Pages

Showing posts with label fiksi. Show all posts
Showing posts with label fiksi. Show all posts

13/11/2013

Humaira


Credit


Aku masih di sudut ini, siku dari sebuah ruang bernama kehidupan.
Tidak ada yang akan menyadari betapa tatapanku hanya lurus memandang ke satu titik.
Saat bola mataku yang hitam hanya menujumu.

Kamu seperti drama Tuan,
yang tidak sejak awal tayang sudah aku gandrungi.
Tapi disetiap episode lanjutannya aku terpesona dan tidak bisa berhenti,
bahkan untuk sekedar mengalihkan pandangan.

Ini bukan tentang pesona visualmu yang membiusku,
ini tentang debaran tak kasat mata yang kau alirkan diam-diam lewat semesta.
Dan menemukanku dalam gelombang yang sama.
Ini tentang lintasan ingatanmu yang terus kau hidupkan,
meski waktu berjalan cepat atau lambat.

12/10/2013

FlashFiction : Rumah Indah


Credit

Senyum manisku harus tetap terpasang indah membingkai wajahku, dengan gaun hitam memperlihatkan bahu dan leherku yang sempurna, aku pasti terlihat begitu cantik. Hiruk pikuk pesta dan sanjung puji seperti kabut berterbangan malam ini. Rekan dan undangan sibuk memberikan selamat untuk kesuksesan karier dan keluarga sempurnaku. Rumahku penuh cahaya benderang, gelak tawa terdengar disetiap sudutnya. Aneka kudapan tersusun dimeja begitu cantiknya, bunga-bunga segar dan sebuket ucapan happy anniversary teronggok indah disudut ruang. Dan Ryan suamiku tampak tersenyum mesra memberikan ciuman jauh saat melihat kearahku yang kubalas dengan senyum mesra dan kerlingan mata. Ryan tertawa menemani teman dan kerabat kami di sana, dia selalu sangat menawan penuh kharisma dan tanpa cela dimana pun. Kehidupan kami sangat sempurna,... hanya saja aku butuh lebih banyak obat tidur untuk membantuku tidur sepanjang malam, Ryan butuh lebih dari sekedar di mengerti. Dan kami tidur dikamar yang terpisah.

27/09/2013

Matahari


By Here

Kali ini aku ingin matahari yang sejati. Matahari yang tinggi di tiang singgasananya yang jumawa. Matahari yang andai bisa mengubah warna hatiku yang temaram menjadi seterang siang, seperti membakar kulit pucat menjadi kecoklatan yang eksotis.
Aku ingin matahari yang menyilaukan pandanganku, memaksaku memakai topi atau kaca mata berbingkai lebar dan kaca hitam. Aku ingin matahari yang terik, yang mengeluarkan peluh dari seluruh pori-pori.

Mengapa,...??
Aku tidak menginginkan siapapun bertanya mengapa, karena aku tidak ingin menjawab.

01/02/2013

Prompt# 2 " Tas mahal Sri "





Usianya baru saja menginjak 20 tahun, kulitnya kuning langsat, rambutnya yang hitam bergelombang dengan mata bulatnya yang jernih, ditambah bibirnya yang penuh dan memerah, tubuhnya sintal dan tinggi semampai. Meski wajahnya tidak terlalu cantik tapi siapapun akan setuju bahwa gadis ini sangat mempesona.

Sinar matanya berbinar menatap etalase-etalase yang memajang tas, sepatu, baju-baju dan aneka barang mahal di pusat perbelanjaan elite ini. Setidaknya itulah yang di ucapkan dengan bangga oleh bibinya dengan angkuh saat mereka memasuki mall ini.

" Sri,... ini salah satu mall termahal di Jakarta, barang-barang disini merk terkenal dan harganya jutaan bahkan puluhan juta. Harga tas termurah disini saja bisa jadi sama dengan harga dua ekor kerbau kepunyaan almarhum kedua orang tuamu di desa "

Bibinya melenggang bak mantan peragawati yang sudah pensiun karena kehilangan bentuk badannya yang ramping, berlenggak-lenggok mengelilingi butik yang satu ke yang lain.. Frustasi.

" nasib punya suami kaya tapi pelit " wanita usia 50 tahun ini bergumam sambil meletakan kembali tas mahal seharga 45 juta ditempatnya.

