Banjir Oh banjir,...
Saya malu ketika melihat,..
Alangkah sederhananya mereka hidup,
begitu ringannya mereka memandang kehidupan.
Betapa rendahnya standar kebahagiaan,
hingga rumah yang luluh lantak dan keadaan yang sulit
tak mengurangi rasa syukur dan sabar.
Makan dan tidur yang sekedarnya, sakit yang diobati seadanya.
Tak mengikis riang dan tawa,
tak menyurutkan semangat dan kekuatan untuk bertahan.
Saya malu ketika saya takut jika genangan air kecoklatan itu membuat saya sakit,
padahal mereka makan, tidur, dan berenang didalamnya.
Tidak ada yang saya tinggalkan disana untuk membuat mereka lebih baik,
tapi ada yang saya dapatkan untuk saya bawa pulang.
Showing posts with label Berbagi rasa. Show all posts
Showing posts with label Berbagi rasa. Show all posts
03/02/2014
18/09/2013
Si Jutek
Selamat pagiiii,.... setelah dua hari ini kondisi badan #Galau trus alias gak fit, alhamdulillah pagi ini enakan dan memutuskan untuk ke dokter. Kok udah enakan malah ke dokter ?
Sebenarnya rasa nyerinya masih hilang timbul, heuugh...bukan sesuatu yang baru ya kalau ada rasa nyeri di dalam tubuh. Sebenarnya obat penghilang sakit habis, dan harus ketemu dokter untuk dapet resepnya lagi kan ? Hubby sempat menawarkan diri untuk nganter ke dokter tadi, tapi membuatnya terlambat ke kantor sedangkan saya masih kuat nyetir kayanya gak bijaksana deh.
Hehehee,...mendadak saya ketawa sendiri nih karena buka inbox di FB, seorang teman di SMA menyapa saya. Sebenarnya saya masih lupa-lupa inget dulu dia yang mana ya ? *_*
Akhirnya terbayang sih, gak akrab juga bahkan seingat saya gak pernah ngobrol atau berinteraksi gitu. Dia sih tahu dan kenal saya katanya, secara siapa juga yang gak kenal Neng Irma ya. Yang kalau upacara sering pingsan di lapangan :))) , meski tetep nekat ikutan jadi paskibraka. Sukses jadi paskibraka di SMA begitu pelantikan paskibraka di kabupaten pingsan dong #ngikik
Setidaknya semangat dan jiwa saya kuat sebelum akhirnya menyerah sama kondisi fisik *hikss.
Jadi setelah basa basi tanya kabar dan tanya inget gak sama saya ? kata dia, saya jawab yang mana ya? eh dia bilang irma gak pernah bersosialisasi sama teman-teman cowok sih.
Saya jawab, iya... tapi teman-teman cowoknya juga kayanya segan berteman sama saya. Teman saya langsung membalas " Gimana gak segan bu, dirimu dulu jutek bahkan lebih dari jutek tapi judes hahahaa... "
Xixixiii,.. spontan aku tertawa ngakak :)))
" Tapi karena juteknya itu jadi pada penasaran tuh bu,... " si teman menambahkan, saya tambah terbahak. Maksudnya penasaran sejutek apa saya gituh ? *_*
Label:
Berbagi rasa,
Catatan hati,
Celoteh saja,
Pernik hati
Bersyukur Tanpa Batas
Ini catatan lama di awal tahun 2013, ada beberapa revisi yang aku buat terkait catatan medis. Tulisan yang kubuat sefiksi mungkin, namun berdasarkan kehidupan nyata dua orang wanita.
By Google
” Bagaimana kabar Dokter Petrus ? minggu lalu saat ke RS, susternya bilang beliau sedang seminar di luar “ wanita usia 30 tahunan berparas manis itu bertanya sembari membuka bekal sarapan paginya.
” Beliau sudah kembali, kemarin aku baru menemuinya. Nih… ” wanita berselendang jingga itu menunjukan bekas tusukan jarum yang meninggalkan bekas lebam disepanjang lengannya.
