15/12/2012
#Postcardfiction : " Surat untuk Tiara "
Tiara kesayangan bunda,....
Hari ini bunda sangat rindu padamu, rasanya ruangan ini seolah tanpa udara hingga bunda terasa sesak. Padahal baru kemarin lusa putri cantik bunda kesini, membawa bunga, ciuman juga pelukan hangat. Kau bercerita tentang teman dan sekolahmu, lalu matamu gerimis ketika ayah mengajakmu pulang.
Sayang bersabarlah,... tinggal beberapa seri lagi nak setelah itu kita akan berkumpul kembali. Akan ada masakan kesukaanmu lagi, usapan dipunggung sebelum tidur, dan kecerewetan bunda yang memintamu belajar, mandi sampai pergi mengaji.
Apakah ayah atau eyang bercerita padamu,nak... mengapa bunda lama menginap disini? Apa mereka menjelaskan mengapa rambut bunda sekarang nyaris habis? mengapa kulit dan kuku bunda menghitam ?
Sayang, bunda akan bercerita padamu... setiap hari tante suster yang baik membawa bunda dengan kursi roda kesebuah kamar khusus. Kamarnya bagus, ada bunga dimejanya dengan jendela menghadap sebuah taman, jadi bunda leluasa memandang dan tidak akan merasa bosan meski bunda sendirian. Lalu tante suster yang baik itu memasukan cairan obat melalui lubang kecil bernama intravena ditangan bunda. Rasanya tidak sakit kok, itu akan membantu bunda sembuh, setelah itu bunda akan beristirahat sambil merindukanmu.
Cairan itu memang membuat rambut bunda habis dan sering muntah, tapi cuma sebentar kok sayang. Oh iya, Tiara suka melihat bunda memakai wig atau selendang ? nanti kita beli dan tiara yang pilih ya.
Sayang,...masih ingat cerita bunda tentang kasih sayang Allah ? iya,... Allah sangat menyayangi kita, terlebih dirimu. Khusus untuk bunda, Allah ingin bunda banyak beristirahat... tidak terlalu sibuk. Nanti bunda hanya ingin merawatmu dan ayah, tidak sibuk arisan atau kesalon saja, tapi lebih rajin beribadah padaNya.
Bunda pasti pulang sayang,...untukmu dan ayah, doakan bunda sembuh dan om dokter segera mengijinkan bunda pulang kerumah ya.
----------*********-------------
* Seorang ayah memangku gadis kecil berusia 6 tahun didepan ruang ICU, selembar surat digenggamannya. " Bunda pasti bangun, sayang.... " bisiknya lirih.
# 300 kata
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
selalu berharap cerita-ceritamu ini terus berlanjut menjadi semacam episode hidup yang kau catatkan pada dunia. Dan aku, selalu menunggu cerita-ceritamu bu? Saya tidak tahu apakah cerita di atas pengalaman pribadi atau inspirasi dari orang lain. namun, apakah yang sebenarnya terjadi irma?
ReplyDeleteSebelumnya trima kasih mas,...:)
DeleteCatatan ini ceritanya krn aku mencoba ikutan lomba menulis fiksi,sempat bingung mau nulis apa tapi entah knp kok saya malah masuk ke draft blog yg jumlahnya bahkan lbh byk dari postingan yg terpublish :D
Saya menemukan sebuah catatan lama,sebuah curahan hati untuk putri saya dulu saat saya menjalani khemotheraphy. Itu idenya... tapi tentu saya kembangkan endingnya spy lbh dapet aja feelnya.
Surat dan khemotheraphynya sendiri pernah saya alami mas, tp itu dulu... kini saya baik2 saja :)
itu yang terjadi mas,..terima ksh yg terdalam ya ^^
Irmaaaaa....... tadinya aku sedih banget membaca artikel ini..... hiks...
Deletesyukurlah kalo sekarang dirimu sudah jauuuuuh lebih baik... semoga tetap sehat dan senantiasa berada dalam lindunganNya ya Ir....
hug and kiss!
detail sekali ceritanya mbak. Selalu mendalam dan penuh makna. Jalan hidup di tangan Tuhan, segalanya bisa terjadi atas kuasaNya. I believe in miracle. Amien.
ReplyDeleteSemoga sehat selalu, mbakkkk.. *hugs*
I believe miracle too, Gek :)
DeleteInspirasinya nyata gek, tp catatan ini hanya fiksi yg mba ikutkan dlm lomba menulis poscardfiction.
Turut meramaikan sekaligus ajang pembelajaran :)
*peluk* sahabatku ^^
Very good.
ReplyDeletesalam kenal mba Irma..
ReplyDeletepengen ikutan jg tapi masih belum nemu idenya..sukses utk ngontesnya ya mba..ceritanya menyentuh.. :)
seneng2 deh baca tulisannya :)
ReplyDeleteoya ikutan lomba dimana mba?
di kampung fiksi, yuk ikutan...makasihh ya :)
DeleteMbak Irma, suratnya bagus banget.. ngga nyangka ternyata ini pengalaman pribadi mbak. Alhamdulillah, mbak berhasil survive. pasti karena spirit of life-nya keren. semoga sehat selalu, mbak :)
ReplyDeletealhamdulillah,...sebenarnya inspirasinya pengalaman nyata, tp surat ini untuk lomba poscardfiction yg aku ikuti mba, trima ksh ya mba :)
Deletecara penyampaiannya ceritanya baik sekali mbak, kisahnya jadi sangat menyentuh.
