Pagiiii,... *semangat ^_^
Bertemu lagi dengan hari senin, siap menjalani aktifitas minggu ini lagi ya. Liburan kemana weekend kemarin? jalan-jalan, shoping, ke mall, ke pantai atau santai aja di rumah. Apapun dan kemana pun yang terpenting menikmati waktu libur bersama orang-orang terkasih.
Weekend kemarin full time dengan keluarga kecil saya, riweuh sih dengan sabtu pagi karena berebutan jadwal masuk kelas yoga dan anter jemput yang eskul dan urusan rumah tangga. Sempet minta ganti hari untuk jadwal kelas yoga, tapi sayangnya banyak teman-teman yang ngantor dan tetep keukeuh kelas yoga dihari sabtu. huhuuuu...akhirnya saya jadi sering bolos dan harus puas hanya yoga dirumah sendiri.
Hari sabtu kemarin selain keriweuhan di pagi hari, jelang siang ke undangan teman sean disekolah. Lanjut nemenin hubby mengunjungi temannya yang melahirkan. Menjelang malam kita putuskan untuk cari cemilan setelah bermacet-macet di Bekasi. Luar biasa ya kalau weekend di seputaran bekasi ituh, pegel aja macetnya gak tahan. Karena bosen kulineran di seputaran harapan Indah, hubby ngajakin ke tempat angkringan yang sering dia lihat sepulang ngantor.
25/11/2013
21/11/2013
Penyintas
Bila teman-teman pernah membaca tulisan-tulisan saya, pasti sering menemukan kata " penyintas " entah dalam puisi, atau artikel yang saya tulis diblog. Beberapa kali saya juga menemukan pertanyaan dikolom komentar yang bertanya tentang " apa sih arti kata penyintas itu Mba ? " .
Dari beberapa artikel yang saya baca, ternyata kata penyintas muncul pertama kali sekitar tahun 2005. Kata ini muncul bukan dari kalangan sastra atau bahasa, tapi justru dari aktivis-aktivis kemanusiaan dan bencana. Mereka menyebut korban-korban yang bisa bertahan dengan sebutan penyintas. Mungkin saja para aktivis ini mencari kata yang lebih mudah dari sebutan survivor atau korban yang selamat. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata sintas adalah kata sifat yang berarti yang bertahan hidup atau yang mampu mempertahankan diri. Jika diartikan, penyintas adalah orang yang terus bertahan hidup atau yang selamat dari suatu peristiwa atau bencana berbahaya yang bisa saja menyebabkan kematian/ mengancam nyawa.
18/11/2013
Alergi Dingin mendera
Image from Google
Musim penghujan sudah dimulai, November yang dingin. Setidaknya seminggu ini udara kota Bekasi jadi dingin cenderung suram dan lembab. Semoga saya gak terlalu lebay menggambarkan udaranya ya, setidaknya itulah yang saya rasakan beberapa hari terakhir. Krucils juga sulit diajak kompromi, cuaca mendung dan hujan tapi AC tetap harus menyala. Alhasil Ibunya kedinginan dan sesuatu yang jarang terjadi pun terjadilah, alergi dingin.
Gak asingkan dengan alergi dingin, biasa disebut dengan sebutan Cold Urticaria. Alergi ini biasanya bereaksi begitu seseorang terkena paparan langsung udara dingin atau air dingin, bisa juga saat terjadi perubahan suhu yang drastis. Reaksi alergi terjadi saat pelepasan Histamin yang cukup besar menyerang sistem kekebalan tubuh, orang-orang yang mudah terserang alergi biasanya akan mudah sesak dan sulit bernafas.
13/11/2013
Happy Father Day, Papa
Papa,...
Terakhir bertemu kita hanya sedikit berbincang, tapi Papa tidak pernah lupa memeluk dan menciumku dan aku berbisik " doakan neng Pa " dan Papa selalu menjawab tentu saja sayang.
Orang-orang bilang kesayangan Papa adalah adikku. Tapi komunikasi kita selalu baik, Papa adalah temanku cerita dan curhat sejak jaman remaja dulu hingga kini. Papa dan Mama adalah sepasang orang tua yang memanjakan anak-anaknya, seringkali aku berfikir keegoisan kami saat ini mungkin karena terlampau kalian manjakan hehee...
