Jadi psikosomatis adalah : kondisi di mana sejumlah konflik psikis atau psikologis dan kecemasan menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit jasmaniah atau justru membuat semakin parahnya suatu penyakit jasmaniah yang sudah ada. Terdapat kaitan antara tubuh dengan jiwa. Contohnya, kemunculan emosi-emosi tertentu bisa disebabkan oleh faktor mental, namun juga oleh faktor jasmaniah. Maka jelas ada interdepensi atau saling ketergantungan antara proses mental dengan fungsi somatis/fisis. Konflik-konflik batin dan kecemasan-kecemasan hebat yang terus menerus bisa menjadi sebab dari timbulnya macam-macam penyakit soma. Dalam hal ini, ada kegagalan pada sistem syaraf dan sistem fisik untuk memperingan atau menyerap kecemasan dan konflik psikis tadi. Lalu muncul psychosomatic disorder atau gangguan/kekacauan psikosomatik. Dengan kata-kata lain: kondisi jiwa menentukan timbulnya penyakit soma/ badan. Sebagai contoh, oleh rasa ketakutan yang hebat, detak jantung menjadi sangat cepat dan ada kelelahan yang ekstrem dari reaksi asthenis. Percepatan detak jantung dan reaksi asthenis itu, kedua-duanya adalah betul-betul gejala fisiologis atau jasmaniah yang disebabkan oleh konflik-konflik emosional yang sifatnya psikologis. Reaksi somatis ini bisa mengenai segenap fungsi dan sistem-sistem organis penting dari badan manusia. Misalnya mengenai: lambung perut, alat pencernaan, sistem peredaran darah, alat pernapasan, sistem kelenjar, alat kelamin, sistem persendian, kulit, limpa, jantung, ginjal dan lain-lain. ( Sumber : Wikipedia ).
Itu yang saya rasakan dua hari yang lalu, setidaknya saya merasa kondisi fisik saya sebelumnya baik-baik saja tapi setelah saya mengunjungi Mama dari sahabat saya yang sedang dalam perawatan kanker payudara yang sudah metastase ke paru-paru dan mendengar kabar dari sahabat saya yang juga sedang dalam kondisi menurun terkait kanker otaknya membuat saya sedikit emosional dan tubuh saya sakit semua. Saya menjadi sangat sensitif jika berkaitan dengan kanker, sekuat hati saya menguatkan sahabat-sahabat saya tapi disisi lain saya khawatir pada banyak hal termasuk tumor yang ada pada liver saya.
Saya tidak sepengecut ini sebenarnya, saya hanya menjadi ikut merasakan kesedihan sahabat saya dan kesakitan Mamanya yang terus menatap saya kemarin itu. Juga sahabat saya yang lain yang sedang berperang melawan kanker otaknya. Sedih rasanya melihat foto yang dikirimkan pada saya, melihat kepalanya gundul terlilit perban dengan harapan yang nyaris redup dari sinar matanya.
Sahabat saya bercerita bahwa Mamanya kehilangan semangat, dia bercanda mengatakan " dimana ya yang jual semangat ? dan kasihlah Neng separuh semangatmu untuk Mama "
Andai saja semangat bisa diberikan ya Teh ? Sayangnya semangat harus dibangkitkan dari dalam diri sendiri, kita bisa mensuport dan membantu sahabat atau siapapun dengan kalimat-kalimat penuh semangat dan harapan,dengan dukungan dan doa. Tapi tetap saja, semangat hanya akan tumbuh dari niat dan diri sendiri. Mama sahabat saya memang tampak kelelahan, setelah menjalani operasi dan beberapa kali khemotheraphy diusianya yang hampir 60 tahun, tentu saja fisiknya lelah dan tidak sekuat fisik mereka yang jauh lebih muda.
Sahabat saya yang lain mungkin lebih kuat, saya tahu pasti dia tidak akan mudah menyerah dengan kanker otaknya. Saya ingat janji-janjinya untuk tidak akan mengalah pada kanker. Dulu dia adalah pensuport hebat bagi sahabat-sahabatnya yang terkena kanker termasuk pensuport hebat bagi saya. Entahlah mengapa Tuhan juga mengenalkan kanker pada tubuhnya secara langsung.