ReplyDeletesemoga menang lombanya ya.
duh jadi terharu, beneran nih roel ? jd tambah semangat menulis fiksi lagi.
DeleteTerima kasih ya, jgn bosen ya untuk memberi saran atau masukan :)
Sering ayah tak tahu harus berkata apa bila membaca tulisanmu anakku. Bayangan lingkungan rumah sakit dengan dirimu yang terbaring tak berdaya. Dokter dan suster yang bersileweran, keluarga pasien yang pasrah tak berdaya. Sungguh sebuah pemandangan yang menyesakkan hati, menyentuh jiwa.
ReplyDeleteAnanda, doa tak putus ayah pintakan padaNYA, pergilah dia sang penyusup, pergi dan jangan kembali lagi. Aku ingin melihat anakku terbang bebas tanpa gangguanmu, bersama orang-orang yang dicintainya, hingga akhir hayatnya.
Hikksss,....ayah sekarang aku baik2 saja, itu masa lalu yg sudah aku lewati. aku hanya mengambil inspirasinya saja...:)
Deletetrima kasih ayah dian kelana...
cerita yang sangat mengharukan,, like this
ReplyDeletelanjutkan mbk cerita2nya
kunjungan perdanan ini
terharuuuuu mb,
ReplyDeletewah mba Irma bisa buat cerita juga yah.,
eh smoga menang jua lombanya :D
jd inspirasinya dari kisah mbak yaa
ReplyDeletesekarang baik-baik saja kan mb?
semoga fiksi nya juara yaaa :)
ceritanya haru, semoga bundanya bisa sembuh kembali ya
ReplyDeletewah terharuuuu nih mbakk,, saya seorang perawat. Saya sangat terharu seakan2 saya yang sedang merawat ibunda ituuu.. Moga cepat sembuh bundaaa.. ucap dalm hatikuu..
ReplyDeleteMbak irma cocok bikin Novel nihh..
membaca awalnya saya pikir true story... setelah melewati beberapa paragrap ternyata hanya flash fiction..
ReplyDeleteberarti kesimpulannya... tulisannya sukses..
sangat membuat terharu membacanya...
ReplyDeletehati ini ikut menangis, menyentuh sekali
ReplyDeletembak, saya heran, ko puisi sebagus ini di posting di blog? Hmmp , mungkin saking baik hati nya orang yang punya blog sampai mau memperlihatkan puisi yang sangat indah ini di blog. jarang ada puisi yang real kaya gini, indah sekali,,, amazing. terus berkarya . irma senja
ReplyDeleteceritanya hebat mbak
ReplyDeletebunda 'harus' bangun.. hiks...
ReplyDeleteceritanya rame ni., saya juga ingin buat , tapi bisa ga bikinin... he
ReplyDeletearif nangis T_T
ReplyDeleteuntung aja fiksi.. tapi sejenak tadi pikir ini beneran.. :|
makanya feelnya langsung kena.. T~T
sayang yah aq klo mw nulis, bingung apa yg mw d tulis,,
ReplyDeleteMba irma skrg nulis fiksi juga? Keren, mba
ReplyDeleteT_T
ReplyDeleteaku baca surat ini kok jadi ingat film kuch kuch hota hai ya Mbak.. hehhehehee....
ReplyDeletesurat mendiang bunda pada putrinya
hanya saja, Tiara masih punya kesempatan bertemu bundanya. Semoga sebentar lagi bundanya bangun...
hiks
aduh.... Sedih :(
ReplyDeleteSemoga ibu nya Tiara cepet sembuhh...
Tiara bales juga ya surat dari bunda nya... pasti bunda nya mau baca juga :'(
Salam hangat...
selalu ingin banget bisa nulis kayak mbak irma,
ReplyDeleteenak dibacanya,
semoga tiara gak milih rambut wig yg gimbal ya mbak, hehe :D
Keren nie artikelnya..keren
ReplyDeleteikut menyimak mba
kunjungan baliknya di tunggu mba..:)
hmm...
ReplyDeleteceritanya mengharukan bgt..
kakak keren deh, bisa nulis cerita kyk gini..
menyentuh sekali...
ReplyDeletekunjungan perdana disini... :)
tulisannya bagus mbak
ReplyDeletewww-wallpaperfree.blogspot.com | Foto Artis Indonesia
mbak, saya selalu suka sama tulisan mbak irma :)
ReplyDeleteartikel yang menarik nih mba saya terharu bacanya bergitu rapih dan tertata
ReplyDeletesalam
postcardfiction, genre nya baru saya temui. Keren
ReplyDeleteaku fans berat tarian jemarimu..
ReplyDeleteMenyentuh mba...
ReplyDelete