” Syukurlah, obat-obatanku habis, ada nyeri di pinggul dan tumitku. TBC tulang ini gak asik banget buat wanita sibuk sepertiku…” Meski kalimatnya seperti keluhan keduanya justru berwajah secerah pagi hari, bahkan akhirnya tergelak berdua.
Label:
Berbagi rasa,
Catatan hati,
Inspirasi hati,
Ungkapan rasa
14/09/2013
Dekorasi baru di Dunia Senja ku
By: ayankmira.com
" Nggak bosen kah dengan template yang itu ? hitam, misterius, terkesan muram dan penuh tanda tanya " hiksss...itu salah satu komentar mengenai template saya yang lama. Template lama saya adalah hadiah dari sahabat blogger juga, templatenya cantik sebenarnya tapi karena saya memintanya mengubah dengan warna hitam jadilah tampilannya sedikit penuh misteri. Halagh...
Benarkah pilihan atau selera terkait erat dengan kepribadian si empunya ? Bisa jadi, beberapa orang terdekat menilai saya sedikit penuh misteri, susah di tebak dan penuh tanda tanya alias gak jelas #Ngikikk.
Sebenarnya gak segitunya juga, saya gak semisterius itu kok. Saya terbuka, apalagi untuk orang-orang terdekat saya sangat terbuka. Saya juga gak sesuram tampilan blog saya sebelumnya.
Beberapa mengenal saya memang agak sedikit tertutup, dan tidak terlalu banyak bicara, apalagi di luar lingkup lingkungan saya. Moody sih sebenarnya...jadi kadang ngobrol trus tapi kadangkala jadi pendiam sangat. Hemmm....suka bingung sih kalau ditanya seperti apa saya, mungkin teman-teman yang harusnya menilai kali ya. :)
12/09/2013
Rekan seperjuangan
Beberapa saat yang lalu,...
Beberapa hari yang lalu, salah satu sahabat wanita saya menyapa di bbm. Singkat cerita kami janjian untuk bertemu sekalian menjenguk suami salah satu teman kami yang sedang di rawat di salah satu RS di Bekasi. Saat melihatnya pertama kali, saya tahu kalau teteh yang baik hati ini perasaanya sedang tidak begitu nyaman. Wajahnya sedikit pucat, matanya sembab dan kelelahan terbayang jelas di wajahnya yang ramah.
Akhirnya sepanjang jalan lalu disambung makan siang bareng, dia bercerita. Sudah lama saya tahu kalau ibu tercinta dari sahabat saya ini sedang sakit, beliau sedang berjuang melawan kanker payudara yang sudah bermetastasis ke paru-parunya. Astagfirullah....
Meski teteh menceritakannya dengan tampak ringan, saya tahu pasti dan matanya yang sembab menjadi bukti bahwa dia sangat terpukul dan khawatir. Kelelahan jiwa dan raga, bukan hanya emosi yang terkuras, ketakutan akan kehilangan,bahkan finansial yang tidak sedikit untuk terus mengupayakan kesembuhan bagi ibu tercinta. Posisinya saat ini jelas tidak mudah, bahkan bagi keluarga pasien penyakit ini mengubah banyak hal. Jika seorang pasien berjuang melawan sakit dan emosi, kesedihan yang tidak kurang juga menyertai para pendukung atau keluarga pasien.
Dibalik ketabahan seorang pasien ada pasukan lain yang berperan besar bagi kesembuhannya, yaitu keluarga dan orang-orang yang menyayanginya. Ada beberapa tips yang ingin saya bagi sebagai seorang penyintas untuk mereka yang sedang mendampingi orang-orang terkasih, kerabat atau sahabat yang sedang berjuang melawan Kanker.
15/04/2013
Ketika diabaikan,...
Membuat keputusan besar menyangkut perasaan memang tidak mudah, hati selalu membuatnya menjadi rumit. Tapi berlama-lama berada dalam zona abu-abu dan merasakan situasi terabaikan juga bukan hal yang menyenangkan. Hal ini bisa berlaku dalam hal apapun, baik hubungan pertemanan, persahabatan, bahkan hubungan yang lebih pribadi. Berada dalam kepastian dan tahu harus menentukan arah dimana kita berpijak entah itu manis atau pahit akan lebih melegakan.
