suatu senja di stasiun itu,...
engkau membisu dan terus menerus meremas jemari tanganmu,
raut wajahmu kian tegang dan resah.
jemarimu sesekali menyapu keringat yg menetes diantara kening dan rambutmu.
akhh,..kau menularkan kegelisahan yang sama,
yang sejak awal terus ku tekan dan kukendalikan.
mencoba agar mudah untuk kita.
Kita seolah terasing diantara ramainya pengunjung stasiun ini.
seolah hiruk pikuknya tak mampu menarik kita keluar dari rasa sepi,
yang perlahan merambati hati...
menarik kian dalam pada keterasingan berdua.
tatapan mu dan aku terpaut tak terelakan.
Jika tak risih dengan pandangan mereka,
mungkin kau tlah memelukku erat dan aku tak ingin kau lepaskan.
ruang tunggu ber AC ini tak mampu menepis rasa gundah di hatiku dan kamu.
aku berharap waktu bergerak lambat,agar kupuaskan dahagaku menatap teduh matamu.
seraut wajah yang sekian waktu menetap dan tak pernah sekejap pun lenyap.
Sayang,bibirku kelu tak mampu berucap " kelak,jangan lupakan aku "
mungkinkah kau mengerti suara hatiku yang terus menerus berbisik lirih ?
waktu keberangkatan kian merapat,ribuan kilo sebentar lagi memisahkan kita.
tentu saja kita masih dalam benua yang sama,negara yang sama...
tapi,adakah kepastian bagi kita?
tidak,...cintamu yg membebaskan dan aku teramat takut untuk mengikat erat
memaksamu menetap, demi sebuah kebersamaan mengabaikan impian,
itu bukanlah cinta yang kita yakini.
Matahari hampir tenggelam,langitnya yg kemerahan dengan lembayung yang membayang.
garis batas siang dan malam perlahan menghampiri,
kau perlahan melangkah kan kakimu menapaki peron menuju kereta yang akan membawamu,
menuju impian dan menjauhkanku dari sesuatu yg kunamakan cinta.
Langkahmu terhenti,...sekian menit kulihat kau menahan hatimu untuk tidak memalingkan wajahmu ke arahku seperti yang aku pinta.
Aku mohon,jangan berpaling....jangan menatapku dan melihat air mata menetes deras dipipiku yang kuyup.
Aku lega,...ketika kau tegap melangkahkan kakimu dengan pasti.
sekian menit berlalu,...
kutahan degup jantungku yg terasa berat,telingaku samar mendengar...
diantara pikuknya stasiun ini,
diantara suara kereta yg mulai beradu dgn rel-rel nya yg menghitam.
air mataku kian deras,...ketika ku dengar suaramu meneriakkan namaku,
dan meneriakan kalimat yang jarang kau ucapkan " i love you,...tunggu aku kembali ! "
Aku meninggalkan stasiun dgn langkah pasti,kuyakin kau akan menepati janjimu !
* 2 Tahun berlalu,dia tidak pernah kembali...
MyNiceSpace.com
* alangkah sulitnya mencari image yg pas untuk tulisanku kali ini.
just a note sob,...sekali lagi ini hanya salah satu imajinasi yang kutemukan di sepotong hari menjelang senja.
Kok sedih Neng...
ReplyDeleteTulisan di sidebarku, ini postingan udah 7 jam yg lalu....
ReplyDeletekok belum ada yg komen?
Ga papa, baguslah, bisa menyalurkan spam ku sore ini Senja....
ReplyDeleteImagenya susah ya??
ReplyDeleteGa dapet yang kereta api?
kan perpisahannya di stasiun Senjaa.....
"Just a note"
ReplyDeleteReallyyyyyyy....?
*suspicious look*
Ya, ini hanya catatan tentang senja di sebuah stasiun. Catatan yang sendu tapi indah, ya kan mba SeNja.
ReplyDeletegekkkkk,.............
