Ini perjalanan yang sudah cukup panjang, setidaknya tahun ini jika ada sebuah perayaan akan ada lilin angka empat belas yang akan menyala. Ya, empat belas tahun menjalani hidup bersama bukanlah waktu yang singkat. Perjalanan yang tidak selalu mudah, begitu banyak kerikil- kerikil tajam, tikungan bahkan jalan curam yang kami jalani, tapi juga banyak moment manis yang tercipta. Sesaat sebelum menulis ini, aku bahkan terkejut sendiri menyadari perjalanan kami sudah sampai di angka ini.
Bayangan pernikahan dan pengantin baru yang indah langsung sirna saat itu, menyadari banyak hal yang ternyata diluar dugaan kami. Ternyata kami tidak saling mengenal dengan begitu baik, perbedaan usia yang cukup jauh lebih dari sepuluh tahun, selera dan kesukaan yang berbeda, dan banyak hal yang membuat komunikasi kami menjadi agak rumit. Saat itu pernikahan nyaris seperti kotak es yang hambar dan dingin bagiku.
Tuhan selalu mempunyai cara untuk mendekorasi hidup mahluk-Nya dengan begitu indah, vonis kanker yang mengetuk kehidupanku menghadirkan banyak hikmah. Salah satunya kedekatan yang terbangun antara aku dan suamiku saat menjalani musibah ini. Jarak yang kadang sulit terjembatani antara kami, perlahan semakin memendek. Aku mulai menyadari banyak hal tentang suamiku, diluar sikapnya yang pendiam dan tidak terlalu banyak bicara. Dia adalah lelaki yang sangat bertanggung jawab dan penuh kasih, tentu dengan cara nya. Meski dia hanya akan duduk diam disamping ranjang perawatanku, tapi dia ada. Meski tanpa membisikkan kata-kata manis, dia ada untuk menggenggam tanganku saat aku sakit atau terluka. Dan itu cukup bagiku. Meski enggan terlibat dengan apa yang aku sukai, dia memberiku ruang agar aku tetap menjadi diriku sendiri.
Memory romantisme kami memang tidak begitu banyak, tapi kehidupan kami penuh warna. terlebih sejak hadirnya putri dan putra kami. Perbedaan usia dan karakter membuat hubungan kami bisa jadi tinggal sejarah jika hanya mengedepankan EGO. Berkali-kali pijakan ini goyah, ujian hubungan dan ujian kehidupan kadang membuat kami rapuh tapi sekaligus membuat kami sama-sama menjadi lebih kuat.
Dan akhirnya membuat kami belajar, kami menyadari konflik terbesar kami adalah komunikasi. Jika tidak sama-sama diam, biasanya kami akan sama-sama meledak. Maka pembelajaran dan cara memupuk kasih diantara kami adalah dengan mencari cara berkomunikasi yang membuat kami sama-sama nyaman. Dannnnn..... surat, email, sms, BBM, Whatsapp ternyata jadi cara komunikasi yang aman bagi kami saat sedang dalam masalah atau membutuhkan diskusi panjang. Tuliskan semua yang mengganjal perasaan, ungkapkan yang kita inginkan dan kirim, menulis membuat aku bisa mengeluarkan apa yang aku rasakan dan aku inginkan. Dan suamiku akan lebih mudah memahaminya, begitu juga sebaliknya. Saat konflik kami biasanya sama-sama diam, tapi nyampe kantor email panjang berbalasan untuk diskusi atau berantem :D.
Agak aneh dan gak biasa,... tapi cara ini selalu berhasil mengatasi konflik diantara kami. Jika suamimu begitu pendiam dan gak romantis apa yang harus dilakukan ? jika dia terlalu kaku, keras hati dan flat.... apa yang harus kita lakukan ? ya... ajarkan bagaimana kita ingin dicintai. Ajarkan bagaimana kita ingin diperlakukan. Ajarkan bahwa kadangkala gombal itu asyik dan bersikap lemah lembut dan mesra itu bahkan bisa melelehkan si gunung batu. Bagaimana jika memiliki istri yang jauh lebih muda dan moody, bagaimana jika memiliki istri yang misterius dan susah ditebak ( menurut suamiku ) hahaaay... ?? pengertian dan sabar ternyata jawaban dari suamiku heuheu. Jika dulu kami tidak menjalani 'pacaran' yang asyik, sekarang suamiku jadi pacarku yang penyayang.