"tunggu disini Sri, jangan kemana-mana...aku ke toilet dulu, takut pamanmu bingung nyari kita "  

Wanita gemuk itu meletakan belanjaannya di tangan ponakannya yang baru datang 6 minggu yang lalu dari desa kemudian bergegas menuju toilet. 
Sri melangkah menuju tempat tas yang tadi dipegang-pegang bibinya.

Sri menimang-nimang tas branded itu. Bentuknya cantik sekali. terbuat dari kulit sintetis yang diemboss berwarna putih dengan aksen kulit sintetis bertekstur kulit ular. Berkali-kali dia menimang lalu menaruhnya kembali, lalu kembali mengambil dan menimangnya lagi. pikirannya kacau.

" Tutup mulutmu ya Sri, kalau kamu mau tinggal di rumah mewah ini dan selalu menuruti keinginan paman, paman akan memberikan apapun yang kamu mau. Hidupmu akan senang Sri .... apapun dan berapapun harganya akan paman belikan. Baju baru, sepatu baru, uang saku, tas baru.... " 

Tiba-tiba Sri ingat kata-kata yang diucapkan pamannya dengan mulut bau tembakau, dan tubuh tambunnya yang berkeringat setelah merengut keperawanan dan menggagahinya semalaman.  

Sri menoleh ketika mendengar suara pamannya berdehem di belakangnya, ekor mata pria tambun 59 tahun itu mencari sosok istrinya dan tersenyum menyadari wanita itu tidak ada di sana. Tatapan matanya berubah genit dan penuh nafsu memandang Sri. Lalu Sri tersenyum licik,...

" Belikan aku tas ini paman, harus.... kalau ndak penyakit jantung bibi bisa kumat kalau aku cerita tentang paman yang setiap malam menyelinap ke kamarku " 

# 383 Words


 

 

26/01/2013

Prompt #1: G-String Merah

 
" Oh ok. Elu langsung masuk kamar aja dulu ya. Gw masih mandi nih."  Meh... Dion nyengir jaman sekarang mandi, hape juga di bawa. Whatsapan sambil mandi. Dion terkekeh sendiri. Dia menuju kamar nomor dua di deretan kanan. Dibukanya pintu yang memang tak pernah terkunci,lalu masuk. 
Kamar itu tak terlalu luas. Dipenuhi dengan barang-barang praktis. Dion menggelosot di lantai bersandarkan tempat tidur. Tapi tiba-tiba matanya tertarik pada sesuatu yang berwarna merah yang sedikit menyembul dari bawah bantal. Penasaran, karena hampir tak ada baju setahu Dion yang berwarna merah di kamar ini, ditariknya benda berwarna merah itu.
Dion terkesiap. G-String? G-String berwarna merah ?

Dion menatap G-String yang kini berada digenggamannya, tiba-tiba dadanya berdegup keras. Bukankah G-String ini punya gue ? kenapa ada di kamar ini ? Dion bingung. Tidak mungkin wanita sepertinya membiarkan pakaian dalam yang sangat pribadi tercecer ke kamar seorang pria meskipun kamar Andre sahabatnya sendiri. Pasti ada yang gak beres, pikirnya sambil perlahan bangkit menuju lemari pakaian Andre.Perlahan lemari itu dia buka, lumayan rapih juga nih cowok pikir Dionisa. 

Dion terbelalak saat membuka laci-laci lemari pakaian sahabatnya, tumpukan pakaian dalam wanita, aneka G-String, Bra, bahkan baju-baju sexy,....wanita ???
Beberapa dipastikan adalah pakaian dalamnya. Dion hilang fokus saat pintu kamar terbuka, bersamaan Andre masuk ke dalam kamar, laci pakaian yang dia pegang terlepas maka berhamburanlah aneka pakaian dalam itu ke lantai.

" Dre,.... elo ? " 

Andre tampak terkejut namun dengan tenang dia melangkah masuk ke dalam kamar, mengambil baju dan pakaian dalam. Dion membalikkan badannya saat Andre memberinya isyarat hendak berganti pakain.
" gue seorang fetysis sekaligus transvestisme,.... " ucap Andre perlahan.

Dionisa terbelalak, perutnya mendadak sakit menatap sosok sahabatnya yang biasanya macho kini mengenakan rok mini, bra, tank top wanita sambil menggenggam dan menciumi G-String  warna merah miliknya.