Komunikasi kita saat bertemu adalah bermanja-manja, bercengkrama tapi papa juga menguatkan disaat-saat terburukku. Aku dekat dengan Mamaku, anehnya setiap aku punya masalah Papalah yang menjadi tempatku curhat dan bercerita. Sesuatu yang buruk selalu menjadi terasa ringan jika curhat padanya.
Terakhir bertemu kita hanya sedikit berbincang, tapi Papa tidak pernah lupa memeluk dan menciumku dan aku berbisik " doakan neng Pa " dan Papa selalu menjawab tentu saja sayang.
Orang-orang bilang kesayangan Papa adalah adikku. Tapi komunikasi kita selalu baik, Papa adalah temanku cerita dan curhat sejak jaman remaja dulu hingga kini. Papa dan Mama adalah sepasang orang tua yang memanjakan anak-anaknya, seringkali aku berfikir keegoisan kami saat ini mungkin karena terlampau kalian manjakan hehee...
Komunikasi kita saat bertemu adalah bermanja-manja, bercengkrama tapi papa juga menguatkan disaat-saat terburukku. Aku dekat dengan Mamaku, anehnya setiap aku punya masalah Papalah yang menjadi tempatku curhat dan bercerita. Sesuatu yang buruk selalu menjadi terasa ringan jika curhat padanya.
Humaira
Credit
Aku masih di sudut ini, siku dari sebuah ruang bernama kehidupan.
Tidak ada yang akan menyadari betapa tatapanku hanya lurus memandang ke satu titik.
Saat bola mataku yang hitam hanya menujumu.
Kamu seperti drama Tuan,
yang tidak sejak awal tayang sudah aku gandrungi.
Tapi disetiap episode lanjutannya aku terpesona dan tidak bisa berhenti,
bahkan untuk sekedar mengalihkan pandangan.
Ini bukan tentang pesona visualmu yang membiusku,
ini tentang debaran tak kasat mata yang kau alirkan diam-diam lewat semesta.
Dan menemukanku dalam gelombang yang sama.
Ini tentang lintasan ingatanmu yang terus kau hidupkan,
meski waktu berjalan cepat atau lambat.
06/11/2013
Psikosomatis
Pernahkah teman-teman mengalami kondisi dimana tubuh kita sedang dalam kondisi sehat atau baik-baik saja, tapi tiba-tiba menjadi sakit ? kepala pusing, perut mual, ulu hati nyeri, dan keringat dingin bahkan seluruh tubuh , menjadi tidak nyaman. Bisa jadi teman-teman mengalami apa yang dinamakan psikosomatis. Tentu saja ada penyebabnya, bisa jadi bukan karena fisik kita yang sakit loh.
Jadi psikosomatis adalah : kondisi di mana sejumlah konflik psikis atau psikologis dan kecemasan menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau justru membuat semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada. Terdapat kaitan antara tubuh dengan jiwa. Contohnya, kemunculan emosi-emosi tertentu bisa disebabkan oleh faktor mental, namun juga oleh faktor jasmaniah. Maka jelas ada interdepensi atau saling ketergantungan antara proses mental dengan fungsi somatis/fisis. Konflik-konflik batin dan kecemasan-kecemasan hebat yang terus menerus bisa menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit soma. Dalam hal ini, ada kegagalan pada sistem syaraf dan sistem fisik untuk memperingan atau menyerap kecemasan dan konflik psikis tadi. Lalu muncul psychosomatic disorder atau gangguan/kekacauan psikosomatik. Dengan kata-kata lain: kondisi jiwa menentukan timbulnya penyakit soma/ badan. Sebagai contoh, oleh rasa ketakutan yang hebat, detak jantung menjadi sangat cepat dan ada kelelahan yang ekstrem dari reaksi asthenis. Percepatan detak jantung dan reaksi asthenis itu, kedua-duanya adalah betul-betul gejala fisiologis atau jasmaniah yang disebabkan oleh konflik-konflik emosional yang sifatnya psikologis. Reaksi somatis ini bisa mengenai segenap fungsi dan sistem-sistem organis penting dari badan manusia. Misalnya mengenai: lambung perut, alat pencernaan, sistem peredaran darah, alat pernapasan, sistem kelenjar, alat kelamin, sistem persendian, kulit, limpa, jantung, ginjal dan lain-lain. ( Sumber : Wikipedia ).
