Kau ingkar,...
pada bunga-bunga yg bermekaran
pada rerumput dan gerimis di musim penghujan
pada sebait puisi yg kurengkuh dalam pelukan.
kau ingkar,...
pada sepotong senyuman kecil dibibir seseorang,
pada ribuan detik yang membunuh waktu,
pada kegelisahan yang memupuskan angan.
pada gelak tawa dan air mata.
begitu banyak waktu kubiarkan lepas.
alangkah naif,...
menitipkan sebentuk asa,
pada angin yang selalu berhembus.
kau bukan angin utara atau angin selatan,
kau angin yang menerbangkan segala,
yang menyapu kepercayaan,hingga habis...
akh,....semudah itu engkau ingkar !
Ingkar datang setelah terucap....ingkar pergi dengan sesal... tanpa pamit pada hati yang berkabut sesal...
ReplyDeleteLuar biasa aku suka...appalagi kalau ini ungkapan hati..
Ingkar sama dengan lari dari hutang..
ReplyDeleteMengamankan zone pertamaaaxxxx dulu!!!
ReplyDeletehoree!!
Ingkar tak serta merta khianat...walau terdengar naif (bukan band oldies itu, hehe)namun terkadar ingkar adalah bentuk kearifan. bila itu dilakukan untuk membuat hal trtentu menjadi lebih bermakna...mungkin di sini kita bisa menyebut satu contoh: ingkar atas nadzar dendam...
ReplyDeleteingkar itu sama dengan tidak tepat janji ya.. sering tuh saya ingkar. tapi namanya manusia ya begitu. suka khilaf bu haji, tapi yang penting mah harus bisa memperbaiki diri dimulai dari sekarang.. betul tidak ? betul..
ReplyDeletejadi ingat pelajaran waktu SD kalo baca puisi teh..
so nice article sis.. keep blogging and smiles 4 u.. (artinya mangga ah dikantun bade GOLF heula sareng mang wahyu tos ngantosan.. permiosss)
siapakah yg inkar pd mu sahabat....
ReplyDelete^_*
hingga bunga yg kau sirami dg ketulusan berubah layu,
hingga melebuhkan asa yg kau miliki,
dan menghapus kepecayaan itu....
....
aku ikut sedih sahabat...
lho kok bisa ingkar :(
ReplyDeletekenapa harus ingkar..aku tak ingin..
ReplyDeletebiarkan hati bicara
ReplyDeletetentang semua rasa yang pernah ada
biarkan mata bicara
tentang semua indah yang pernah singgah
biarkan berjalan seperti apa adanya
dan jika saatnya telah tiba..
waktu yang terlepas akan terganti dengan waktu-waktu yang lain
yang Insya Allah akan lebih indah...
Ingkar...
ReplyDeleteminta dikasih sambel thu mulutnya ;)).
keren mba puisinya :D
janji itu sama dengan, kalo kamu mengingkarinya sama aja kamu menumpuk utang, dan utang itu hukumnya wajib untuk dibayar
ReplyDeleteMelati tak pernah ingkar janji
ReplyDeletePria sejati tak pernah ingkar janji
Gen juga nggak pernah ingkar janjin loh..! hehe, salam hangat selalu buat si teteh ku yg senyumnya paling manis ini...
ingkar... manusiawi tapi pikasebeleun saur si kabayan mah.. :)
ReplyDeletePuisi yang indah
ReplyDeletePhoto yang cantik
Pemilik yang menarik
Rasanya lengkap jika selalu mampir ke sini
Pastinya nggak ingkar mbak, hehe...
ReplyDeleteudah tak benerin mba, :D, maaf nyepam :D
ReplyDeleteMbak.., aku tak bermaksud ingkar padamu lho... Beneran..!
ReplyDelete^_^ Miss you much...
kesel sih tiap ada orang ingkar... tapi biasanya saya lihat dulu alasannya apa mbak..
ReplyDeletekesel sih tiap ada orang ingkar... tapi biasanya saya lihat dulu alasannya apa mbak..
ReplyDeletewah dobel :O *bengong*
ReplyDeleteLee : terima kasih untuk komentar nya lee, iya..ingkar ^_^
ReplyDeletemanusiawi meski menyakitkan !!
Ramlan: hehe,...gak itu sih kabur ramlan :p
insanitis37: iya,ingkar tak sellau buruk...contohnya sperti mas insan bilang,ingkar pada nadzar dendam...tapi bukan ingkar itu namanya. ingkar lebih tepat melanggar janji,tidak memenuhi janji,melukai dan hal2 yg tidak sesuai dgn yg disepakati.
Siapih : betul kang,ingkar janji tidak menepati janji,hatur nuhun kang ^_^
Hdsence: terima kasih sobatku ^_*
yup,sedih...
JONK: iya,entahlah...
sigit purwanto: aku pun tak ingin dingkari !