Ini efek saya menjadi seorang pendengar, dan entah mengapa menjadi perenungan bagi saya pribadi secara mendalam. Alangkah tidak menyenangkan berada dikondisi yang dianggap ada jika dibutuhkan saja, lalu diabaikan dan seolah tidak ada jika tidak dibutuhkan. Wow.... saya percaya teman saya akan mengambil hikmah besar dari situasi ini. Situasi yang kadang sering terjadi justru dari orang-orang yang dekat dengan hati kita.
Ayolah, jangan buat mereka bangga dengan keadaan ini. Jika mereka mengenal wanita karena ketulusan, lemahnya perasaan dan mudah luluh oleh kata-kata manis, tunjukan mereka salah !
Buktikan kita bisa mencintai sebesarnya rasa cinta, cintai sepenuhnya hati saat mereka menghargainya, lalu ajarkan sikap tegas, bertahan dan tinggalkan jika mereka bermain-main dengan perasaan dan harga diri.
Teman wanitaku,... rasa sakit tidak pernah bertahan lama. Memang membutuhkan waktu untuk menetralkan dan menawarkan rasa sakitnya. Tapi percayalah, lebih baik berada pada pijakan yang berayun dari pada pijakan yang tampak tenang tapi tak pernah membawamu pada tepian.
Perenungan ini mencapai titik di mana saya bisa mengambil hikmah dari kisah yang dialami teman wanita saya. Bahwa bersikap tegas itu perlu, dan ucapkan kejujuran meski pahit itu lebih baik dari pada membiarkan segalanya tanpa penghayatan dan penghargaan. Saya yakin teman wanita saya akan baik-baik saja setelah ini, dia akan menyadari bahwa sakit sekali akan lebih baik daripada sakit berulangkali.
Label:
Berbagi rasa,
Catatan hati,
Pernik hati,
Renungan
05/03/2013
Keep Silent or Lets Talk,...
Saya berada di tengah-tengah pembicaraan dua sahabat saya, sebut saja si A dan si B. Kami berbincang layaknya wanita-wanita dewasa yang memiliki hubungan baik satu sama lain.
Semua hal bisa kami bahas, termasuk kehidupan pribadi kami. Tentu dengan tujuan berbagi dan saling mensuport hal-hal yang membawa kebaikan.
Sahabat saya si A berkeluh pada kami tentang komunikasinya yang tidak terlalu baik dengan suaminya, berkomunikasi agak panjang saja bisa membuat mereka akhirnya perang dingin atau berantem. Si A merasa iri dengan sahabat kami si B, yang memiliki hubungan komunikasi sangat baik dengan suaminya. Si A merasa, suaminya terlalu egois, tidak menerima kritik, masukan, suaranya dianggap melawan dan membangkang. Suaminya A nyaris tidak bisa dibantah, selalu merasa benar. Setiap hal slalu si A yang jadi terdakwa. Sahabat kami ini merasa bahwa dia kehilangan jati dirinya, tidak pernah bisa menjadi dirinya sendiri. Selalu merasa disalahkan, merasa tidak berharga di rumah. Padahal kami mengenalnya sebagai pribadi yang periang. Teman curhat yang baik, meski agak introvert dan kadang tertutup.
Disisi yang lain, sahabat saya si B memiliki masalah tersendiri juga tapi karena komunikasi yang baik itulah masalah serumit apapun, meski awalnya konflik selalu bisa diselesaikan dengan baik. Sahabat saya si B mengatakan bawa suaminya sangat memahami dia. Mereka memiliki komunikasi dua arah yang sehat. Dia bisa bicara apa saja, suaminya adalah orang pertama yang slalu membuatnya nyaman. Sedang sahabatku si A, meski mereka tinggal satu rumah dia selalu merasa sendirian. Aku juga yakin kalau suami dari sahabatku si A mencintai istrinya itu, tapi ternyata kadang cinta juga berbanding lurus dengan keegoisan dan ingin menguasai.
Akhirnya saya hanya menyimak, sahabat saya si B tampaknya juga tidak cukup menenangkan kegelisahan sahabat kami si A.
