Sejak Sean di operasi dua minggu lalu dan alhamdulillah sekarang sudah pulih tidak berbanding lurus dengan mood dan kondisi fisikku. Mood dan tubuhku up and down, seminggu terakhir malah lambung dan pencernaanku bergejolak. Mudah masuk angin, bolak-balik muntah kalau sedikit saja telat atau salah makan. Lemas dan kurang bersemangat. Diantara jadwal rutinitas harianku, seringkali aku memaksakan diri padahal badan gak fit. Padahal pengennya diem aja di sudut kamar, tapi gak tega sama anak-anak kalau mereka harus naik ojek. Kadang suamiku bahkan gak sadar kalau istrinya ini sedang tidak nyaman dengan tubuhnya, jangan salahkan dia karena meski badan gak fit aku masih belingsatan kesana kemari.
Diantara kejenuhan karena kesehatan yang kurang fit, aku bertemu kembali dengan sahabat lamaku...sahabat yang sudah lamaaaa sekali aku abaikan, aku jauhi dan kutinggalkan. Ya, sahabat lamaku itu adalah buku. Sering berada di rumah dan di atas tempat tidur sambil menikmati rasa tidak nyaman pada tubuh ternyata mengembalikan 'kemalasanku' membaca buku. Banyak buku-buku baru yang teronggok begitu saja, tidak kusentuh atau kubaca. Atau kalau sedang ingin, dua tiga halaman biasanya langsung kututup kembali. Bukan karena bukunya tidak bagus, tapi entahlah...
Seminggu ini selain anter jemput sekolah dan les aku praktis hanya di rumah, iseng aku ambil buku di rak buku yang tersimpan di kamar anak-anak. Mengambil satu buah buku, bukan buku baru tapi buku yang pernah kubaca bertahun lalu. Salah satu novel & sastra favoriteku , buku yang tentu saja aku sudah tahu jalan cerita, tokoh dan endingnya. Tiga hari ini sukses ku baca ulang dari awal hingga akhir. Buku itu To Kill a Mocking Bird karya dari Harper Lee.
Buku setebal 533 halaman ini adalah buku luar biasa menurutku, novel yang menceritakan tentang kasih sayang dan prasangka dari sudut pandang seorang gadis kecil berumur delapan tahun. Banyak pesan moral yang dituliskan dengan indah, tajam dan mendalam. Novel yang mengantongi berbagai penghargaan dunia ini sukses membuatku membacanya ulang 7 tahun kemudian. Iya aku membeli dan membacanya di bulan oktober di tahun 2008 silam ( kebiasaanku menulis tanggal belinya dan nama di halaman awal buku ). Pesan yang sangat jelas dari buku ini adalah hati-hati dengan prasangka, karena prasangka seringkali membutakan manusia. Kebaikan dan keadilan hanya bisa dihadirkan hanya dengan tidak membedakan apapun latar belakangnya, cukup dengan rasa cinta antar sesama manusia yang saling menghargai dan mengasihi.
Ini bukan review buku, tapi sekedar curhat bahwa buku ini membuat aku kembali bermesraan dengan buku secara intens setelah dua tiga tahun mengalami kemalasan membaca buku. Buku ini tetap membuat aku enggan berhenti membacanya hingga akhir. Buku dengan pesan moral yang sangat jelas dan sukses menghangatkan hati ku di tengah kejenunahan melewati hari. Diihhhh curcol :)))
Ada petikan utama yang juga menjadi favoriteku dari buku ini, menurutku bagus untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan orang lain sekalipun. Jangan berprasangka dan menilai orang lain seenaknya. #Talktomyself
" Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya... hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya " ~ Harper Lee dalam To Kill a Mockingbird
Ini salah satu novel favoritku juga mbak :)
ReplyDeletebanyak pesan moralnya mba? penasaran jadi pengen baca
ReplyDeletepengen beli novelnya :D
ReplyDeleteone of my favorite classics..ada lanjutannya lhooo ini mak :)
ReplyDeleteSudah pernah baca. Bukan bacaan sekali lalu. Butuh berulang-ulang dan kaya makna.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWaaahhh saya suka baca novel Mbak, dan novel itu kayaknya belum saya baca ya, dan setuju bingit dengan petikannya, iya betul jangan sampai menilai orang lain atau berprasangka seenaknya, bagusnya kita bijak terlebih dahulu sebelum berprasangka misalnya dengan memposisikan diri kita dengan orang yang mau kita sangka itu, hehehe, ngomong2 novelnya bisa dipinjem gak Mbak sebentar aja mau baca ?? hehehehehehehehehehehehehe :)
ReplyDeleteUmur delapan tahun sudah memahami hidup, kehidupan, ya. Sing sehat, waeas, bergas, ya, Mbak. :)
ReplyDeleteaku kangen sahabat lamaku juga mak :) Novel
ReplyDeleteAku juga kangen sahabat lamaku ....komikkkkk wkwkwk..me timenya kapan coba hikz
ReplyDeleteHey mbaaa...sehat2 yoo
buku klasik yang ga pernah bosen-bosen dibaca ulang padahal ceritanya sbnrnya sederhana ya hehee...jadi pengen baca ulang lagi.
ReplyDeleteaku pernah baca nih novel ini, memang banyak banget pesan moralnya
ReplyDeleteBagus cerita novelnya, aku seperti pernah baca dulu. Dan setahuku best seller selalu. Banyak moral value yang bisa dipetik dari to kill a mockingbird ini. Must-read-novel.
ReplyDeleteWah,,keren sekali kalai divisualisasikan ke film kalee ya,,,, :)
ReplyDeleteQuote nya keren dan dalem ya maak. Udah lama ngga baca buku tebel2 kaya gituu hehe
ReplyDeletenovel ini masih ada gak ya di perpustakaan umum kota malang, jadi penasaran ingin baca hehehe
ReplyDeletePadahal aku ada novel ini di rumah tapi malah gak sempat buat baca2
ReplyDeletePadahal aku ada buku ini di rumah tapi malah belon sempat baca
ReplyDeleteDear Mba Irma,
ReplyDeleteKami meminta izin mengunakan materi anda dengan kami sertakan refensi dari website anda dan backling nya.
Terimakasih.
Lazuardi.
Silahkan :)
DeleteMembaca ini menginspirasi bunda untuk menceritakan saja tentang buku yang dibaca tapi bukan me-reviewnya. Bagi bunda mereview itu harus hati-hati, salah mereview, bisa-bisa penulisnya "ngambek" hehe... Irma, jangan suka diforcir ya kekuatan stamina, bilang aja sama suami tercinta kalau sang badan lagi gak enak. Hanya kita, kan, yang bisa merasakan badan kita ini lagi apa dan bagaimana. Iya, kan?
ReplyDeleteBenar sekali bunda... Iyaa bunda, bunda jg sehat2 trus yaaa *peluk bunda
Delete