09/05/2010
Pada Sebuah Pena*
Langit beranjak menua,kegelapan perlahan menjadi tabir...meski warna kemerahan masih membias di kaki langit,SENJA....
Aku mulai lelah menatap mu.Sejak tadi ketika mentari masih begitu jumawa dengan sinarnya,tidak....mungkin saja sejak kemarin...ketika kutemukan kau begitu tak memperdulikan aku.
Jemarimu terlampau sibuk membuat coretan,meliuk-liuk,berputar,tenggelam dalam tulisan-tulisan,catatan-catatan pada berlembar kertas.
Aku bertanya " apa yang kau tulis ? kau akan menghabiskan seluruh waktumu juga energi dari penamu ? kau akan membuatnya lelah dan menyerah? "
Dia menatapku.... " Justru aku sedang mencintai penaku,membuatnya bersamaku,menikmati kebersamaan kami " Aku menggeleng... " kelak kau akan membuatnya kering lalu mati "
Tatapannya beralih padaku,meski jemarinya masih mencengkram penanya...tidak,lebih tepat menggenggamnya.Seolah ada jiwa disana.... !
" Jika dia lelah,lalu menyerah bahkan tak bisa lagi menemaniku menulis,tak mampu lagi memindahkan isi hati dan pikiranku menjadi tulisan,aku akan tetap mencintainya...seperti adanya saat dia setia bersamaku" Aku tersenyum miris mendengar ucapannya.... akh ini hanya sebuah pena bukan !
" Kau salah ! dunia mengakui keindahan karya sastra Rumi,Qibran,...bahkan surat-surat inspiratif RA.Kartini dan entah siapa lagi. Sebuah pena yang mengantarkan karya-karya itu tercatat dan terabadikan bahkan dalam sejarah "
Aku terdiam,....dia kembali menenggelamkan diri dalam buku dan tulisan,bersama pena....!
Tanpa sengaja ku baca tulisan terakhirnya malam ini " Pada sebuah pena,....kuabadikan isi hati dan pikiranku,seolah kau bersamaku* "
# Sekitar 400SM lahir pena yang terbuat dari batang alang-alang untuk menulis di atas kertas papirus. Pena sejenis ini ditemukan di mesir dan Armenia.Setelah itu penabulu angsa muncul pada abad VII,sedangkan pena baja ditemukan pd tahun 1820.Pada tahun 1828 orang mulai mengenal pena baja yang dikenalkan John Mitchell dari Birmingham Inggris.
Tahun 1828 orang mulai pena berkantung tinta yang dibuat oleh orang amerika Lewis Edson Waterman,namun model yang paling memuaskan adalah karya Lazla Biro yang menggunakan tinta kental dan lengket yang menyebabkan tak mudah bocor dan belepotan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
puisi yang indah mbak... thanks untuk infonya juga... salam kasih...
ReplyDeleteAlbertus: sama2 mas,mksh jg udh mampir ya ^^
ReplyDeletetentu saja aku akan selalu bersama pena, dan semoga dia menjadi pelabuhan terindah atas semua rasaku, rasa yang mungkin tak pernah kuungkap dengan lisan dan perkataan, pena emas :D
ReplyDeletemmmmmm.........pena memang ladang suatu jiwa untuk menadakan keberadaan nya...............
ReplyDeleteudah jarang pake pena, sekarang lebih sering pakai keyboard hehe...
ReplyDeletepuisinya oke deh, susunan katanya indah...
ReplyDeletemeski aku nggak terlalu ngerti puisi..
puisinya bagus :)
ReplyDeletedari pena yang mungil inilah jerman lalu memiliki pabrikan pena terbesar di dunia, menghidupi puluhan ribu pekerjanya.
ReplyDeleteFaber Castell
puisi yang terasa dalam. bukti bahwa puisi ini terlahir dari sebuah perenungan yang dalam
ReplyDeletekapankah aku bisa menulis puisi seperti Mbak Irma...???
ReplyDeleteMantab mba..
ReplyDeleteInfonya jg ok..
Salut dah..
Alhamdulillah ane smpt merasakan pake pena.. hehehe..
ReplyDeleteKeren mba puisinya..
Jeroooo uy..
ReplyDeleteMantab mba..
Halo Irma,
ReplyDeleteSaya selalu terpesona dengan kata kata yang anda rangkai. WOW!!
Kapan saya bisa begitu ya?
Salam sukses.
multibrand.blogspot.com
kenapa pada sebuah pena ya? kenapa gag pada sebuah blog? owwww.. ilang ya puitisnya? xixixi..
ReplyDeletemalam irma.
nginep? hihihi..
Kalau blogger mungkin tidak lagi menggunakan pena ya, mbak melainkan tuts hhehehhe,,...