ReplyDeletehihihi,hoby ya nyepam aku ??
iya susah bgt gek cari image yg di stasiun dan ada kereta api dan peronnya plus suasana senja :(
kalo nanti aku menemukan gmbr yg pas aku pastikan akan ganti gek.
ceritanya aku sedang belajar tahap awal buat cerpen gek hihihi... tp aneh y hasilny ? hehe....
senja itu langit berwarna merah ke-jingga-an...
ReplyDeletesenja itu begitu indah..
walau hati perih karna memikirkan hidup kelak....
tapi aku tak kuasa menghirup suasana nan indah itu....
matahari pun merambat turun perlahan seolah tau ada yang sedang melihatnya..
:p apa yach
so sweet puisinya Irma...... cup cup muahhh
hehe tambah dikit... senja itu indah karna aku berada dilangit senja yang memang indah :D
ReplyDeletemasih menunggu?
ReplyDeletekasihan banget... dia gak pernah kembali!!
ReplyDeleteduh, jadi sedih
Newsoul: iya mba,ini catatan sebuah senja yg terlintas dikepalaku sore ini.trima ksh mba...mba bisa liat loh sekarang setelah aku tahu membuat singkatan-singkatan pd sebuah tulisan akan mengurangi nilai tulisan itu sdh aku perbaiki.
ReplyDeletemksh saran dan masukannya mba...
Ramlan: benar,ramlan...senja itu langit yg indah loh..biasanya warnanya kemerahan.keemasan dan suasananya menjelang tenggelamnya mentari,..indah...
sibaho way : sudah pasti nggak ^_^
Elsa: hihihi,..its OK mba..ini hanya sepenggal cerita yg aku buat sore ini ^_^
ReplyDeleteKali ini di stasiun... cinta juga, sayang iMage™ belum ketemu yang cocok.
ReplyDeleteKoq aku jadi sedih ya, padahal ini hanya sebuah catatan
Ditunggu cerpennya...
kelirirenk: kok sedih..knp ? he,.. mksh sob,iya smg terwujud ya pengen belajar buat cerpen.
ReplyDelete"terasing diantara ramainya pengunjung stasiun ini..."
ReplyDeleteironi yg sering terasa disaat, kita merindu kehangatan
banyak cerita yang tertinggal di sebuah stasiun!
ReplyDeleteku datangi tempat mu kala malam menjelang
ReplyDeletebintang-bintang hiasi langit yang tak bertepi
ku jelajahi ruang
tuk sedikit mengartikan kisah mu pada hati
sungguh sedih rasanya jika hati menanti
namun yakinlah cinta itu akan datang .......
do'aku bersama mu..
Hai.. Siapakah Orang yang mempunyai rumah yang luas? Orang yg mempunyai rumah yg luas adalah: Orang yang matinya membawa amal2 kebaikan, dimana KubUrnya akan diluaskan sejauh mata memandang... Maka....beramal shalehlah selagi sempat & mampu...
ReplyDeletesedih...
ReplyDeletebtw aku ada sesuatu untuk seNja kali ini. Diambil ya...
(^^)
walah ini jadinya cinta jarak jauh dong ya?
ReplyDeleteuh aku paling nda bisa nih kek gini XD
aku berharap waktu bergerak lambat,agar kupuaskan dahagaku menatap teduh matamu.
ReplyDeleteaku suka banget baris tadi..
sayangnya ngga ada keterangan, dia ngga kembalinya kenapa ya mbak? jadi penasaran akuuu huhu
Kereta senja tlah tiba didepanku...he..he...lagu jadul punyane nella regar....berpisah untuk kembali....., ndak usah bersedih..khan ada fb ato imel..
ReplyDeletedwi wahyu arif nugroho: mksh komentarnya sobat ^_^
ReplyDeleteduniaira.blogspot: benar mba,..byk kisah disana dan diman apun.
Willyo alsyah: aku berharap bintang berpendar dilangitmu saja,kau yg baru saja kehilangan sedang aku baik-baik saja sahabat...
anonim: mksh walau komntrnya gak nyambung kayanya.
seiri hanako: makasih ya seiri,sudah aku ambil tinggal minta waktu untuk memajangnya ya...
clara: mungkin,tp ini hanya sebuah cerita yg tertulis sore tadi clara.
anindyarahadi: mksh ya ninda,..he,..iya yah aku gak berpikir sejauh itu.
menurut ninda enaknya dia gak kembali kenapa y ?? ^_*
fajar: itu juga lagu favoriteku tuh mas...
kereta senja tlah tiba didepanku,.... loh kok malah nyanyi sih ?? ^_*
Sungguh tulisan yang haru. Jika saja kisah itu benar terjadi, betapa merananya si wanita.