Saya sempat berfikir dan merenung-renung, ternyata tidak ada kehidupan yang sempurna. Tidak ada pasangan yang ideal, tidak ada hubungan yang terbebas dari konflik. Bahkan dari sebuah potret indah sebuah pernikahan sahabat kami si A, yang tampaknya indah diluar ternyata menyimpan banyak konflik mendasar. Salah satunya komunikasi.
Pada pasangan yang lain boleh jadi berdebat, atau perang mulut sekalian bisa menjadi cara untuk mencari solusi. Tapi di pihak lain, beradu argumen bisa jadi menjadi petaka. Meskipun saling mengeluarkan unek-unek. Karena ternyata ada juga orang-orang yang memang terbiasa didengar dan tidak menerima di bantah atau di koreksi.
Kadangkala bicara menjadi cara terbaik,tapi disisi lain...tetap diam juga menjadi pilihan salah satu sahabatku menyikapi konflik internalnya. Mana yang paling baik ? entahlah...
Jika hubungan pernikahan seperti matematika yaitu hukum pasti, mungkin pengadilan agama akan sepi sidang perceraian ya.
Lalu bagaimana menurut teman-teman.... ? mengeluarkan unek-unek meski akhirnya kita berantem, atau tetap diam, menahan diri, terlepas kita menerima atau tidak pada keputusan atau apapun pasangan tapi hubungan tetap baik. Keep Silent or Lets Talk ?
25/12/2012
Tentang menikmati perjalanan
Disinilah aku,...menikmati hari libur dengan seharian tidur dikamar karena nyeri seluruh persendian, demam, dan flu juga radang meski bertahan untuk tidak minum antibiotik atau obat. Tubuh lemas dan limbung setiap mencoba bangun dari tidur, alhasil sejak kemarin full aku hanya istirahat di rumah dan meminta pemakluman dari kaka dan sean untuk membiarkan bundanya istirahat dulu setelah seharian full di hari minggu berjibaku di Dunia fantasi- Ancol.
Untuk hari yang seru itu say thank you untuk pihak Dufan-Ancol yang sudah mengundang beberapa blogger menikmati wahana baru dan keseruan aneka permainan disana. Semoga misi pihak Ancol menjadikan Dufan-Ancol sebagai salah satu tempat wisata terbesar dan terlengkap di Indonesia bahkan Asia tenggara menjadi kenyataan. Bravo Dufan- Ancol.... ;)
kembali ke tema " Demam " ku, beberapa temanku bertanya tentang hal ini. Mereka sepertinya menyadari atau tepatnya memperhatikan bahwa tubuhku selalu nge-drop setiap habis berkegiatan atau melakukan aktifitas sedikit melelahkan. Jika yang lain bisa tetap Fit maka aku perlu sehari atau dua hari untuk istirahat.
Trus memangnya kenapa ? tanya ku pada salah satu temanku, karena aku mudah lelah atau nge-drop aku gak boleh menikmati hidup, begitu ?
Harus terus menerus jaga kondisi supaya gak sakit karena antibodiku gak sekuat kalian ?
lalu kapan aku menikmati hidup ? aku sedikit ngedumel meski didalam hati.
Hidup itu perjalanan, singkat....sebentar ! lalu diperjalanan yang sebentar ini aku harus bersikap tegang dan over protect tentang kondisi tubuhku hanya karena aku seorang penyintas? NO.... lalu apa enaknya sebuah perjalanan jika tidak dinikmati ?
Jika hidup begitu singkat, mengapa tidak kita nikmati.... Jika bisa melakukan apapun saat kondisi kita memungkinkan melakukan itu, aku memilih melakukannya dan menikmatinya. Setelah itu aku jatuh kelelahan atau sakit,...thats Fine, setidaknya aku menikmati perjalanan singkatku. Dan saat merasakan sakit, mari kita nikmati juga setiap rasanya... kita nikmati rasa nyeri yang kadang menyiksa dan menikmati proses menjalani pengobatannya.
Hidup hanya soal menjalani, mensyukuri, menikmati.... teman ;)
Menikmati bukan berarti cuex atau mengabaikan ya ? menjaga kesehatan aku rasa bukan hanya keharusan bagi para penyintas/survivor saja, menjaga kesehatan sudah tentu kewajiban semua orang karena salah satu bentuk syukur kepada Sang Pemberi Nikmat.