ReplyDeleteHmmm,,,..puisi-puisi manis dan indah selalu membuatku betah di sini. Sambil memandangi 'hotel' yang memuat wajah mbak Senja (header blog) hehehehe...kaburrrrr!!
INFONYA MANTAP. PUISINYA MANIS.
ReplyDeletePuisi yang bagus mbak...
ReplyDeleteBaru tahu kalo pena sudah ada sejak lama...
Pena oh pena
karena kau dunia tertera
wow... membacanya membuat saya seolah sedang berdialog dengan penulisnya. Indah sekali puisi ini...
ReplyDeleteWah, hebat banget, mbak..
ReplyDeleteternyata pena juga bisa diskusi ya? hehe..
Dengan pena, majulah dunia...
Pena...
ReplyDeletedayung bagi nelayan...
senjata bagi petarung..
senapan bagi tentara..
modal bagi pedagang....heheee....
keren ah sista Irma, Pena bisa dijadikan puisi yg enak....
aku pribadi prefer ngetik di pc ketimbang pake pena >_<
ReplyDeletepun, lebih suka pake pensil...ahakakak..kebiasaan di kuliah sering pake pensil
Baca tulisan ini aku tringat kata2 yg cukup menggelitik. Kira2 seperti ini:
ReplyDeleteAda yg bilang, handphone (HP)baginya melebihi kedekatannya pada istri atau suami, krn kemana dia pergi itu hp selalu dia bawa, lengket terus kayak perangko !.
gitu juga laptop dg dirinya, bak lepat dg daun.
Nah, tulisan ini menambah pengetahuan kita bhw ternyata pena juga gitu...
Memang dunia skarang sudah makin banyak diisi sama orang aneh yah...
semestinya kan, minimal seimbang lah.. ya nggak?
Hayooo..ada yg keberatan nggak?
kalo aku sih so pasti sangat keberatan. Semestinya itu benda ya harus no.2 lah..hee....
*Btw. aku lebih suka dg pena yg mereknya montblanc loh. Enak aja dipake nya. Bagaimana dg senja??
Thanks sdh sharing infonya ttg asal muasal pena. aku juga baru tau tuh... :)
Sepertinya Sudah Mulai Semangat Untuk Update.....Senangnya Bisa membaca tulisan manis sang senja
ReplyDeleteto all my lovely friend : trima kasih untuk komentarnya ya ^^
ReplyDeleteinspirasi bisa datang dari mana saja bukan ? pun ketika kita sedang bersama sebuah pena,balpoint atau apapun namanya.
tentu saja saat menulis postinganku pun aku menggunakan keyboard kompiku namun bukan berarti tidak pernah menggunakan pena.menulis diaryku,aku msh menggunakan pena ^^
untuk sobat andrearjuna,trima ksh untuk kmntrnya meskipun aku tdk setuju dgn
"Ada yg bilang, handphone (HP)baginya melebihi kedekatannya pada istri atau suami, krn kemana dia pergi itu hp selalu dia bawa, lengket terus kayak perangko !.
gitu juga laptop dg dirinya, bak lepat dg daun.
Nah, tulisan ini menambah pengetahuan kita bhw ternyata pena" sepertinya aku tdk seperti itu dehhhh..... kalo pena menjadi salah satu benda kesayangan pun sah2 saja bkn,laptop atau appun !
oh ya... untungnya aku tdk harus menggunakan pena bermerk seperti yg km pakai andre ^^
btw thanks ya untuk kmtrnya....
mmm..jangan pernah berhenti...puisi yg indah
ReplyDeleteTanpa sengaja ku baca tulisan terakhirnya malam ini " Pada sebuah pena,....kuabadikan isi hati dan pikiranku,seolah kau bersamaku.
ReplyDelete....................................
Suka banget dengan kalimat yang diatas.
sekarang pena di ganti oleh keyboard yah.........
ReplyDeletedah jarang nulis pake pena
waow, puisi ttg pena...keren senja...
ReplyDeleteinspirasi mmg bisa dtg kpn aja.....
pena emang bisa lbh tajam dari pedang :D
ReplyDeletePuisi yang indah mengantar sebuah sejarah tentang sahabat kita para penulis, pena. hmm menarik mbak, trm kasih ya :)
ReplyDelete::: pena... ohh pena... satu dari banyak alat dengan cara untuk menuangkan segala bahasa....
ReplyDelete::: aku suka dan lebih takjub, ketika pena bukan menggoreskan kata...
::: aku tahu pena, tak pernah menjadi sosok biasa... ia akan selalu menjadi luar biasa... karena ia berbicara dengan bahasa yang berbeda2...
::: pena bisa jadi bahasa perusak, bisa juga menjadi bahasa penyayang, bisa juga menjadi bahasa yang menguatkan...
