By phone

Dering handphone membuyarkan lamunanku senja itu,dengan malas kuangkat dan sekian detik kemudian aku terpaku.

Suara yang begitu kuingat,aku mencoba bersikap biasa meski gemuruhnya tak sekuat dulu tapi tetap saja jantungku berdetak keras.

Entah kapan terakhir kali suara ini begitu nyata ditelingaku,mungkin bertahun yang lalu.Dan aku terkejut,suaranya masih menghadirkan gelombang diotakku.

" lusa aku menikah,aku ingin kau hadir...tentu saja dengan kekasihmu jg. Seperti janjiku dulu...aku akan memberitahumu jika aku menemukan seseorang dan menikah "

Aku tidak terkejut,bahkan ada kelegaan menyelimuti rasaku saat itu.
Ini yang akan membuatku tetap berpijak disini bukan ?
Aku tergelak dan tertawa senang ditelpon saat itu....

" syukurlah...aku senang mendengarnya dan ikut berbahagia,sungguh "

Kau pun tertawa disebrang sana,lalu kita sama-sama terdiam entah apa yg ada dibenakmu. Mungkin sesaat menoleh kebelakang dan menemukan disetiap sisinya ada aku,entahlah.
Atau mungkin tak mengingat apapun,bahkan tidak menoleh ke sana...?
karena hanya ada kelelahan dan air mata yg mengisi sekian penantian dan kesia-siaan.

Sekian menit suaramu begitu nyata dipendengaranku,menghadirkan halimun sekilas dan mengiringku pada rasaku yang mengendap melewati waktu sebelum akhirnya membeku.

Sekian menit mengantarku pada sepotong puzle kehidupanku di masa lalu.