Pages

11/09/2015

Hati-hati Meninggalkan Anak Sendirian di Rumah


 Credit

Ada kejadian yang memilukan terjadi di kompleks di mana saya tinggal beberapa hari lalu. Sebuah rumah terbakar dan seorang anak menjadi korbannya. Setiap musibah pasti membawa banyak pelajaran dan hikmah bagi siapapun. Khusus untuk musibah yang menimpa tetangga saya kali ini, begitu menguras air mata. Sebuah keluarga kehilangan anaknya, di rumahnya sendiri karena terkepung asap dan akhirnya nyawanya tidak tertolong saat dia sedang sendirian di rumah dengan kondisi rumah terkunci. Semoga Tuhan memberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga mereka. Semoga Tuhan menyembuhkan luka hati mereka dengan tetap berpegang teguh bahwa semua hal yang hidup pasti akan mati, dan kematian adalah mutlak milik Tuhan. Tidak ada satu pun yang bisa menolak atau menundanya. Dan tidak ada yang tahu dengan cara seperti apa kita akan menghadap Tuhan. Wallahuallam ...

Pelajaran berharga yang saya ambil dari musibah ini adalah hati-hati meninggalkan anak di rumah sendirian. Meski tidak ada yang bisa mengelak dari takdir Tuhan, minimal kita waspada dan mawas diri. Ada beberapa hal yang menurut saya harus di perhatikan ketika meninggalkan anak di rumah sendirian atau bersama adik atau kakanya saja. Kalau bisa jangan meninggalkan anak sendirian di rumah jika dia belum berusia 12 tahun. Perhatikan dan lihat apakah anak kita siap jika ditinggal sendirian, apakah dia cukup bertanggung jawab dan peka pada lingkungan rumah. Apakah dia sudah tahu jika dia tidak boleh membuka pintu sembarangan, atau apakah dia sudah mengerti untuk menelpon orang tuanya jika sesuatu hal terjadi. Apakah dia sudah mengerti bahwa bermain api atau pisau itu berbahaya. Apakah dia mengerti untuk tidak menyalakan kompor sembarangan. Perhatikan juga lingkungan sekitar, apakah kita tinggal di lingkungan yang cukup aman ? apakah kita memiliki tetangga-tetangga yang cukup baik dan saling perduli satu sama lain?

- Jangan meninggalkan anak-anak apalagi balita di rumah sendirian
- Jika dia bersama kakaknya apakah kakanya sudah cukup bertanggung jawab untuk mendapat amanah menjaga adiknya dengan benar.
- Jika terpaksa jangan terlalu lama meninggalkan anak di rumah sendirian
- Siapkan makanannya jangan sampai mereka menyalakan kompor untuk menggoreng atau memasak sesuatu. Itu yang saya lakukan ketika harus meninggalkan kaka dan sean di rumah. Meski kaka sudah bisa menyalakan kompor tapi saya lebih memilih menyiapkan makanan untuk mereka sehingga mereka gak perlu menyalakan kompor meski untuk memasak mie rebus.
- Beritahukan pada tetangga rumah yang cukup kita kenal baik, bahwa ada anak kita di rumah sendirian dan titip jika ada sesuatu untuk segera menghubungi kita. Disini pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan tetangga sekitar.
- Tetap keep kontak dengan mereka supaya kita tetap bisa memantau dan mengetahui apa saja yang sedang mereka lakukan di rumah.
- Bekali anak kita dengan nomer  handphone kita, atau nomer telpon pos satpam atau saudara terdekat yang bisa dihubungi.
- Pastikan juga semua perangkat di rumah aman untuk anak-anak, seperti listrik dan kompor. Simpan dan jauhkan benda-benda tajam seperti pisau atau gunting dari jangkaun anak-anak.

Selain sikap waspada dan berhati-hati, berdoa dan menitipkan keselamatan dan perlindungan pada Alloh, Tuhan yang maha pengasih dan pelindung itu yang utama. Bahwa tidak ada yang bisa memberikan perlindungan selain Alloh SWT.

Musibah yang menimpa tetangga saya kali ini benar-benar membuat saya sedikit trauma. bisa di bayangkan bagaimana sakitnya kehilangan sang buah hati. Tapi membuat saya lebih...lebih waspada dan berhati-hati juga ketika meninggalkan anak-anak di rumah tanpa pengawasan orang dewasa. Dan sebisa mungkin tidak terlalu sering meninggalkan anak-anak sendirian di rumah.