Apa yang bisa dilakukan dengan tubuh yang terkontaminasi hingga mengubah sel yang ada pada ditubuh kita sendiri menjadi sel jahat ? mereka adalah sel-sel tubuh kita sendiri. Dan sekali saja kanker tumbuh disana, benarkah selamanya hidup kita akan dibayangi kehadirannya.
Aku pernah bertanya pada dokterku ketika 5 tahun setelah operasi, tumor itu tumbuh lagi di usus besarku. " Dok, kenapa bisa tumbuh lagi ? bukankah saya juga sudah hidup sehat ? "
Dan dokter memberikan jawaban yang membuat saya mematung sekian lama, " Mungkin tubuhmu ada kecenderungan untuk membuatnya tumbuh dan tumbuh lagi ".
Hari ini kepala saya masih sakit dan abdomen nyeri, entah dimana yang salah. Psikosomatis seperti yang saya bahas diatas, atau mungkin karena tubuh saya minta jeda sejenak untuk beristirahat. Entahlah...
" Carilah Dokter yang lebih percaya pada Tuhan daripada asosiasi
kedokteran, maka Anda telah menemukan mutiara "
~ Jason Winters, Killing Cancer ~
harus dari niat diri sendiri ya seangat bisa muncul?
ReplyDeletemenurutku begitu :)
DeleteIkut prihatin.. berdasarkan apa yang saya dengar dari para teraphist di bidang itu, kata kuncinya adalah taslim yaitu berserah..latih hati dan pikiran kita untuk mengendap dan menyerahkan segalanya pada Tuhan, karena Dia adalah tempat segala bermula dan berakhir. Bila seusai sholat sempatkan dzikir lafalkan Asma Alloh dalam hati (Qofi), sesuaikan tarikan nafas..secara perlahan..coba latih juga dengan menahan nafas sejenak di sekitar jantung (dada sebelah kiri) dan tetap berdzikir..atur ujung lidah di tekuk di bawah langit-langit mulut.. Heningkan pikiran dan hati dari segala macam urusan duniawi, kecuali menuju Alloh.. Insya Alloh efektif untuk membangkitkan semangat dan menyegarkan sel-sel dalam tubuh, Amin.
Deleteyap, psikosomatis memang timbul karena efek kejiwaan yang labil. ngga heran, banyak pasien yang nggak sembuh-sembuh, ternyata penyebabnya karena stes pada masalahnya sendiri :)
ReplyDeleteSebetulnya bkn faktor kejiwaan yg labil mak, kita tahu menjadi pasien tentu tdk mudah apalagi dgn penyakit2 serius. Saya menyikapinya dgn berfikir bahwa rasa sakit ada obatnya dan kekhawatiran harus kita kendalikan dgn berfikir positif. makasih mak :)
DeleteIstirahat tubuh & pikiran jg mak..
ReplyDeleteSmangat yah :)
Makasiiih ya mak :)
Deletesemangat itu gak bisa diberikan, mba. tapi klo menurut saya bisa ditularkan hihihiy
ReplyDeleteSEtuju...ayo tularin donk semangatnya mila buat mba ir :D
Deletekalo sugesti diri mungkin bisa ditumbuhkan tapi kalo hatinya masih nolak susah..
ReplyDeletesugesti sembuh sembuh sembuh setiap saat
Semangat yah
ReplyDeletehttp://ahmad_fizri12u.student.ipb.ac.id/
yap, psikosomatis memang timbul karena efek kejiwaan yang labil. ngga heran, banyak pasien yang nggak sembuh-sembuh, ternyata penyebabnya karena stes pada masalahnya sendiri :)
ReplyDeleteSetuju!
ReplyDeletePsikosomatis bisa berasal dari berbagai macam penyebab.
Seperti emosi, ketakutan berlebih, kejadian masa lampau dll.
Penyembuhan psikosomatis bisa dilakukan melalui HIPNOTERAPI.
Disini, HIPNOTERAPI berperan sebagai pelengkap dokter.
Jadi, resep dan anjuran dokter tetap dijalankan seiring dengan terapi tersebut. :)
Says pikir saya juga kena psikosomatis...beberapa bagian tubuh saya menjadi radang...paru, lambung,usus,gusi...
ReplyDeleteMgkn Karena masalah anak yg agak telat bicara Dan kesibukan...kelelahan fisik Dan mental...
Bagaimana menghadapi ini? ... Bagaimana berserah diri? .... Bagaimana caranya supaya tidal stress?
aku juga ngalami psikosomatis ..
ReplyDelete