Aku terlalu muda untuk kamu yang dewasa,
kita serasa beda dalam segala.
Tapi sekarang, suaramu adalah nyanyian indah buatku.
Dalam pernikahan komitmen dan komunikasi adalah segalanya, kadangkala saat usia menjadi semakin tua, istri tidak cantik lagi dan suami tidak lagi rupawan. Dan kelak cinta hanya menyisakan rasa sayang, nyamannya komunikasi dan persahabatan yang akan membuat hidup kita tetap terasa manis.
ceritanya menginspirasi...... , Semoga tetap mesra dan langgeng selamanya...
ReplyDeleteaamiin... :)
Salam hangat...
amin, terima kasih mba :)
Deleteharus koment apa saya...
ReplyDeletememang perbedaan apapun tidak harus diperdebatkan dengan ego masing2 tapi dicarikan solusi untuk menyamakan frekwensi. Alhamdulillah Adinda Irma mampu melakukan hal itu... Selamat ya..
terima kasih bang, no body perfect right ?
Deletemenerima kekurangan atau menyamakan frekuensi ini yg terus diupayakan :)
Kalau aku awal-awal nikah juga hampir sama seperti mbak, kalau bertengkar suka meledak-ledak. Seiring berjalannya waktu dan seiring saling memahami satu sama lain, ego itu pudar dengan sendirinya.
ReplyDeleteTapii, kalau aku pikir-pikir lagi, rasa-rasanya semua pertengkaran itu berawal dari ego ku yang tinggi..... hingga sekarang :D
hahaaa,... menyadari itu jalan menuju perubahan yg lebih baik loh ;)
Deletemembaca tulisan ini ada sedikit rasa sedih, namun ada juga rasa "Subahnallah" nya mbak, lantaran walau berbeda usia, berbeda selra, namun dapat bersatu, itulah cinta, saling mengisi satu dengan yang lain.
ReplyDeletekanker? saya sedih mendenganrnya :(
iya, insyaallah hal yg membuat sedihnya akan jadi penguat langkah ya :)
Deletealhamdulillah ya mbak, semoga tahun tahun berikutnya semakin manis :)
ReplyDeletesaya belum nikah, tapi saya percaya kalimat ini "Dan kelak cinta hanya menyisakan rasa sayang, nyamannya komunikasi dan persahabatan yang akan membuat hidup kita tetap terasa manis."
sukses trus ya mbak :)
terima kasih dear Unni,... temukan cintamu lalu menikahlah ;)
DeleteSemoga langgeng yah mak Iram.......tetap SemangaD :D
ReplyDeletenamaku masih IRMA mak, belum jadi Iram xixixii...:))
DeleteBerbeda asalkan masih dalam satu tujuan, selalu ada titik temunya. Semoga Allah selalu melindungi keluarga mbak Irma.
ReplyDeleteTerima kasih partisipasinya, sudah tercatat sebagai peserta.
insyaallah,..terima kasih bunda :)
Deleteaih...kok sama sih Mak, aku sm misua jg kalo berantem bales2an email hihihihihi
ReplyDeletehihihiii...dari pada ribut teu puguh teriak2 gak jelas. lebih baik di tulis dgn kalimat yg benar kan ? ;)
DeleteSemoga langgeng mba,Amin..
ReplyDeleteTerima kasih Ruz :)
Deletesemoga perbedaan tetap menjadi buah yang manis yang selalu ingin kita kunyah.
ReplyDeleteamin...perbedaan itu indah kan mak? ;)
Deleteiktan GA ini juga mak?? semangat ^^ : jangan lupa nih colekannya juga,ku juga ikutan :
ReplyDeletehttp://newmyinspirationsister.blogspot.com/2013/06/kadang-cinta-tak-selamanya-harus.html
iyaa,... tunggu kunjunganku ya mak :)
Deletehohohoho... critanya menginspirasi banget... ( keinget diriku sendiri cz pendiam banget sulit untuk melakukan komunikasi dengan orang lain )
ReplyDeleteini sudah berkomunikasi,... :)
Deletekalau bingung mau kmnksi gmn, tuliskan saja dik...
