Perlahan kumasuki gedung bertingkat berbau obat itu,
ku ikuti irama dan aromanya yg mulai memutar memoriku
rentang waktu saat aku begitu akrab dengannya.
Membuka lembar demi lembar kenangan,
tersimpan rapi dan tak ingin kulupakan...
Disana di sebuah ruangan pernah kudapati tubuhku terbaring dgn lemah
atau diruangan yg lain beberapa kali orang berjubah itu membedah tubuhku tanpa daya,
disudut yg lain...kudapati aku sendirian,
terisolasi dengan cairan kimia yg katanya mampu membuatku bertahan hidup.
Kualihkan pandanganku dari pintu itu...kulihat bayangnku,
keluar dengan tubuh telanjang dipenuhi berbagai selang yg menempel,
disekujur tubuhku yg rapuh.
lalu,koridor ini dulu harus kulewati dgn kursi beroda,
yg membuatku tampak tak berdaya.
Kulihat bayangan wajahku dicermin yg tadi kulewati,
ada rona kini....
dulu,begitu pucat
rambut indahku tlah kembali,kulit putihku tlah pulih lagi,
kuku ku tak menghitam lagi,
Akhh....sekian tahun bangunan ini laksana rumahku sendiri.
Rasa sakit,nyeri,doa dan air mata pernah menjadi warna.
Kuberdiri di sini,
diruangan yg sama tapi dalam kondisi yg berbeda.
Aku baik-baik saja kini.
mukjizat menghampiriku,
Kesakitan itu tlah sirna,Sang Pengasih mempertemukan aku
dengan nikmat sehat.
Kuberjalan melintasi koridor ini,hatiku melembut
jiwa ku berdenyut haru.
Disini,pernah ada cerita tentang kesakitan dan harapan.
Tak kan kuhentikan langkah,meski parut luka dan kesakitan
terkadang menjadi mimpi burukku...
Tuhanku...berikan aku kekuatan hingga dibatas senja nanti.
MyNiceSpace.com
Syukurlah jika sekarang sudah sehat kembali. Terkadang kita memang tidak menyadari nikmatnya sehat sebelum kita menderita sakit. Kita tak akan menghargai kesehatan sebelum kita merasakan kesakitan.
ReplyDeleteini kan mba RS nya? :D
ReplyDeleteyup benar mbak..
ReplyDeletenikmat tiada tara salah satunya adalah nikmat diberi kesehatan.
Reni: Iya...alhamdulillah mba,perjuangan tiada henti judulnya y hehe....sampe hr ini msh trus kuusahan sht selamanya,spy cerita itu tak hrs terulang....nyeri membayangkannya.
ReplyDeleteJeng story : Aku kurang pinter bercerita jeng...
Rana: Yup... RS swasta disalah satu kota bekasi,prnh laksana rmhku sendiri.
hihihi....aku sampe salah,maaf y jeng SRI hehehe...masa jd jeng story.
ReplyDeletekesakitan dan kesembuhan adalah Kuasanya
ReplyDeleteoleh sebab itu, la tahzan,
hehehehehehe
Selamat, lah...
ReplyDeleteKesyukuran atas kesembuhan, diungkapkan dengan bahasa sajak yang saya mungkin ga bisa bikin sekeren itu... Hmmm... nice post, Neng...
selalu mendapatkan ketenangan aku disini knp ya?
ReplyDeletepantes klo di luar itu rumah sakit suka dinamain memoriam hospital :)
ReplyDeleteberkunjung siang siang ke hum sobat apa kabar
ReplyDeleteHu... bagus banget tulisannya...
ReplyDeleteslmt ats kesembuhannya...
Hmm...emang menyentuh smua..
ReplyDeleteSudah sehat beneran kan neng cantik?!
ReplyDeleteHiks..jadi sedih ne..hehe.
Tulisanmu selalu membuat aku terenyuh...!
Perjalanan sama yang pernah kulalui...
ReplyDeleteperjalanan di padang gurun gersang penuh air mata...
perjalanan menyentuh pintu kematian...
dan berjalan mundur meninggalkannya...
ketika kita membelakanginya
betapa syukur kita tak terucapkan...
Thanks for all of YOU've done for us...
Wah, miris rasanya membaca kisahmu. Semoga kekuatan itu tetap menyatu dalam dirimu..
ReplyDeleteSemoga diberi kesehatan terus ya sobat, biar bisa tetep nulis jadi Q juga bisa baca tulisan2x sobat yang satu ini terus.
ReplyDeleteTetep semangat n sukses selalu ya.
Top banget dah tulisannya...
C U next post...di tunggu...
numpang lewat, sapa tau nyangkut...heee..
ReplyDeletesekarang udah sehat kan jeng? kapan hang out bareng di MM ? :D
ReplyDeletembak irma memang jago mencurahkan lewat puisi.. sampai enak tuh bacanya...
ReplyDeleteAlhamdulillah, masa-masa itu sudah terlewati. Kadang2 gak percaya kita bisa melalui itu ya :)
ReplyDeletemmm, mencoba membaca, dan memahami ...
ReplyDelete:D