Hanya Rendezvous

" kita tak memiliki harapan " saat ini berarti karena saat ini,aku tidak bisa membawanya karena terpikat pada keindahan nya. Seperti yang selalu sang langit ucapkan ketika matahari memeluknya... kisah ini,saat ini,akan tetap indah dan berarti kalau kita membiarkannya lewat.

Seringkali perdebatan dan ego mengaburkan rasa,matahari berjuang menafikan cinta,melumerkan ego dan mengikuti rasa bersama langit si pemilik garba.
Meski langit terkadang tak kuasa,...tapi juga arogansi dan luar biasa cerdas mengendalikan rasa,hingga menyumbat pori-pori dan membekukan sel-sel sang matahari. Matahari tak kuasa untuk pertama kalinya pertahanannya jatuh ke titik nadir.
Langit menjadikannya segala yang dunia menyebutnya cinta !

Ketika senyuman kebahagiaan dan tangisan tertahan kejar mengejar diantara mereka,silih berganti....sedangkan mereka berdiri pada satu lintasan ketidak mungkinan,tak bisa bergerak kemana pun....
Sepertinya ada yang salah,mengapa kita harus terburu-buru ? mengapa kita harus bersembunyi... ! mengapa kita harus berlari,...apakah kita pencuri ??

Matahari menepi,...sinarnya tak pernah cukup memberi terang langit disepanjang waktunya. Dia tak mampu menjadi penerang ketika malam pekat,sinarnya pun kadang membakar.... tak menghilangkan dahaga langit seperti kesejukan sang hujan.
Matahari meninggi,....hilang ! sebesar keinginannya,sebesar ketakutannya,sebesar kegundahan dan ketiadaan langit padanya. Meski sesungguhnya mereka ada,...akhirnya cukup dengan ada,harus terpuaskan dengan ada...

Ijinkan aku menjadi milikmu semampuku bisik keduanya,... kini aku dan kamu sama-sama tak mampu,meski aku tak kuasa pergi,atau pun tak bisa berdiri disini.




gambar dari sini