Heem, bener mbak, komunikasi memang seperti kunci. Dan saya suka cara mbak dan suami dalam berdiskusi maupun berantem via imel. hehehe
ReplyDeleteSemoga langgeng dan sehat selalu untuk keluarga mbak. Amienn.
xixixiii,...iyaaa, lebh aman yanuar
Deleteterima kasih yaaa.... sehat-sehat juga untukmu :)
mbak.. bikin hati teriris-iris.. aku belajar banyakd ari tulisannya mbak irma. suamiku juga flat, kaku dan tidak banyak bicara selalu sering berdebat denganku yang moody. inspiratif mbak :)
ReplyDeletehemmm,...cari cara tetap berbahagia meski suami kita kaku dan flat. *peluk
Deleteceritanya sangat menyentuh sekali. tua dan muda saling melengkapi,,,
ReplyDeleteSo sweet mba ceritanya...
ReplyDeletesemoga langgeng ya sampe kakek nenek hihihi :D
xixixiii, amin...makasih ya mak :)
DeleteSemoga saja jadi juara give away nya ya kak irma
ReplyDeleteamiinnn,...makasihhh ya ^^
DeleteSalam kenal!! Kisah cinta yang menginspirasi :)
ReplyDeleteSilahkan kunjungi dan pilih2 buku berkualitas di : www.honbookstore.com
Dapatkan diskon gede2an hingga 15%. :D
Jangan lupa silahkan tinggalkan jejak alias komen di : Hon Book Store :)
salam kenal jg dan trima kasih kunjungannya ;)
Deleteoooow.. manis banget mba ir, aku sampai berkaca2 mata bacanya niy
ReplyDeletemila pake kaca mata ya jd berkaca-kaca :D
Deletembk ceritannya bagus...(Y)
ReplyDeleteTerima kasih yaaa ;)
Deleteromantis kayak saya sama istri kak :D hehehe
ReplyDeleteasyiiikkk.... ^_^
Deletesalam kenal mbak...wah membacanya kisahnya terharu..perjuangan sebuah hubungan semoga langgeng dan sukses kontesnya mbak
ReplyDeleteterimakasih sharingnya
Salam kenal jg mbak,...hehee... amin, makasihh ya mba :)
Deleteow berarti kalian tipe komunikasi melalui tulisan ya. mungkin karena 22nya pemalu, jadi lebih lugas via bbm, sural dll.
ReplyDeleteanyway, setiap pasangan punya cara2 masing2 untuk berkomunikasi.
ayoooo dong bangun terus komunikasi sampe angka 25, 50, 100.
semangggaaattt
Sedang diusahakan tu,...tp sprtinya gak ada salahnya jg tu cara ini dipake. jd gak cape mulutnya xixixii :p
DeleteAsyik,,,,,, jadi semakin romantis dalam sampan untuk mengarungi samudera kehiduapn secara bersama. Selamat ya Mba Irma. Semoga selalu menjadi motivasi hidup dengan kasih sayang yang sesungguhnya.
ReplyDeleteSalam wisata
terima kasih mas :)
Deletesaya juga lebih nyaman 'cerita unek2' lewat sms atau email ke suami..
ReplyDeleteentah knapa klo hadep2an lgsg suka yg ada di kpala malah ga kluar, jdnya masalahnya ga beres2 :D
Wah kita sama mak, kalo aku aman pake tulisan menghindari konflik lbh besar yg kdg bisa terjadi saat bicara langsung apalagi jika emosi.
DeleteAlhamdulillah wasyukurillah. Ikut senang saya membacanya mbak :)
ReplyDeleteSemoga menang juga ikut giveaway nya, yuhuuu ^^
iyaaa, makasiihhh ya cantik ;)
Deleteperjalanan yang lama ,, tapi di jalankan dengan hati iklas menjadi kan rasa manis di setiap hari-harinya
ReplyDeleteInsyaallah :)
Deleteperjalanan yang manis
ReplyDelete^_^
Deleteitulah perjalanan hidup
ReplyDeletebenar mba....
Deletedatang berkunjung....
ReplyDeletebacanya kayak miris, tapi seru, kayak sinetron (tapi yang ini nyata kan... gegegegegeg)....
Mirisss ??? hehee.... ini bukan sinetron sob :)
Deletembak ini cara yang sama yang ditempuh addie ms dan memes kalo lg ada masalah hehehhe cuma mereka bukan email tapi surat yang ditulis tangan. inspiratif XD
ReplyDelete