Hemmm, ngomong-ngomong soal komentar temanku pada kondisiku, rasanya wajar saja... kenapa juga aku harus menulis apapun yang aku rasa di bb atau twitter sih ? #jitax#. Tapi jika itu kadang sedikit melegakan, rasanya gak papa kali ya dan komentar-komentar cukup ditanggapi dengan senyum manis saja :)
Tiba-tiba aku merasa bersyukur, saat aku menjalani proses terburuk dalam hidupku... aku tidak senarsis saat ini heuheu...atau bisa jadi karena saat itu sosial media belum menjadi salah satu bagian kehidupan manusia modern yang lebih mesra sama gadgetnya dibanding sama pacarnya. Tidak terbayangkan, bisa jadi status BB dan FB ku temanya sama saat itu yaitu#RS#
Seperti " saatnya untuk khemotheraphy,.... rasanya sesuatuh bangettt " atau jangan-jangan aku menulis " haiii,...aku baru keluar dari ruangan operasiku yang kedua kalinya " atau bisa jadi aku akan upload fotoku di atas kursi roda dengan status " Asyiik juga naik kursi roda ini, jadi pengen beli buat jalan-jalan di mall "
Xixixixii,... Hidup tentang bagaimana menikmati, tidak perlu ditakuti tapi selalu kucoba memahami setiap pasang surutnya.
Ini caraku,...cara teman-teman bisa jadi berbeda :)
Selamat berlibur ya.....
Image From Google
14/11/2012
What cancer cannot do
# Dedicated For My Friend,...
” don’t give up,… Let’s survive and fight, we’re survivor indeed ! “
Siapa bilang kanker begitu kuat dan hebat ? percayalah, kanker juga terbatas....
Kanker tidak bisa melumpuhkan cinta,
tidak dapat menghancurkan harapan,
tidak dapat mengikis iman,
tidak bisa menghancurkan kedamaian,
tidak bisa merusak kepercayaan,
tidak dapat membunuh persahabatan,
tidak dapat menekan kenangan,
tidak bisa membungkam keberanian,
tidak bisa menyerang jiwa,
tidak bisa mencuri kehidupan yang kekal,
tidak bisa menaklukan semangat.
Jadi,... tidak ada alasan menyerah pada kanker !!
Ada kehidupan yang pantas diperjuangkan, ada sinar harapan di mata mereka yang mengasihimu, ada senyum dan tawa riang yang akan terkembang.
Menunggu aku, kamu, dan kalian berkata " We're survivor indeed "
Image From Here
09/10/2012
" Warna-warni kehidupan dari catatan hati Irmasenja "
Aku suka sekali lagu Opick yang berjudul ' rapuh ' , ada kesedihan, pengakuan dan penghambaan pada Yang Maha Esa. Pertama dengar lagu itu bertahun yang lalu, seingatku dibulan ramadhan dan aku sedang dalam perawatan di RS.
" Detik waktu terus berjalan berhias gelap dan terang,suka dan duka tergores dalam lukisan,...
reff: meski kurapuh dalam langkah dan tak setia kepadaMu, namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMU.
maafkanlah bila hati tak sempurna mencintaiMU, dalam dadaku harap hanya diriMU yang bertahta "
Lagu itu berhasil membuat air mataku menetes saat pertama kali mendengarnya, dan sampai kini selalu membuat hatiku bergetar. kerinduan dan penghambaan mahluk pada Tuhannya yang Maha Kasih. Dengan aneka warna kehidupan manusia...
