Pages

Showing posts with label Palung hati. Show all posts
Showing posts with label Palung hati. Show all posts

27/02/2015

Aku Tidak Menangis Lagi

Mengapa murka pada Matahari ?
sedangkan sinarnya yang menjadi penghiburanku kala malam terlalu nyeri

Jangan mengumpat pada hujan, karena rintiknya mengikat erat air mata pada pengharapan.
Biar awan menjadi gelap, karena terkadang aku butuh langit suram untuk menutup luka.

Bukankah kau yang membaitkan tentang KeMaha KuasaanNya, mengapa menjadi lemah hanya karena nasib terlalu manis menyapa senja.

Ini hanya Tumor dan chemotheraphy, bukan mati itu sendiri.
Meski Aku tidak takut mati, aku hanya takut hidupku menjadi tak berarti.

Jika kau pernah berjalan dalam gelap,maka sinar serupa lilin pun menjadi terang senyala pijar kembang api. Aku bukan cirius, karena cahayanya terlalu indah dan benderang setelah matahari.
Mungkin aku hanya Canopus atau Alpha cetauri...

Atau bahkan hanya serupa mahluk kecil yang mungkin tak berarti.

Jangan bersedih untuk sesuatu yang kau yakini,...
Aku tidak menangis lagi,
rasa sakit hanya sedikit dari nikmat yang tlah banyak kuterima.

Sahabat jiwaku,...
Harusnya kau tahu sejak cancer mengetuk pintu ku dan seenaknya berdiam disana,
lalu aku berdiri dihadapanmu, riang, bahkan bernyanyi tentang mimpi-mimpi pagi dan puisi.

Aku tak mudah dikalahkan, setidaknya jika aku kalah aku sudah menari, bernyanyi, melukis impian dan mengejar segala harapan.

Jika egois, maafkan aku...
Saat jarak jarum dan nadi menjadi lebih tipis dari kulit ari.
Kau akan memahami, bahwa hidup bukan hanya rasa syukur, tapi menjalani... juga menikmati.

Akhhh, ini seperti keluhan sipemarah...
tapi percayalah, doa-doamu adalah pengurang kesakitan dan kelelahan bertemu vaksin dan therapy

~ Salam Senja ~