seorang penyintas kanker. Meski aku terus berusaha hidup sebaik mungkin, berdamai dengan kecemasan bayang-bayang kanker jelas tidak mudah. Aku tetap bersibuk ria, bersuka cita disatu waktu dan kadangkala terpuruk diwaktu lainnya. Aku penyintas kanker usus besar, hidup bagiku adalah anugerah. Meski kadang limbung ketika cubitan-cubitan kecil terus menghampiriku. Ketika tubuhku terus menjadi ujian bagiku.

06/01/2014

Catatan kecil pada agenda harianku

Aku ingin seperti anak-anak kecil yang memiliki kemampuan untuk mengabaikan hal-hal aneh dan berat dalam hidup ini. Andai aku bisa belajar pada kepolosan bocah-bocah itu.
Sayangnya, kemampuan itu mungkin sudah jauh kita tinggalkan ketika kedewasaan menghampiri.

Lalu apa pilihan yang ada untukku ? selain sebuah harapan. Aku tidak punya pilihan lain selain berharap dan melawan habis-habisan. Pilihan 'menyerah' sayangnya sudah aku hapuskan dari option pilihan hidupku. Aku ingin menjadi pecundang, yang mengangkat kedua tangan dan berteriak " Aku menyerah,...aku tidak sanggup "

Sayangnya, itu bukan aku... 

* 6 jan After Biopsi

05/01/2014

Tanpa Judul





Aku suka ruang ini, saat suara air berbunyi deras
dengan mesin pompanya yang kubiarkan terus menyala.
Dan suara-suara dipenggorengan,
pisau beradu ditalenan.
Menyamarkan suara tertahanku,
menyamarkan gerimis di mataku.
Ya Rabb,...aku lemah tanpa penjagaanMU.


* Entah celoteh apa ini dipagi buta...

03/01/2014

Biopsi

Ada yang pernah dengar istilah Biopsi gak ? heuheu... gak enak banget ya bahasannya, tapi gak papa lah ya sekedar berbagi dan membagi informasi.

Jadi Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jaringan tersebut bertujuan untuk mendeteksi adanya kecurigaan dari sebuah diagnosa atau untuk mengetahui tingkat keganasan jaringan abnormal tersebut. Pengambilan jaringan dari proses Biopsi juga memiliki resiko seperti infeksi atau perdarahan. Jaringan yang akan diambil untuk di biopsi bisa diambil dari bagian tubuh manapun. Kulit, usus, rahim, dan lain-lain.

Bila dokter mencurigai adanya kondisi tertentu, seperti kanker atau untuk melihat ganas atau jinaknya sebuah tumor, dan melihat tingkat keganasan maka biopsi dilakukan. Namun banyak juga yang enggan melakukan biopsi, karena khawatir kankernya akan bertambah ganas.

01/01/2014

Gerimis pagi di januari


Aku memandangnya sepagi ini, luruh begitu saja menyentuh bumi.
Lembut membasahi dedaunan, melebur di sela akar-akar
dan tabah terserap tanah.
Menggemburkan ladang harapan, menyemaikan putik impian.

Aku masih terus memandangnya,
dari balik jendelaku yang bersekat.
Sesekali jemariku menggapai, berharap kesejukannya mengaliri setiap
jengkal dari buku jariku.

Gerimis di pagi hari kadang menjadi ilusi,
mengembalikan rekam jejak ingatan tentang hari kemarin.
Serupa aromanya yang menghembuskan hawa panas dari tanah basah.
Mungkin juga mengembalikan apa yang sejatinya tak ditempatnya.

Gerimis yang menyamarkan tawa dan tangis,
mengumpulkan kenangan terserak,
penghapus jejak yang tertinggal,
dan merekam sejuta harapan disetiap bait rinainya.

Gerimis pagi di januari,
mungkin air mata langit tentang waktu yang terus melaju,
atau penyejuk bagi harap cemas para petani. 
Mungkin juga irama para perindu...

Aku masih memandangnya,
gerimis pagi di januari...
bagiku tak hanya laksana ribuan jarum menghujam bumi
tapi berkah melimpah dari Yang Maha Tinggi.


Selamat tahun baru teman, sahabat dan semuanya ^_^