Hari ini warna hariku merah, kuning dan biru... sempat hiruk pikuk karena berkumpul dengan teman-teman arisan di rumah. " trima ksh Mpok untuk masakannya, mpok slalu bisa aku diandalkan " Tugasku hanya menerima tamu, semua urusan dapur mpok yg mengatur, alhamdulillah. Meski setelah itu sedikit biru membaca bbm seorang sahabat, "sahabatku,...smua akan terlewati, kita special,... iya kan ? " tiing..kedip-kedip mata ke si eceu ;)
Oh iya,... kemarin aku meet and great * xixixiii...bahasanya* dengan salah satu dokterku, tepatnya dokter di klinik perusahaan untuk konsultasi dan memberikan hasil pemeriksaanku dengan dokter specialist di RS beberapa hari sebelumnya. Karena kami lumayan akrab, banyak hal aku diskusikan dengan dokter ramah ini. Smua hal yang mengganjal perasaan berkaitan dengan kekhawatiranku dan pemeriksaan medisku di RS lalu. Beliau sempat ngomel karena aku terlalu banyak browsing mengenai rekam medisku, alhasil pertanyaanku menumpuk, jawaban yang aku harapkan tidak aku terima dari dokterku kali ini. Permintaan dokter internist di RS yg merawatku sepuluh tahun terakhir untuk pemeriksaan lanjutan, tidak disetujui.
Dokter yang aku temui kemarin malah merujukku ke salah satu profesor yg lebih concern mengenai hepatology, mendadak aku lemas. Aku bahkan sempat menolak dengan alasan jauh dari rmh, lagipula sudah 10 tahun aku dalam pengawasan dokter internistku. Aku tidak nyaman jika harus ganti dokter, belum lagi ganti RS. Tapi dokter klinik ku akhirnya berhasil meyakinkan aku, bukan mengecilkan kemampuan internistku slama ini tapi krn ingin memberiku yang terbaik. Konsultasi dengan ahlinya... meskipun aku baru tahu kalau ingin konsultasi dengan seorang dokter yg sudah profesor ditambah embel-embel bagus dan terkenal tidak semudah menemui dokter ku biasanya. Waiting list....Oppsss, profesor tdk mau menerima lebih dari 10 orang pasien dalam sekali prakteknya di RS international itu. Jadi,...tunggu kabar selanjutnya, ucap seorang wanita bersuara merdu di layanan jadwal dokter RS yang menerima telfonku kemarin.
Keluar dari klinik aku masuk mobil dan telfon hubby dan menceritakan hasil pertemuanku di klinik tadi, lalu aku bilang " jangan khawatir ayah, aku baik-baik saja "
Tidak,...kenyataannya aku tidak baik-baik saja, aku ingin menangis. Hampir 1 jam aku tidak sanggup menyalakan mesin mobil, diam diparkiran...
" Ini serius tp tidak akan begitu membahayakan jika kamu tidak pernah di vonis kanker sebelumnya, saya khawatir karena riwayat kankermu. Ini organ yg paling vital,...lebih baik kita cari tahu sampai tuntas hasil USG abdomenmu. Ini bisa menjadi awal, sedikit yg bisa bertahan jika sudah menjadi CA. Semoga pemeriksaan lanjutan nanti kamu beruntung "
Kalimat dokter yang diucapkan perlahan pun seolah menjadi begitu keras menghantam dinding pendengaranku.
Oke,...beri aku waktu 1 jam untuk menangis, ini belum final tapi wajar jika aku takut, maka parkiran jadi saksi air mataku. Setelah itu aku lebih lega,... Mengeluh, menangis, kecewa, sakit, alfa, aku tidak malu mengakuinya...itu adalah hakikat manusiaku sebagai mahluk. Jatuh...bahkan berkali-kali, bukan masalah...toh aku tidak akan lupa untuk berjuang bangkit kembali.
" jangan mengeluh.... sabar " kalimat klise yg sering aku dengar, tapi jika itu menimpamu diusia produktifmu disaat byk hal msh ingin kau lakukan, jika ini menjadi vonis kesekian dan itu menimpa orang yg kau cintai ? aku yakin kalimat yg keluar tidak hanya kalimat jangan mengeluh dan sabar . Tentu saja kita harus bersabar dan ikhlas tapi bukan berarti kita tidak boleh menangis atau tidak butuh waktu bersedih.
Ini hanya catatan hati,... sekedar berbagi, jika tampak melemahkan hati...abaikan saja :)
Larut
dalam kesedihan itu melelahkan dan tidak akan aku lakukan. Tidak ada kehidupan yang tanpa ujian
atau cobaan...dikehidupan siapapun. Karena kalau pun ada kehidupan yang
tanpa ujian dan cobaan , pasti sangat membosankan dan kebahagiaan tidak akan lagi bermakna...
