Beberapa saat yang lalu,...
Beberapa hari yang lalu, salah satu sahabat wanita saya menyapa di bbm. Singkat cerita kami janjian untuk bertemu sekalian menjenguk suami salah satu teman kami yang sedang di rawat di salah satu RS di Bekasi. Saat melihatnya pertama kali, saya tahu kalau teteh yang baik hati ini perasaanya sedang tidak begitu nyaman. Wajahnya sedikit pucat, matanya sembab dan kelelahan terbayang jelas di wajahnya yang ramah.
Akhirnya sepanjang jalan lalu disambung makan siang bareng, dia bercerita. Sudah lama saya tahu kalau ibu tercinta dari sahabat saya ini sedang sakit, beliau sedang berjuang melawan kanker payudara yang sudah bermetastasis ke paru-parunya. Astagfirullah....
Meski teteh menceritakannya dengan tampak ringan, saya tahu pasti dan matanya yang sembab menjadi bukti bahwa dia sangat terpukul dan khawatir. Kelelahan jiwa dan raga, bukan hanya emosi yang terkuras, ketakutan akan kehilangan,bahkan finansial yang tidak sedikit untuk terus mengupayakan kesembuhan bagi ibu tercinta. Posisinya saat ini jelas tidak mudah, bahkan bagi keluarga pasien penyakit ini mengubah banyak hal. Jika seorang pasien berjuang melawan sakit dan emosi, kesedihan yang tidak kurang juga menyertai para pendukung atau keluarga pasien.
Dibalik ketabahan seorang pasien ada pasukan lain yang berperan besar bagi kesembuhannya, yaitu keluarga dan orang-orang yang menyayanginya. Ada beberapa tips yang ingin saya bagi sebagai seorang penyintas untuk mereka yang sedang mendampingi orang-orang terkasih, kerabat atau sahabat yang sedang berjuang melawan Kanker.
- Keluarga
Menjadi orang-orang terdekat bagi pasien kanker jelas bukanlah hal yang mudah, seperti yang pernah saya tulis vonis kanker bukan hanya mengubah hidup seseorang 360 derajat tapi juga mereka yang mencintainya. Sikap hati dan tanggung jawab keluarga sangat memiliki dampak besar dalam menghadapi peperangan si pasien. Kita tahu bahwa stress kronik, kegelisahan, ketakutan, putus asa dan suasana hati tidak nyaman akan memperparah pertumbuhan sel kanker itu sendiri. Ciptakan suasana nyaman dalam keluarga, perlihatkan bentuk suport dengan sama-sama mengubah hal-hal mendasar seperti gaya hidup, pola makan untuk mendukungnya. Ikut mencari informasi mengenai penyakit kanker dan pengobatan supaya tahu apa yang sedang dihadapi, dampingi setiap proses yang akan dilalui dalam upaya penyembuhan. Jaga semangat dan emosinya, dukung usaha-usahanya dengan memberinya keyakinan bahwa ini bukan hanya perangnya seorang diri tapi perang bagi seluruh keluarga yang menyayanginya. Pahami perubahan emosinya yang kadang tidak stabil dan kadang sulit kita pahami. Hindari menunjukan emosi berlebihan dan kelelahan mendampinginya, itu akan membuat si pasien merasa sudah menjadi beban, dan mengikis semangatnya untuk bertahan. Lengkapi dengan humor, dan jangan perlakukan dia seperti pesakitan yang harus dicereweti setiap waktu. Percayalah hari-harinya sudah cukup berat.
- Teman-teman/Sahabat
Menjadi seorang pasien Kanker mungkin akan membuat seseorang kehilangan banyak waktu untuk bertemu dan bercengkrama dengan teman-teman dan sahabat. Tapi bukan berarti dia tidak membutuhkan keberadaan lingkungan sosialnya. Seorang pasien Kanker membutuhkan dukungan semangat berupa harapan. Membuatnya terkucil dan merasa seorang diri akan memadamkan api semangat dan harapan hidupnya. Akan membuatnya merasa menjadi seseorang yang ' akan pergi '
Tetap terlibat dan terus menjadi bagian dari hubungan pertemanan akan membangkitkan semangatnya. Berada dilingkungan mereka yang sehat akan membuatnya terus berupaya untuk menjadi sehat. Tanyakan kabarnya, ajak bicara untuk memberinya kesempatan mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan. Tapi pahami jika ternyata dia memilih sedang ingin sendiri, beri waktu.
Doakan bagi kesembuhannya, dengan mengetahui kita mendoakan akan memberinya harapan hidup lebih baik. Mintakan untuknya...percayalah mungkin saja doa tulus dari beberapa orang yang perduli itu yang akan didengar oleh Tuhan.
Menjadi Pasien kanker tidak lantas membuatnya kehilangan kewajibannya terhadap kehidupan, seperti tugas-tugasnya terhadap pekerjaan atau kewajibannya di rumah. Ambil bebannya, dengan menawarkan pertolongan dan jangan menunggu untuk di minta.
Pastikan kita ada dan terus mensuportnya meski tidak berada dalam lingkar terdekat hidupnya, kirimkan kartu atau catatan pribadi untuk memberinya semangat. Saat saya didiagnosa mengidap kanker, saya kehilangan begitu banyak harapan. Saya mencari informasi dan pengalaman orang-orang yang berjuang dan tersembuhkan dari berbagai buku. Maka kirimkan buku-buku yang membantunya menemukan harapan kembali. Pesan positif yang di baca akan sampai dengan mudah ke dalam hatinya, percayalah.