* 292 words #FF


Kamus :
Fetisisme :  fetisisme (dari kata fetisy: simbol atau idola) kebanyakan menggunakan benda mati sebagai cara eksklusif untuk mencapai kepuasan seksual.
Transvestisme :  Pria heteroseksual dalam fantasinya atau secara aktual mengenakan pakaian wanita untuk membangkitkan nafsu seksual dan kemudian mendapatkan kepuasan seksual. Mengenakan pakaian wanita merupakan pernyataan identifikasi diri sebagai “wanita” (feminine identification). Bila keinginan mengenakan pakaian wanita tidak terlaksana, ia akan sangat frustrasi.

# Ikutan Seseruannya FF Mba Carolina Ratri / mba carra nih ;)




20/01/2013

Pada hati kekasih


Pengen ikutan " conservation with G " itung-itung memperbanyak pengalaman menulis fiksi dari suhu fiksi ini nih  -> mba G, hehe... ini asyiknya kalo banyak menemukan teman2 keren. Bisa banyak belajar, dan tentu saja tergoda ikutan setelah baca fiksinya mak carra  ^_^ juga.

so,... I try ya mak ^^
              
*********************************************************************************


Keila turun dari mobil, dan meminta sopir keluarganya menunggunya tidak jauh dari lobby sebuah apartemen di bilangan jakarta timur ini. Gadis berusia 19 tahun ini dengan ragu melangkahkan kakinya menuju meja receptionist. Sekali lagi memastikan alamat yang dia tuju benar.

Merindukan seseorang bukan hal yang salah. Keila menyadari hal itu sekarang ini. tetapi sudah terlambat, dia sudah berada disini, ia didepan pintu kamar 713. Tangannya sudah mengetuk pintu itu tiga kali dan kini pintu itu terbuka lebar dihadapannya.

" keila,...? " mario nampak terkejut.

" siapa sayang ? " terdengar suara seseorang dari dalam kamar.

Jantung Keila berdegup kencang. Astaga..astaga ! dia kenal suara itu. jadi semua yang dikatakan brinna itu benar ?

Keila mematung di depan pintu, wajahnya pucat begitu juga Mario. Pria muda sebaya dirinya dengan paras menawan itu tampak shock. Tiba-tiba keila ingat ucapan sahabatnya brinna dua hari lalu.

" Kei,...ada informasi gak enak tentang pacarmu. Aku gak tahu harus bagaimana menyampaikannya, tp kalau aku simpan rasanya tidak adil untukmu kei. Hemmm,...kamu datangi saja alamat ini " 

Wajah khawatir Brinna siang itu membuat keila penasaran, awalnya dia sempat menduga kalau sahabatnya itu mungkin bosan jadi tumpahan kegalauannya karena akhir-akhir ini pacarnya Mario,  sulit sekali dihubungi apalagi untuk bertemu.

Dan tubuh keila kian limbung saat pemilik suara merdu yang ternyata seorang wanita dewasa yang sangat cantik, rambutnya tergerai, dengan kulitnya yang putih sudah berdiri dihadapannya dengan piyama satinnya yang membayang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang masih sangat menawan.

Sekian detik seolah udara lenyap dari koridor kamar 713, Keila mematung di depan pintu kamar apartemen yang terbuka seolah beku manghadapi kenyataan dihadapannya, keila berharap saat itu bumi terbelah dan dia masuk kedalamnya. Mario menyandarkan tubuhnya didinding kamar, dengan pandangan tertunduk.

" Keii,...." bibir wanita itu bergetar menyebut namanya.

Keila merasa dadanya sesak, bibirnya berbisik nyaris tak terdengar " mama....??? " lalu semua gelap. 


   Image From Google

 
 

31/12/2012

#Postcardfiction# : Because, I love you



  Warna langit pagi ini berbeda dengan hatiku, biru terang dengan awan tipis yang indah. Aku memandang keluar jendela, berharap  meringankan kegalauan perasaanku. Dan terkejut mendengar suara disamping rumah, apa yang membuat kak Donni dan ayah sepagi ini asyik berbincang di garasi. Aku melangkahkan kaki menuju garasi, mendadak langkahku terhenti mendengar pembicaraan mereka berdua.

 " Untuk apa sih  menyimpan mobil yang sudah tua dan rusak ? ayah bahkan  punya dua mobil , kenapa  mempertahankan barang rongsokan? dijual pun nggak yakin ada yang mau?"