Aku spesial,...itu sebabnya Tuhan memperlakukanku dengan special juga. Alhamdulillah...Aku ikhlas jika ini akan membuatku semakin dekat padaMU. Tapi jika boleh meminta... beri nikmat sehat ya Rabb,... amin.
04/10/2012
Menyertakan Ikhlas dalam sabar
Sabar itu ketika terbangun dan merasakan nyeri disekitar abdomen , dan butuh sekian menit untuk melangkah perlahan turun dari pembaringan.
Lalu akhirnya tersenyum dan bersyukur aku bisa bangun pagi ini, menghirup udara pagi . Melangkahkan kaki kesekeliling rumah menuju dapur lalu membuat telur mata sapi dan teh hijau favorite kami. Aku juga bersyukur untuk beberapa sendok nasi bukan bubur sekian hari lalu yang lancar jaya masuk ke mulutku dan akhirnya menuju lambung.
Bahkan aku membuat hubby tersenyum karena melihatku menelan obat dengan wajah ceria tidak cemberut seperti kemarin lalu.
Luar biasa juga ya efek sabar dan senyuman, semoga kusertakan ikhlas....
Oh iya, hasil pemeriksaan lab dan USG abdomenku sudah keluar, dokterku sudah melihatnya dengan seksama. Beliau bilang kita follow up dua minggu ini lalu datang kembali untuk pemeriksaan lebih lanjut dan melihat tindakan apa yg harus kita lakukan. Bertahun lalu kanker nyaris meruntuhkanku, kali ini...apa Tuhan ?
Karena kedekatan hubunganku dengan om Google selama ini, iseng aku bertanya dan akhirnya sepanjang hari browsing semua hal menyangkut hasil pemeriksaan dan segala tentang rekam medisku kemarin. Bahkan segala jurnal kedokteran aku baca dan berfikir alangkah lengkapnya arsip om Google ini.
Kemarin itu aku sendirian di rumah, salahku malah MP3 lagu-lagu mellow yang ku putar...alhasil memancing kelenjar air mataku bekerja demikian deras, dan akhirnya adegan seperti disinetron remaja yang patah hati berat terjadi. Duduk dipojokan, berpeluk lutut dan menangis denger lagu mellow #eh
Ada yang berusaha menghancurkan semangatku, berbisik setengah memaksa bahwa alangkah malangnya nasibku. Betapa Tuhan tidak sayang padaku, menghukumku dengan ' gift ' ini, karena jika benar...maka selesailah sudah !
Tapi seseorang yang lain berbisik menguatkan, ini hadiah...ini jalan , karena DIA ingin aku mendekat. Karena DIA cemburu aku seringkali mengabaikanNYA... karena itu DIA menjewerku dan ingin aku kembali menghamba dan tidak alpa dan melupakan kasih sayangNYA yang tak berbatas.
Akhirnya aku lega,...perlahan hatiku kembali tenang. Jika USG abdomen menunjukan sesuatu yang buruk mengintaiku dan pemeriksaan selanjutnya memastikannya, aku memang tidak memiliki daya dan upaya. Tapi akan aku serahkan sepenuhnya pada DIA yang Maha Dokter, Yang Maha Menyembuhkan.
Berjuang dan bertahan untuk sembuh, sekuat yang aku bisa...hasil akhirnya biarkan Kekuasaan Tuhan yang menjawab. Selalu ada harapan... selalu ada cahaya meski dikegelapan malam sekalipun, sekecil apapun cahaya itu. Hidup ku tidak berakhir disini...masih banyak hal yang harus aku lakukan, jangan menatapku dengan iba ... itu hanya akan membuatku lemah.
Pandang aku sebagai pejuang,... pejuang yang tidak ingin dikasihani, cukup dicintai #uhuuuk :p atau diberikan hadiah, bunga, chocolate, gadget baru atau mobil baru sekalian #ngikik# ^_*
Image From Here
Subscribe to:
Posts (Atom)