Menghalau Galau dengan Sedona Method

Dok. Pribadi

Masih ingat postingan saya sebelumnya ? saat saya merasa galau, kehilangan kontrol diri saya, dan mendadak dunia saya seperti zona abu-abu. Sedih gak jelas, tentu saja setiap hal pasti ada ujung pangkalnya. Gak usah bahas apa sebabnya kali ya yang menyebabkan saya mendadak melted melulu :D. Nah seharian kemarin itu ternyata perasaan gak nyaman itu juga dirasakan oleh tiga orang sahabat saya, dan mereka kompak curhat via bbm. Mereka gak kenal satu sama lain tapi kok ya bisa curhatnya memilih ke satu orang dan itu saya yang kebetulan sebenarnya lagi galau juga. Ini mungkin yang disebut resonansi ya pak guru ?? * colek sahabat saya Pak Adam Nova.

Perasaan-perasaan seperti ini jika dibiarkan tentu saja gak baik untuk kesehatan jiwa dan kehidupan kita sehari-hari. Semua hal bikin senewen, hujan, teman, lagu, parkiran, semuanya bikin perasaan meleleh kaya mentega yang dipanaskan.

Akhirnya saya ingat komunikasi saya dengan salah satu sahabat saya yang curhat dengan kegalauannya tapi masih ingat untuk tidak membiarkan perasaan dan energi negatif menguasainya, itulah kerennya dirimu solmet :d. Akhirnya saya aplikasikan salah satu ilmu yang saya dapatkan di seminar RLP ( Adam Nova ) beberapa hari lalu. Yaitu tentang memenej perasaan, gimana sih supaya galau, masalah, sakit hati gak bikin kita kehilangan makna kebahagiaan dalam hidup ini.
Ada metode psikotherapi yang saya pelajari diseminar kemarin itu, yaitu Sedona Method . Metode ini simple banget sebenarnya dan mudah dipelajari tapi powerfull, yang ditemukan oleh Lester levenson ini adalah merangsang alam bawah sadar untuk mengambil keputusan, mencari dan menemukan solusi dengan melakukan monolog atau komunikasi dengan diri sendiri.

Bentuk therapinya juga mudah, cari tempat yang tenang agar bisa membantu kita untuk duduk/berbaring dengan nyaman dan rileks. Lalu setelah kita merasa rileks, identifikasi masalah kita, misalnya marah, sedih, sakit hati, takut, benci, cemas dan lain-lain. Buat penilaian antara 10 - 0 untuk masalah yang kita hadapi. 10 untuk nilai maksimal masalah kita dan 0 untuk jika perasaan tidak nyaman itu sudah hilang.

Lalu ajukan pertanyaan ini pada diri kita sendiri : 
1. Dapatkah saya melepaskannya ?
    Secara otomatis pikiran kita akan langsung berdialog, mungkin menyangkal, berdebat,
    mungkin pergolakan perasaan atau kita bisa langsung memberi jawaban pasti.
2. Bersediakan saya melepaskannya ?
    Apapun bisa menjadi jawaban disini, iya, mau, atau tapiii, nanti, kadang saya belum -___-
3. Kapankah saya melepaskannya ?
    Sama seperti dua pertanyaan tadi, alam bawah sadar kita akan mencari dan terus mencari jawaban
    dan solusi yang paling bijaksana untuk kita.
    jika belum menemukan keyakinan dan nilai identifikasi masalah kita belum sampai titik 0,
    lakukan terus, bombardir alam bawah sadar, critical area kita dengan melakukan metode ini dan 3
    pertanyaan tadi. Terus ulangi sampai kita bisa merasakan nilai dari masalah kita 0, atau kita
    mampu melepaskannya dan perasaan kita menjadi lega.

Karena saya muslim, saya aplikasikan metode ini dengan menggabungkan dan mengucapkan istigfar berkali-kali dan ucapan laaillahailallah terus menerus. Biasanya perlahan namun pasti semua perasaan tidak mengenakan, sesak didada karena menahan amarah perlahan lepas.
Akhirnya saya akan mampu berfikir tenang, dan perasaan kembali menjadi lapang.
Masalah akan selalu ada, tersakiti atau tanpa kita sadari kita melakukan kesalahan namun menerima semua perasaan itu, biarkan pikiran dan hati kita merasakannya lalu biarkan berlalu dan lepaskan.

Jadi, sudah saya lepaskan apa yang terasa memberatkan kemarin. Efek perasaan saya lebih lega tentu saja salah satunya saya bisa menjadi pendengar dan memberi masukan positif juga untuk sahabat-sahabat saya yang sedang galau ( semoga ) dan kaka juga sean gak lihat bundanya murung terus ^_^.