Ketika Asap Menjadi Masalah

Kemarin kaka Tazkia terpaksa bolong puasanya, asma nya sehabis sahur kumat. Akhh sedih rasanya saat melihat dia sesak nafas, kaka jadi susah tidur karena jika berbaring kaka akan merasa lebih tersiksa. Biasanya kaka akan duduk sembari bersandar pada bantal yang saya susun lebih tinggi. Dan paniknya saya, obat asma nya ternyata habis, untuk meringankan sesaknya saya oleskan minyak kayu putih ke dada dan punggungnya. Hanya mengurangi, tapi sesaknya memang harus dengan obat.

Sesak nafas kaka biasanya gak lama setelah minum obat akan membaik, dan pencetusnya subuh tadi adalah saya sendiri hikssss. Jadi dini hari tadi seperti biasa saya bangun jam 3 pagi, dilalahnya semalam sehabis berbuka karena ada tamu saya lupa mencuci piring. Risih melihat cucian piring bertumpuk, saya pikir lebih baik saya cuci piring dulu. Taraaaa.... setelah cuci piring dan melihat jam sudah setengah empat, akhirnya niat hati mau goreng ikan gak jadi. Ganti menu, saya putuskan bikin nasi goreng dan telor ceplok, sosis goreng plus buah melon saja. Dilalahnya lagi tungku kompor gas satunya macet dan saya gak sabar untuk utak-atik, takut. Setelah bikin nasi goreng pedas yang aromanya menyebar kemana-mana, lalu ceplok telor...karena buru-buru dan khawatir imsak saya besarin donk itu kompor, kok ya malah banyak asap. Lupa gak pake exsos fan dan penyedot asap di atas tungku, lupa buka ventilasi udara. Asap berputar di seluruh ruangan. Setelah itu kaka mendadak sesak nafas. *mewekdipojokan.

Jadi saat ayahnya mengingatkan tentang asap yang jadi penyebab masalah asma kaka kumat, saya diam tanpa suara, hiksss... lupa kalau kaka alergi terhadap asap, udara yang gak bagus, dan udara dingin. Sampai pagi kaka Taz masih merasa sesak, akhirnya ayahnya membeli obat asma. Awalnya kaka keberatan karena berarti puasanya harus batal karena sudah pukul 7 pagi, tapi setelah diberi pengertian dan dia juga merasa tidak nyaman, akhirnya kaka mau minum obat dan tidak melanjutkan puasanya. Baru setelah minum obat, kaka Taz bisa tidur. Sore harinya Ayah nyindir " Bun, udah minta maaf sama kaka ? asma kaka kumatkan karena bubun bikin rumah penuh asap " xixixiii, antara merasa bersalah dan pengen ketawa.

" Maafin bubun ya Kak,... "

Note : Pertolongan pertama saat asma / sesak nafas kambuh :
- Jangan panik
- Posisikan penderita dengan posisi duduk, beri sandaran pada leher dan punggungnya agar merasa nyaman. Jangan biarkan penderita dalam kondisi berbaring.
- Beri space atau ruang supaya penderita tidak merasa pengap.
- Usap-usap punggungnya, dan beri minum air hangat.
- Ingatkan selalu untuk selalu prepare obat-obatannya.
- Jika dalam setengah jam sesak nafas tidak membaik meski sudah di beri obat dan pertolongan pertama, dan sesaknya semakin parah segera bawa ke dokter.