Ayah tersenyum  lalu  berkata  " kamu tahu ? mobil ini mendampingi ayah sejak  muda, yang mengantarkan ibumu ke RS ketika kamu lahir, juga adikmu Zarra. Banyak moment berharga bersama mobil ini.  Meski sudah tidak bisa dipakai atau dijual, tetap ayah simpan.  Dulu saat masih keren mobil ini dibawa kemana pun, giliran sudah tua masa dibuang ? Ayah akan tetap merawatnya.. "

Ucapan ayah membuatku tersentak,  perlahan air mataku mengalir.  Ingatanku tertuju pada Dimas , lelaki rupawan yang hampir 3 tahun menjadi pacarku. Kekasihku yang setia yang tak diragukan ketulusan cintanya . Lelaki  yang mandiri, cerdas dan baik hati yang pernah dengan bangga kupamerkan pada semua.

 6 minggu ini telfon, sms nya kuabaikan, alasan sibuk, lelah, sakit, aku menghindarinya....bukan karena Dimas tidak lagi setia,  dia sebaik sebelumnya, meski kini dia duduk dikursi roda dengan satu kaki. Kecelakaan mobil yang membuat dunia kami menjadi abu-abu.

 " Aku mengerti sayang, pergilah…Jangan merasa bersalah, berbahagialah. Aku selalu mendoakanmu " 
sms Dimas seminggu lalu kubaca ulang, air mataku mengalir deras.

Alangkah egoisnya  aku, bagaimana bisa aku mencampakkan lelaki sebaik Dimas. Aku ambil handphoneku,

" Halo Dimas,..maafkan aku, aku tidak akan meninggalkanmu…aku masih mencintaimu “

 " Maaf Zarra,...aku yang meninggalkanmu, jika berkenan hadirlah lusa dipernikahanku " Dimas menutup telfonnya perlahan, " aku berbohong " bisik hatinya ... karena dia tahu zarra tidak akan datang. 


* Fiksi ini di ikutsertakan pada :
 #Postcardfiction# kampung Fiksi  dan di sponsori oleh SmartFren

 

 Image From Google


21/12/2012

Flashfiction : " Cinta pada tiga hati "



Rumah kost mewah khusus wanita ini memang sangat nyaman, mendadak menjadi  terasa pengap .

  Bagaimana bisa kamu memutuskan akan menikah dengan dia ? “ pekikku marah, aku menatapnya  dengan tajam. 
Aku yakin suara kami jelas terdengar hingga keluar kamar kost ini, dan aku tidak perduli. Aku tidak akan membiarkan Rhea bersama lelaki brengsek seperti Ryan. Sahabatku yang cantik itu menatapku dengan penuh tanda tanya.

 “ Ada apa denganmu Dev? Ryan adalah kekasih yg baik, kenapa aku tdk boleh memutuskan menikah dengan dia ? selama 1 tahun lebih kamu memang sahabatku, tapi aku keberatan dengan sikapmu ini”

Aku menatapnya diam, Rhea lalu berlari keluar kamar dengan mata berkaca-kaca dan penuh amarah.  Entahlah apa yang aku rasakan, aku mencoba menahannya selama ini bagaimana bisa hari ini aku lepas control dan membuat Rhea terluka seperti tadi.
Aku mengurungkan langkahku untuk mengetuk pintu kamarnya, dan berbalik menuju kamarku,gelisah.


Hampir tiga minggu Rhea menghindariku, setiap aku mengetuk kamarnya dia tidak pernah menjawab meski aku tahu dia berada didalam kamar. Tapi aku yakin malam ini dia akan mencariku,…
Matanya basah saat berdiri didepan kamarku, aku memeluknya dan mengajaknya masuk kedalam kamar.

“ Aku gak percaya Ryan melakukan ini padaku Devi, bagaimana mungkin ? selama ini aku tahu dia sangat mencintaiku. Dua tahun kami pacaran,kami bahkan akan bertunangan.”

“ semua lelaki itu brengsek, Rhea… begitu juga Ryan “

“ aku melihat foto mesra Ryan dengan pakaian yang sekedarnya dengan seorang wanita, sayang wanita itu hanya terlihat punggungnya saja,di dalam kamar”  Rhea semakin histeris dan aku kian erat memeluknya.



Ryan mengacak rambutnya, wajahnya frustasi 
“ Rhea minta kamu jangan menemuinya lagi “

“ Kamu menjebakku? kita tahu wanita di dalam foto itu kamu “

Aku menatapnya dingin lalu meninggalkannya.  Ini bukan tentang kamu dan Rhea tapi tentang cintaku pada Rhea. Rasa cintaku yang mendalam,.....



Image From Google