ReplyDeletesabar iia mba... ai lopyu tu
ReplyDeleteyups irma....senja itu bisa diibaratkan juga umur yang tidak muda lagi..namun pastinya harus seindah pengalaman melihat langit senja
ReplyDelete*garuk garuk kepalanya yg gak gatal* sambil bertanya dalam hati sendiri benar gak sih""""
# :p wakakkkkkkk
knapa cowoknya ga balik lagi sih???
ReplyDeleteIngatanku mendadak ngelantur ke waktu lampau ketika membaca bagian ini:
ReplyDeleteJika tak risih dengan pandangan mereka,
mungkin kau tlah memelukku erat dan aku tak ingin kau lepaskan.
romantis, puitis, ribuan maknanya mendesis-desis.
sebuah kenangan ya, mbak.
ReplyDeleteStasiun...
ReplyDeleteselalau menyisakan kisah yang pantasi dituturkan...
(MAkasih udah nge-add baik link saya, mbak...)
wah kalo soal puisi no coment deh.... emang senja jagonya....
ReplyDeleteuuw iya.. ada awod lho... diambil yah...
Sepertinya sebuah kenangan yg terindah ya mbak ?
ReplyDeleteyo'i say...ga banget kalo harus nunggu, dasar gomballl!! hehe, esmosi..padahal cerita ttg siapa juga, haha..
ReplyDeleteEnes: iya kang,tapi ini hanya cerita saja gak pernah ada kejadian seperti ini dlm kehidupanku ^_^
ReplyDeletegenial: loh,..kok sabar ? i'm fine he,...
Ramlan: bisa juga kalo kita sdg berbicara mengenani perumpamaan waktu,senja bisa diibaratkan waktu yg sudah tua.
abang affan: namanya jg cerita mas ^_*
kalo balik lg nulis nya kepanjangnan he,..
ivan kavalera: ingatanmu ngelantur ke mana mas,ke sebuah kenangankah ??
kedai kopi: bukan,imajinasi aj kok...
bahauddin amyasi: begitulah,sebebnrnya sebuah cerita bisa lahir dimana saja,stasiun,bandara,pasar,atau lorong-lorong jalan.
RanggaGoblog: mksh rangga,iya udh aku ambil mksh y buat awardnya ^_^
ateh75: bukan teteh,ini imajinasi aja kok ^_^
selamat pagi teteh....
zahra lathifa: hihihi,..bener bgt mba...enak aja masa aku disuruh nunggu sihh ???
ReplyDeletehehe,...mksh mba ^_*
great post... tapi koq agak mellow yak?
ReplyDeleteRizky: thanks...
ReplyDeletemellow..? mungkin saja.
bagus ,,,,
ReplyDeleteaku jadi terbawa,,
hee.,...
ni kisah nyata dari mbak sendiri yah??
pengunjung baru ni..
slam berkawand..
bluebz: trima ksh ^_^
ReplyDeletebukan,ini imajinasi aja kok,mksh udh memberi kmntr
salam kenal jg.
setuju Irma...
ReplyDeleteBingung nich kagak ngerti bahasa halus halus ,btw dah ku baca 2x masih juga bingung dasar cowok ga romantis kali aku ya wkwkwkkwkwk....
ReplyDeleteGpp ya kawan....Bila nanti ada gelak tawa di sela heningnya stasiun itu akan bertanda malam telah larut ( alias sepiiii ) wkwkwkwkwkk.....
Hmmm....cerita fiktif yang bagus salut ya...
ReplyDeleteRamlan: ^_*
ReplyDeletezone on healthy lifestyle: gak papa gak ngerti jg sob,mksh y udh kmntr.
BMI: trima ksh mba ^_^
kapankah penantian itu berakhir??