Jadi psikosomatis adalah : kondisi di mana sejumlah konflik psikis atau psikologis dan kecemasan menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau justru membuat semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada. Terdapat kaitan antara tubuh dengan jiwa. Contohnya, kemunculan emosi-emosi tertentu bisa disebabkan oleh faktor mental, namun juga oleh faktor jasmaniah. Maka jelas ada interdepensi atau saling ketergantungan antara proses mental dengan fungsi somatis/fisis. Konflik-konflik batin dan kecemasan-kecemasan hebat yang terus menerus bisa menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit soma. Dalam hal ini, ada kegagalan pada sistem syaraf dan sistem fisik untuk memperingan atau menyerap kecemasan dan konflik psikis tadi. Lalu muncul psychosomatic disorder atau gangguan/kekacauan psikosomatik. Dengan kata-kata lain: kondisi jiwa menentukan timbulnya penyakit soma/ badan. Sebagai contoh, oleh rasa ketakutan yang hebat, detak jantung menjadi sangat cepat dan ada kelelahan yang ekstrem dari reaksi asthenis. Percepatan detak jantung dan reaksi asthenis itu, kedua-duanya adalah betul-betul gejala fisiologis atau jasmaniah yang disebabkan oleh konflik-konflik emosional yang sifatnya psikologis. Reaksi somatis ini bisa mengenai segenap fungsi dan sistem-sistem organis penting dari badan manusia. Misalnya mengenai: lambung perut, alat pencernaan, sistem peredaran darah, alat pernapasan, sistem kelenjar, alat kelamin, sistem persendian, kulit, limpa, jantung, ginjal dan lain-lain. ( Sumber : Wikipedia ).
03/11/2013
Nilai anak turun mari koreksi diri
Akhirnya nilai ujian mid semester kedua buah hatiku dibagikan, dan nilai-nilai keduanya terjun bebas. Beberapa mata pelajaran mereka nilainya tidak bagus. Sebagai bunda tentu saja saya kecewa tapi itu tidak membuat saya uring-uringan lalu memarahi mereka, tentu selama awal semester ini saya tetap mendampingi mereka belajar tapi kenyataan nilai-nilai kedua anak saya mid semester ini anjlok membuat saya harus mengoreksi diri saya sendiri.
Dan inilah hasil koreksi saya pada diri saya sendiri,
- Saya kurang tegas menegakkan disiplin, masih mudah luluh saat mereka merajuk atau parahnya merayu emaknya ini dengan wajah memelas mereka.
- Saya terlampau memanjakan mereka, gak tega kalau mereka meminta sesuatu padahal jelas itu diluar peraturan yang saya buat sebelumnya.
- Sebagai Bunda saya kurang konsisten soal disiplin tadi.
- Mungkin saja saya juga kurang fokus dan hanya sibuk dengan kegiatan saya, anak-anak mungkin tidak hanya membutuhkan kehadiran Bundanya saat mereka belajar dan di rumah tapi fokus orang tuanya terbagi juga pada hal lain. Saya berfikir multitasking itu tidak lagi cukup baik dalam mendampingi anak-anak. Kita pasti sering ya mak, multitasking. Sebagai emak kita pasti jago melakukan beberapa hal dalam waktu bersamaan.
Dan inilah hasil koreksi saya pada diri saya sendiri,
- Saya kurang tegas menegakkan disiplin, masih mudah luluh saat mereka merajuk atau parahnya merayu emaknya ini dengan wajah memelas mereka.
- Saya terlampau memanjakan mereka, gak tega kalau mereka meminta sesuatu padahal jelas itu diluar peraturan yang saya buat sebelumnya.
- Sebagai Bunda saya kurang konsisten soal disiplin tadi.
- Mungkin saja saya juga kurang fokus dan hanya sibuk dengan kegiatan saya, anak-anak mungkin tidak hanya membutuhkan kehadiran Bundanya saat mereka belajar dan di rumah tapi fokus orang tuanya terbagi juga pada hal lain. Saya berfikir multitasking itu tidak lagi cukup baik dalam mendampingi anak-anak. Kita pasti sering ya mak, multitasking. Sebagai emak kita pasti jago melakukan beberapa hal dalam waktu bersamaan.
Subscribe to:
Posts (Atom)