Ketika Sean Harus Di Operasi

 I love You, Nak,...

Hari ini meski badan berasa banget capenya tapi namanya ' IBU ' teteup ya gak bisa cuti dari tugas-tugas kenegaraannya seperti bangun pagi, nyiapin sarapan, anter anak sekulah dan lain-lain. Semalam Sean pulang dari RS, setelah dua hari full satu malam cek in di salah satu RS swasta sekitaran sini. Sean masih full aja diem di atas tempat tidur, di RS pinter nyampe rumah kolokannya keluar. Maunya di kekepin trus sama bubunnya :))) . Masih jadi cowok kecil beranjak remaja yang bersarung hahahaaa...

Kemarin turun dari kamar RS ke parkiran dia naik kursi roda, dan memakai sarung... di koridor dan lift orang-orang senyum dan ada yang berkomentar. " Abis di khitan ya ? "
Sean senyum-senyum aja, bubunnya berkomentar dalam hati ( Sunat yang ke dua, trus ngelus dada )

Hohoho,...jadi beginih teman-teman, setelah di sunat pada usia 3 bulan kurang saat bayi karena phymosis. Beberapa bulan belakangan dia sering ngeluh ngilu saat buang air kecil atau saat kemaluannya ereksi. Bubunnya paling bisa nyabar-nyabarin aja kalo dia bilang ngilu. Kadang kalau mau diperiksa Sean udah malu-malu. Akhirnya saat Sean bilang agak ngilu dan kebetulan ayahnya ada di rumah, di periksalah sama ayahnya. Ternyata ada perlengketan kulit ke kepala kemaluannya ( dilihat dari kaca mata orang awam, kalau laki-laki paham betul lah ya kalo ada yang gak sesuai ) Itu yang membuatnya ngilu mungkin karena Sean juga mulai tumbuh besar. Jika di biarkan khawatirnya jadi tempat kotoran, pertumbuhannya tidak maksimal dan khawatir berpengauh pada fungsinya di saat dewasa  ( kalau ini kata pak dokter ). Penyebabnya bisa karena perawatan pasca sunat dulu yang kurang benar ( menyalahkan diri sendiri karena jaman dulu emang gak paham hiksss ), bisa juga proses sunatnya yang gak sempurna atau mungkin kembali phymosis/perlengketan kali ini tapi pada corona glandis ( kalau gak salah, rada-rada lupa )

 

Mengantar Sean sampai pintu ruang operasi

 

Setelah bolak-balik ke dokter umum dan akhirnya ke urologi, di putuskan untuk ' dibenerin ' dengan cara di operasi. Nah, hari selasa sejak jam 6 pagi Sean udah di minta puasa full, jam 8 pagi kita sudah sampai di RS. Setelah urus sana-sini untuk adimistrasi rawat inap, lalu ke radiologi, laboratorium ( bubunnya yang sibuk, ayahnya sibuk juga ngurus kerjaan via laptopnya puunn di RS ) ---) tsurhat terselubung hhahahhaa. Sambil menunggu dokter dan persiapan ruang operasi, Sean di pasang infus dan lain-lain di kamar RS. Allhamdulillah persis banget bubunnya, Sean gak ngeluh sama sekali hihihi...sabar ya nak, everything gonna be okey. Dia hanya tarik nafas dan bibirnya komat-kamit berdzikir saat merasa sakit. MashaAllah... Sean kuat deh :)

Jam 12 siang kurang Sean masuk ruang operasi, dan penantian yang mendebarkan pun saya alami. Jam 1 siang ayahnya terpaksa harus meninggalkan saya sendiri karena harus menjemput kaka Tazkia di sekolah. Kebayang dong ya bengong sendirian di ruang tunggu operasi, membuat pikiran saya berkelana kemana-mana. Ya inget saat-saat tiga kali saya di ruang operasi sebagai pasien, galau karena kenapa lama sekali di dalam padahal informasi dari dokternya katanya paling 1 jam. Fiuhh jam 3 kurang 15 menit saya dipanggil dan Sean keluar dari ruang operasi dengan mata sipitnya dan bibirnya yang melihat saya langsung tersenyum tepat hampir 3 jam di dalam ruang operasi. Alhamdulillah.... dag-dig-dug dan gemetar hilang berganti laparrr ( baru sadar dari pagi belum makan nasi )

Dibesuk ayah dan kaka :-*

Hari itu karena efek bius total Sean tidur sepanjang sore sampai hampir maghrib, jam setengah 7 malam ayah dan kakaknya besuk. Sean udah bisa makan dan bercanda dengan kaka Taz yang iseng menggodanya. Malem itu saya menemani dia tidur di RS. Sesekali terbangun dan meringis karena katanya nyeri. Pagi-pagi Sean udah bisa buang air kecil tapi setelahnya kesakitan. Saat dokter visit ke ruangan, baru di jelaskan ternyata perlengketannya lengket banget gak seperti perkiraan sebelumnya, mungkin itu yang membuat operasinya lebih lama.

Saat bersiap pulang ke rumah, pria bersarung kesayangan :)

Sekarang masih gak boleh kena air karena masih luka dan sedikit bengkak. Tapi si bungsu saya ini memang paling bisa bikin ibunya tenang, saat saya pasang wajah khawatir karena liat dia yang meringis sakit dia langsung menenangkan " gak papa bun, nanti juga sembuh "
Hari kedua di RS, ternyata dokter sudah mengijinkan pulang yang penting 3 hari lagi kontrol. Untungnya Sean mau di tinggal di ruangan sendiri, sementara saya bolak-balik ngurus administrasi dan obat. Rada galau juga karena hubby ngantor dan gak bisa jemput, akhirnya di putuskan naik taksi saja. Ehh dilalahnya kakak ipar bbm mau jenguk ke RS. Karena kebetulan rumahnya gak jauh dari rumah saya, saya minta untuk ke rumah dan ambil mobil saya saja ke RS nya supaya bisa sekalian pulang dan gak perlu naik taksi. kebayang repotnya ya, bersarung, bawa buntelan :D

Terima kasih ya tante-tante dan Om-om yang udah doain Sean, makasih juga ontys yang udah pada besuk ke RS dan ke rumah. Selalu ada hikmah di setiap kejadian, untuk temen-temen yang anaknya baru disunat atau mau di sunat, perhatikan perawatan sehabis sunatnya yaaa... itu penting sekali loh. Ajarkan anak kita untuk belajar mengenal dan membersihkan alat kelaminnya sendiri dengan benar.

Dua hari kemarin itu bisa di pastikan banyak waktu saya berduaan saja dengan Sean, bobo pelukan berdua di satu tempat tidur RS. Saat dia bobo baru deh saya iseng posting2 instagram. Begitu dia bangun ya udah nemenin dia ajah. Ajakin dia ngobrol, nemenin nonton atau cuma usap-usap kepala dia atau mandangin dia bobo. Percayalah, saya lebih memilih saya yang merasakan sakit apapun itu di banding melihat dia...anak kita merasakan kesakitan atau mengalami apapun yang saya tahu rasanya menyakitkan atau tidak membuatnya nyaman.  Dan saya tahu, itu juga yang di rasakan semua ibu ... :)