ReplyDeleteAku jadi terharu membacanya Ir...
weleh weleh]
ReplyDeletedimana mana kok ada gek ya? hehehehe
lagi sedih? hmmmm butuh tumpangan rupanya lhohhh
seti@wan dirgant@ra: penantiannya sudah berakhir mas,ini hanya imajinasi kok... ^_^
ReplyDeleteaaSlamdunk: bener bgt,Gek ada dimana-mana he,...
gak juga sobat,aku baik-baik saja kok...^_^
salam sejahtera
ReplyDeleteseperti biasa puisi anda selalu membuat saya tertegun dan kagum
tanks
salam sejahtera
Oo..trnyata gitu yah ttg detoksin itu. Guwe baru tau nih.
ReplyDeleteNasihat seorang sahabat mba Senja kek nya ada bener nya jg deh. Patut utk di cb bagi yg susah tdr. Soalnya Aku prnah cb jg dan brhasil he.. :)
Makasi info nya ya mba!.
Oo..trnyata gitu yah ttg detoksin itu. Guwe baru tau nih.
ReplyDeleteNasihat seorang sahabat mba Senja kek nya ada bener nya jg deh. Patut utk di cb bagi yg susah tdr. Soalnya Aku prnah cb jg dan brhasil he.. :)
Makasi info nya ya mba!.
nice posting,.. wah kalo ada pict-nya saat mengusap keringat di stasiun lebih sip
ReplyDeleteVery nice posting mba. Bagus nih kalo ada lanjutan sekuel nya. Kita tnggu happy ending nya aja. Let's say utk sekuel brikut nya si dia akan buat kejutan dmn di thn ke 3 dia menepati janjinya itu utk ketemu lg. Anggap aja dlm 2 thn ini dia dlm proses perenungan diri, dan dia telah menyadari kekhilafannya dan thn ke 3 dia berjanji pd dirinya utk membuka lembaran baru hehe.. :)
ReplyDeleteLanjutkan!.
jangan menunggu dalam ketidak pastian, hidup ini terlalu singkat untuk dilewatkan dalam penantian yang tak pasti
ReplyDeletewah, dia tak kembali? bener2 ya.
ReplyDeletePenantian yang lama.... bikin sedih bacanya mbak...
ReplyDeleteBTW, puisinya bagus mbak..
neoriz: cariin dong ^_^ he,..
ReplyDeletesusah bgt cari image yg pas.
anonim: iya,tapi ini bukan cerita bersambung loh.
aku sengaja buat endingnya seperti itu supya lebih dramatis he,..dan buat penasaran.tapi saran nya boleh jg siapa tahu aku ada ide untuk buat kelanjutannya ^_^
Trimatra: terlalu sayang waktu berlalu jika untuk menunggu sesuatu yg tidak pasti,aku setuju !
sang cerpenis bercerita: he,..iya mba,tega ya ^_*
just a note....
Reni: dan menunggu adalah sesuatu yg melelahkan y mba...mksh mba ^_^
kalau di film-film jaman dulu yang penuh dengan kesetiaan pasti akan berkata kutunggu hingga akhir waktu
ReplyDeletepuisi yang indah seperti biasa
ReplyDeleteYaaaaa.....nggak ada lanjutan nya lg toh. Ya udh gpp. Ntar aku yg buat sendiri deh. Makasih ya neng sdh jwb komentar ku.
ReplyDeleteMunir ardi: iya mas,sebenarnya sekarang jg mngkn ada yg rela menunggu jika cinta yg tulus yg dirasakan mas.tapi ya,jaraaangg..he... mksh y mas.
ReplyDeleteanonim: mksh untuk komentarnya ya ^_^
indah mbak... sayangnya berakhir dengan kesedihan karena rindu yang tak kunjung menemukan muara...
ReplyDeletemas cahyadi: iya mas,bukankah rindu tak sellau harus menemukan muaranya.
ReplyDeleteterkadang rindu begitu syahdu saat menunggu ?
mequm numpang lewat...
ReplyDeletekeyen yach isi blog mbak...
didi: trima ksh didi untuk komntr dan kedatangannya.
ReplyDelete