Penyakit kanker bukan hanya penyakit yang mematikan, tapi juga penyakit mahal yang membutuhkan kecukupan finansial. Sangat memprihatinkan jika ada seseorang yang harus mengalami penyakit ini dan tidak memiliki perlindungan asuransi kesehatan yang baik. Kirimkan bantuan uang sesuai kemampuan untuk membantu sedikit beban pengobatannya. Dan suport yang tidak akan pernah saya lupakan saat menjalani peperangan saya adalah pesan non verbal yang diberikan mereka yang mengasihi saya. Genggaman tangan yang hangat, sentuhan halus, rangkulan, dan pelukan erat. Lakukan itu dengan sepenuh hati, maka pesan itu akan sampai ke hatinya dan membantunya melewati banyak proses menyakitkan dan penantiannya dalam mencapai kemenangan.
Kondisi mental penderita dan kerjasam psikologi dari keluarga serta lingkungan memainkan
peran penting dlm restorasi tubuh. Setiap pasien membutuhkan kesetiaan,
kasih,harapan, dan semangat.
- Max Gerson, M.D - A Cancer Theraphy
Untuk teteh terkasih dan siapapun yang sedang menjadi rekan seperjuangan seorang penyintas, untuk kalian catatan ini dituliskan.
Penuh Kasih
~ Irma Senja ~
Semoga tak ada batas kesabaran bagi mereka yang berjuang mendampingi dan yang berjuang melawan penyakit tersebut, nice sharing, mak.
ReplyDeleteAminn....makasihh suportnya selalu makpon :)
Deletewah Mbak, ngerasa banget apa yang dirasa penderita kanker atau pun sakit yang lainnya. Saya sendiri waktu dilanda deporessi, merasakan betul dukungan suami, anak-anak, serta cinta yang mereka berikan ke saya tanpa syarat, membuat saya bisa bangkit lagi. Senang bisa baca tulisan mbak yang mencerahkan. salam untuk saling menyemangati dalam berbagi :)
ReplyDeletehmmm, deporresi itu apa ya mba ?
Deletebenar sekali mba, betapa dukungan mereka adalah salah satu alasan kita kuat bertahan :)
Hikz....semangat...aku juga lagi nyut2an beberApa hari ini huhu
ReplyDeleteAyo semangat mba, rasakan lalu berdamai dgn rasanya.
Deleteinsyaallah akan lebih ringan :)
semoga selalu diberi kesabaran sehingga kembali sehat,semoga sehat selalu mbk... :D
ReplyDeleteamiin, doa yang sama untukmu mba :)
Deletemendampingi org yg sedang sakit emang serba salah (pengalaman sy waktu sakit hehehe). Kesabaran org2 terdekat lah yg mampu membangkitkan semangat org yg sedang sakit :)
ReplyDeleteBenar mak, dan kadang jadi pasien yg gak terlalu menyebalkan pun butuh usaha ya mba :D
DeleteSelama ini saya belum pernah mendampingi orang yang sakit serius, tulisan ini membuat saya ingat dan siap jika suatu saat hal yang tidak diinginkan itu tiba, nice sharing :D
ReplyDeleteTerima kasih agfian, smg gak mengalami sakit atau mendampingi yg sakit seperti ini ya ^^
Deleteharus selalu memberi dukungan ya mba, dukungan itu memberikan energi luar biasa. Pertamanya berat bagi para pedamping si sakit, karena terkadang sudah berusaha semaksimal mungkin masih ditambah kena marah karena si sakit sendiri sedang dalam tekanan. Semoga dua bela pihak bisa menemukan energi positif untuk berjuang menuju sehat dan kebahagiaan
ReplyDeleteHihihi, iya mba...apalagi untuk penyakit2 serius seperti kanker. untuk pasien tdk mudah begitu jg untuk para pendamping :)
DeleteBetul sekali, kesabaran orang terdekat yang memberikan dukungan bagi si sakit. Huuuaaa, kadang aku suka ngga sabar malah kalau yang nungguin aku sakit malah nyantai gitu.. pinginnya aku ya diperhatiin di dampingi gitu. Malah curhat de
ReplyDeletehehe...saat jd yg sakitnya kita harus banyak sabar mak :)
DeleteMoga sahabat mbak dan keluarga diberi kesabaran ya mbak, aamiin...
ReplyDeleteAmin, semoga ya ^^
Deletewah iya bener banget..
ReplyDeletekeluarga dan sahabat penderita harus terus kasih support. Agar si penderita punya semangat untuk sembuh. Karena sumber penyembuhan dari diri sendiri jg saat diperlukan :o
Semoga teman seperjuangan mba Irma diberi kesembuhan oleh-Nya.. Aamiin :)
setuju :)
DeleteAmin, semoga ya Citra ... trima kasih sudah singgah disini ^_^
semoga ibu temennya lekas sembuh dan bisa bahagia kumpul keluarga lagi ya tante senja :D
ReplyDeleteSetiap pasien membutuhkan kesetiaan, kasih,harapan, dan semangat.
ReplyDeleteSemoga bisa saling memberi dan memotivasi.
Semangat ya mbak Irma.
Siapapunbisa mengalaminya ya mbak..
ReplyDeleteTentu qta akan membutuhkan semua dukungan dari keluarga dan sahabat jika qta yg mengalaminya..
Tulisan yg apik, mbak..
Salam kenal, ya mbak Irma.. :-)