36 comments:

  1. duh ya Allah :(((
    anaknya umur berapa itu mbak :(((
    *peluk Raffi :"(

    ReplyDelete
    Replies
    1. anaknya sekitar 12 tahun kurang lebih tapi autis cha :(

      Delete
  2. Pelajaran bergharga untuk kita para orang tua

    ReplyDelete
  3. mungkin benar, kita harus lebih berhati-hati lagi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentu mba, kita harus lbh hati2...saya pun jadi mikir bbrp kali kalau hrs ninggalin anka-anak di rumah sendirian

      Delete
  4. suka ga tenang kalau anak ditinggal sendiri di rumah

    ReplyDelete
  5. turut berduka atas kejadian yang menimpa tetangganya mba

    ReplyDelete
  6. Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Itulah kenapa kami sering kayak rombongan sirkus kemana-mana bertiga karena dirumah gak ada pembantu. Tp semakin besar mrk mulai sesekali nggak pergi bareng, kegiatan makin banyak, takutnya serumah capek semua. Tp sblm pergi selalu aku pastikan kunci & hp ready to use.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih baik begitu maklus, aku pun begitu...lebih tenang yaaa

      Delete
  7. Innalillahi, kebayang ya orang tuanya pasti sedih banget

    ReplyDelete
  8. Udah pernah terjadi juga nih, tetangga temanku. Benar2 bikin ortu mestu waspada ninggalin anak di rumah.

    ReplyDelete
  9. =(( Mak aku pernah ninggalin anakku yg masih 3 bulan sendiri dirumah, gak adaada orang. Cuma bentar sih..tapi ttp gak tenang. Terimakasih sudah berbagi ya Mak.. peringatan buat saya juga.

    ReplyDelete
  10. Duuh turut prihatin ya mak atas musibah tetangganya. Ini anaknya emang ditinggal kmana? Apa ditinggal bepergian jauh dlm jangka waktu lama?

    ReplyDelete
  11. Ya Allah, semoga kita semua dijauhkan dr musibah spt itu

    ReplyDelete
  12. inallilahi semoga korban mendapat tempat terbaik di sisinya, pelajaran buat kita semua juga ya mak, thanks for sharing!

    ReplyDelete
  13. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Ini yang waktu itu diceritain ya, Mak?

    ReplyDelete
  14. Aduh..semoga keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan ya mak. Memang hrs hati2 ninggal anak drmh srndiri

    ReplyDelete
  15. Kalo mo ninggalin anak di rumah, kenapa ga dititipin sama tetangga dekat rumah. minta tolong tetangga yang bisa dipercaya untuk mengawasi anak. Pelajaran berharga buat orang tua nih

    ReplyDelete
  16. Semoga ini menjadi pengingat untuk kita semua yaa.

    ReplyDelete
  17. innalillahi duh ngilu bacanya *kekepanak2*...pelajaran juga buat saya nih yang pernah ninggalin anak-anak untuk ke warung

    ReplyDelete
  18. saya beberapa kali punya tetangga yg suka ngunciin anaknya sendirian d rumah ketika anaknya sdng tidur dan dia harus keluar rumah. di rumah yg dulu ada yg begitu. di rumah yg sekarang pun ada jg yg begitu. kadang suka bertanya2 sendiri kok mereka gak khawatir ya, ninggalin anaknya seperti itu..

    ReplyDelete
  19. Sedih sampai sekarang.... teringat cerita itu, al fatehah

    ReplyDelete
  20. Innalillahi wainna ilaihi rojiun, ikut sedih :"(

    Saya nggak pernah ninggalin anak sendiri di rumah. Mending diajak emang. Duh, moga tetangga mbak diberi kesabaran.

    ReplyDelete
  21. innalillahi wa innailaihi rojiun... berasa bgt sedihnya itu mba :(.. Akuoun ga prnh kepikiran utk niggalin ank sndiri di rumah.. pasti dipastiin dulu ada baby sitternya ato kalo ga, kita bawa sekalian ato titip ama mertua

    ReplyDelete
  22. Innalillahi... Namanya sudah ajal, mau bagaimana pun tetap nggak bisa mengelak, ya. Tapi yg bikin nyesek itu meninggalnya karena kelalaian ortu sendiri. Hiks. Entah gimana perasaanku kalo aku kd ortunya. :((((

    ReplyDelete
  23. aku mulai meninggalkan anak di rumah sejak anak masuk SD, mereka gak mau diajak aku ngajar .Jadi pulang sekolah langusng pulang ke rumah dan sendiri atau berdua dg adiknya. tapi mereka sudah aku ajarkan mana yang boleh mereka kerjakan mana yang tak boleh. Alhamdulilah tak apa-apa. habis gak punya pembantu, sekalinya punya malah rumah gak pernah bersih

    ReplyDelete
  24. aku pernah ninggalin selma sendirian pas jemput shidqi sekolah, mmg waswas, tapi bgm pun anak harus diwanti2 dan tdk dikunciin juga titip2 tetangga.. semoga keluarga yg ditinggalkan itu diberi ketabahan, aamiin

    ReplyDelete
  25. Ya ampun..peristiwa yang tak diduga. Semoga keluarga diberi ke ikhlasan dan ketabahan.
    Ambil hikmahnya, karena saya punya anak kecil juga. Anak kecil memang keingintahuannya tinggi, dan kita sebagai orang tua memang harus mendampingi dan memberi contoh, dengan mendidik dengan benar.

    ReplyDelete
  26. Ya Allah.. Sedih dengarnya, mak... Semoga keluarga ditabahkan.
    Terima kasih untuk pembelajarannya lewat postingan ini. Mengingatkanku untuk lebih hati-hati :)

    ReplyDelete

Terima kasih kunjungan dan komentarnya, salam.... :)