Willyo alsyah P isman: iya,..sungguh tak mudah,sungguh menyenangkan jika bisa kuingkari juga.
inuel: yup,...makasih ya inuel ^_*
kang sugeng: benar sekali kang,setuju ^_^
gen22: betul,pria sejati tak pernah ingkar janji... mksh ya gen ^_*
nadja tirta: leureus pak,pikaseubeuleun hihi...
enes: awas janagn ingkar ya kang,...janji loh ?? ^_*
reni: syukurlah mba,..jgn ingkari persahabatan kita y ^_^
idanz: betul,...setiap manusia pasti pernah ingkar.dan di ingkari sangat tidak enak ya.
anyin: ingkar ? adakah alasannya selain tidak konsisten....
siip ingkarnya mbak...salam kenal...
ReplyDeletebepi: salam kenal juga,mksh ya... ^_^
ReplyDeletenuju ngantosan saha atuh neng ?
ReplyDeletehehe.. sepertinya sedang dirundung serapah, senja? sedemikian parahkah?
ReplyDeleteIngkar bukan angin selatan atau utara.. mungkin angin puting beliung... hehehehe.
ReplyDeleteJadi terhanyut neeh....
terkadang ku dapat menjaga seekor burung itu di kandangnya hanya untukmu . . . .
ReplyDeleteku rawat burung itu,
karna ku tau burung itu memiliki indah warnanya . . . .
merdu suara kicawnya . . . .
damai kibashan sayapnya~
ada masanya dia tiba" tersenyum,
tanpa ku hendaki . . .
tapi membuatku rapuh . . .
ternyata benar . . .
setelah dia tersenyum,
dan stlah ku pergi burung itu menyucurkan airmatanya . . . .
tak sanggup ku melihatnya,
tak sanggup ku menjaganya lagi,
tak sanggup ku ingin memilikinya lagi,
biarlah biar kulepas saja,
krna mungkin di sini bukanlah tempatnya. . .
msh bnyk dan lbh luas dan layak lagi tempatnya hidup,
tapi tak bersamaku . . . .
kuharap KAU kan mengerti mngp ku melepasnya dari sisiku . . .
hny satu harapku wahay burungku . . .
ttaplah ingat dan kenang akan diriku . . .
smg itu mnjdi sbaik"nya obat dalam hidupku . . . .
"maafkanku . . ."
nice poet~
maaf klo nyambung puisi jelek . . . .(hhah . . . .)
smg terbayar untuk hutang yang lalu~
wsslm . . .
aemua orang pasti pernah ingkar ya....baik disengaja ato gak disengaja *salam kenal*
ReplyDeleteSalam...
ReplyDeleteEntry yang baik dan komen2 yang baik dari sahabat semua, salam ziarah...
manusian yang baik adalah yang omongannya bisa dipegang jadi jangAN inkar
ReplyDeletekunjungan balik nih...
ReplyDeleteterimakasih dah coment di blogku ya..
salam blogger
kunjungan balik nih...
ReplyDeleteterimakasih dah coment di blogku ya..
salam blogger
aku juga punya temen yg suka ingkar janji..kenapa ya orang suka ingkar janji?
ReplyDeletesebenarnya manusia hnya biSa berencana tp Tuhanlah yg berkehendak jd terkadang org itu ingkar...
ReplyDeleteCinta seharusnya dialamatkan pada keindahan seperti tersirat dalam puisi ini, bukan pada keindahan imitasi.
ReplyDeleteSalute for u, slam peace... :)
http://gaelby.blogspot.com
kau salin keingkarannya...menjadi puisi yang indah.
ReplyDeletewalaupun dapat kurasa pahitnya senyummu...
aku tahu, pengkhianatan itu
akan membawanya hancur bersama bayu.
note yg sangat menggetarkan jiwa-jiwa yang tertiup angin..
ReplyDeleteSiapa yang ingkar ni, Senjaku nan manis?
ReplyDeletediingkari memang selalu menjadi pengalaman yang tidak enak...
ReplyDeletediingkari memang selalu menjadi pengalaman yang tidak enak...
ReplyDeletewaaahhhh saya telat nimbrungnya hehehehheeh
ReplyDeletememang cukup menyakitkan dan menyebalkan mbak ketika di ingkari,,tapi diambil hikmahnya saja buat pelajaran dihari nanti
siapa yang ingkar? are you ok?
ReplyDeleteKau yang mulai, kau yang mengakhiri...kau pula yang mengingkari.
ReplyDeleteApakau kau adalah aku buat senja?! atau dia, yang menyapu kepercayaan itu?
Hendrie K bejo: ngantosan tukang bajigur kang ^_^
ReplyDeletepohonku sepi sendiri: gak pohon,...aku baik-baik saja,serapah cukup dalam hati saja. cukup lewat barisan tulisan saja....
kelirirenk: bener yg kamu bilang,mungkin angin puting beliung ya :p
zone4health; terima kasih untuk puisi indahnya sahabat ^_^
Rosa: salam kenal mba,mksh udh mampir ya...