::: pena oh pena,,, satu dari sejuta... satu dari banyak hal... satu dari semua kesukaanku... ^_^
::: nice posting, darling... dibalik karya, selalu ada sejarah... benar2 berbobot ^-^v, u inspired me... ^_^
::: bingkisan untuk mu,,, ketika persahabatan menjadi ALERGI... ^-^v http://wiedesignarch.blogspot.com/2010/05/setelah-ini-aku-inginkan-sahabat.html
kurasa para blogger selalu terjaga untuk menanti tulisan Irma, habis baru kemarin di post, lagi.. lagi... si bontot hadir ^.^
ReplyDeletepena mengantarkan rasa menjadi penggalan-penggalan dalam "bentuk nyata"
apapun merk penanya, apapun makna pena bagi kita semua, semoga apa yang tertoreh dari pena bisa kita pertanggungjawabkan
ingat apa yang dikatakan seorang "manusia langit" ketika dia melukaiku dengan penanya, "Jadi benar ya... ternyata pena itu lebih tajam dari pedang"
Semoga tarian-tarian pedang pena kita (lebay gak sich ^.^) tidak membuat luka bagi pembacanya...
amin
*Irma kata2 kerennya dr mana sich? kurasa kok tiba2 nemplok gitu hehehe
rangkaian kata yang indah diakhiri sejarang pena, sungguh memikat.
ReplyDeleteBagus, Senja. dan terima kasih infonya
Puisinya bagus mbak...
ReplyDeleteMenariknya ada info penting di bawahnya...
Mantap..
nice
ReplyDeleteblue menyukainya
salam hangat dari blue
Malem...
ReplyDeleteMasih tetep ok mba puisinya..
Salam Silaturrahmi mba..
Halllooo Irm...mampir tengah malam nih...
ReplyDeleteminta izin utk ubek2 puisinya ya...soalnya gi butuh bangetz puisi2 indah buatanmu :)
thakz Irm
hihihihihi
ReplyDeletemakin dahsyat aja sih tulisannya mbk, Irma
hehehehe
salam salam salam
jangan lupa ya donlot musikalisasi puisi saya yang baru di blog saya ya...
hehehehe
jaman sekarang pena sudah jarang dipakai, apalagi oleh blogger...keyboard, tuts-tus nya dalam keypad dst...hehehe...
ReplyDeleteada yg aneh di
ReplyDeletehttp://www.attayaya.net/2010/05/penampakan-dunia-lain-sisa-amprokan.html
Berapa banyak sudah karya indah dari sebuah pena, salam bu
ReplyDeletetapi keberadaan pena sekarang udah sedikit tergeser dengan keyboard yah :-(
ReplyDeleteEniwei, puisi yang indah Say :-)
pa kabar nih mbak?hehehe
ReplyDeleteehm, kok aq udah lama ya nggak pake pulpen??
pa kabar nih mbak?hehehe
ReplyDeleteehm, kok aq udah lama ya nggak pake pulpen??
dari goresan sebuah pena, muncullah kebaikan atau keburukan,
ReplyDeletetapi dari sebuah pena terciptalah mahakarya
nice post...thanks, insiratif...
peran pengganti pak munir datang mbak melihat dan membaca karya-karya indah disini
ReplyDeletemengembang amanah dari pak munir bersilaturrahmi ke blog sahabatnya, sekaligus belajar lihat tulisan berbobot seperti di blog ini
ReplyDeleteudh lama gak mampir kesini, pa kbrnya?
ReplyDeleteartikelnya bgs bgt
iya, meski sekarang sudah ada komputer buat ngetik, menulis langsung dari pena masing-masing emang gag ada yang ngalahin:)
ReplyDeleteSelamat sore sobatku.....
ReplyDeleteTulisan yang bagus.....dalam banget jdi bingung mau komentar apa ????..........
kesusksesan sebuah pena adalah ketika ia habis digunakan untuk menulis sesuatu yg berguna bagi sang pemiliknya..
ReplyDeletepuisi yg bagus mbak..
Greeting from EDSA ^^
ReplyDeletenice to visit ur blog :)
bukan jamanya pena lagi sekarang..udah keyboard sama tombol hape...hehehehe...
ReplyDeleteBerkunjung lg neg mba..
ReplyDeleteto all my friend : bener bgt,...jaman pena mngkn sudah berlalu,keyboard,keypad,hp,...tapi pena,balpoint,pulpen atau apapun namanya... tetap memiliki makna yg tak tergantikan.
ReplyDeletetapi,...beda dong menulis dgn pena,mengukir tulisan kita....
thanks smua komentrnya ya
saya kalo pelajaran pemrograman malah ndak boleh pake pena =="
ReplyDeletekalo pake pena nilainya nol :D
Mauren : hehe,..iya ya ?
ReplyDeleteselamat pagi mauren,mksh udh mampir dan koment ya ^_*