Pakmie: terima kasih pak ^_^
Munir ardi: setuju mas ^_^
Frank: terima kasih frank.
Clara: kenapa ya? coba nanti aku tanya sm yg ingkar ? hihi....
Fais cwakep: hemm,...gitu ya? mksh y
gaelby salahudin: terima kasih ya untuk kmntrnya ^_^
setiakasih: terima kasih kakakku,...
keingkarannya membuat aku lebih dewasa dan kuat ^_*
mutiara: angin barat,angin selatan,atau angin puting beliung ? hehe...
Gek: siapa ya...? mungkin angin barat? ^_*
albertus goentoer tjahjadi: benar sekali mas ^_^
Dees: betul banget dees,terima kasih ya...setiap hal ada hikmahnya.
Quinie: i'm OK bu,apalagi kalo diajak bertualang sama dirimu ke tempat2 indah itu bu... *_*
Yans dalam jeda: hemm,...sulit dijawab sobatku ^_^
Tumben belum ada yg baru Non...
ReplyDeletekang sugeng: iya kang,....inspirasinya belum mampir he.. ^_^
ReplyDeletebegitulah manusia suka ingkar janji. btw, tuh fotonya siapa?
ReplyDeleteakh, bisa koment juga nih.
Bila kau ingkar pada segala, maka kau telah ingkar pada rasamu sendiri. Maka janganlah tebar janji bila kau berisap ingkar, hiks. Maka kelak orang-orangpun akan berkata..."kau yang mulai kau yang mengakhiri. Kau yang berjanji kau yang mengingkari....", nyanyi boooo. Nice poem SeNja.
ReplyDeletesang cerpenis bercerita: akhirnya bisa komentr juga mba fanny,senangnya... itu foto aku mba hehe...
ReplyDeletenewsoul: hemm,mba elly enak juga suara nyanyiannya hihihi...
ingkar...? asal jangan ingkar dari kebenaran,aku setuju bunda....
ReplyDeletekan ada perubahan lirik lagu.
ReplyDelete" ingkarlah wahaiii manusia....."
menjadi:
"insaflah wahaiiii manusia......."
he he... nice notes
Janji adalah hutang...ingkar adalah pelarian dari hutang itu dan akan selalu meng-aditif pelakunya.....
ReplyDeletepada ribuan detik yang membunuh waktu, aku tak pernah ingkar. makanya aku datang meski agak terlambat untuk membaca puisimu.
ReplyDeletedi ujung waktu yang tersipu
ReplyDeleteaku datang untuk memenuhi janjiku
mengeja puisimu
meski waktu menjelama jemu
ah..
aku tak ingin kau anggap aku ingkar
karena janjiku telah lama membelukar
....
(Wah pusinya asyik, Mbak..)
Ayas tasli wiguna: yup,tetep semnagat kang. makasih ya awardnya nanti kujemput ^_*
ReplyDeletePerumaham pondok timur indah: betul sekal,...terima kasih ya ^_^
hehe,...gubahan liriknya OK juga...
Aditya blogosphere: yup,ingkar berarti menyalahi janji.ksh ya...
Ivan kavalera: terima kasih mas,kau memang tak pernah ingkar ^_^
Bahaudin amyasi: semoga kau tak pernah ingkar hehe,..mksh ya ^_^
Dia yang ingkar yang kamu bilang kau...
ReplyDeleteItu orangnya munafik tuh... 'bila berjanji ia ingkar'. He heh...
Don't worry be happy darling. Ada mas tukul di sini. he heh...
Lupakanlah dia yang ingkar kepadamu. He heh...
Apakah kita sudah memberi kesempatan pada orang lain untuk ia menjelaskan mengapa ia ingkar atau tidak menepati janji? Bisa saja karena situasi tertentu diluar kemampuannya bukan?
ReplyDeleteSeringkali kita terlupa ketika mengarahkan telunjuk kita kepada orang lain, ada tiga jari yang lain mengarah pada diri sendiri. Ketiga jari tersebut telah mengingatkan kita bahwa tuntutan terbesar berada pada diri kita sendiri. Apakah kita telah menginstrospeksi diri sebelum menyalahkan atau memvonis orang lain ingkar atau munafik? Apakah diri kita tidak pernah ingkar? Apakah diri kita tidak pernah munafik?
*Aku akui puisi kamu indah, sahabat. Aku suka.
diar: terima kasih sahabat ^_^
ReplyDeleteiya,..ingkar,siapapun aku yakin tak ingin diingkari. dan aku berharap aku juga tidak ingkar pada siapapun.
andre: komentar mu benar sahabat, ingkar...aku yakin siapapun tak ingin ingkar atau sebaliknya,andai pun ada ingkar mungkin ada dua alasan,satu ingin ingkar(gak konsisiten) atau dua,memiliki alasan mngpa ingkar. benar yg kamu tuliskan..terima kasih... ^_^
komentrnya sangat membangun ^_^