Pages

23/08/2016

Lampaui Batas Demi Senyum Bahagia Mereka

" Kesuksesan sejati adalah ketika kita bisa membuat orang lain bahagia "

Sebuah petikan yang sangat bagus dari penulis Ibu Helvi tiana rosa. Bahkan ketika suasana hati kita sedang bersedih, cobalah bahagiakan orang lain pasti kebahagiaan itu menular.

Kemarin saya iseng tanya sama teman-teman di social media, apa sih yang sudah kita lakukan sampai tahap #LampauiBatas demi melihat senyum kebahagiaan seseorang atau orang lain disekitar kita ? Pernah gak melakukan sesuatu yang membuat kita harus 'memaksakan' diri melakukannya tapi tetap kita lakukan meski susah payah hanya karena ingin melihat orang lain tersenyum bahagia ?

#LampauiBatas Irma Senja  ^_^

Dan ternyata, banyak sekali teman-teman yang pernah melakukan sampai tahap #LampauiBatas. Ada yang menjawab lugas pada kolom komentar, ada yang nginbox untuk sedikit bercerita. Kebanyakan mereka melakukan karena dorongan rasa perduli, cinta atau sayang. Ada yang rela keluar kerja padahal karier sedang bagus demi bisa merawat anak-anak, ada yang belajar masak karena suaminya gak suka masakan warung. Ada yang nekad malu demi diminta nyanyi didepan umum sama pacar untuk kado ulang tahunnya padahal gak bisa nyanyi sama sekali. Ada yang bayarin kredit motor pacar. Iyaaa, #LampauiBatas versi setiap orang berbeda, tapi tujuannya pasti karena ingin melihat orang yang kita sayangi bahagia.

Karena membahagiakan orang lain berbanding lurus dengan kebahagiaan diri. Jadi apa salahnya #LampauiBatas demi melihat senyum bahagia pada wajah mereka. Setujuuuu kan yaaa ;)

" Trus apa yang pernah kamu lakukan sampai tahap #LampauiBatas demi melihat senyum bahagia orang lain nenk ? " 

" Anter jemput anak-anak sekolah, les, pagi sore bertahun-tahun itu .... gimanahhh ?? " 

Hahahaaa, baiklah... itu termasuk gak ya ? #Lol 

Melakukan sesuatu sampai tahap lampaui batas ??*hemmmm.... yang menurut saya #LampauiBatas  adalah ketika kami sedang rekreasi di wahana dufan Jakarta, sudah cukup lama kejadiannya. Happpyyy donk ya, bersama suami dan kedua anak tercinta. Gimana gembira dan semangatnya anak-anak kalau sudah bertemu wahana permainan. Trus sampailah di wahana bianglala, mereka kompak merengek... membujuk supaya saya ikut naik wahana bianglala. Saya langsung menatap nanar ke arah bianglala, dan kepala saya pusing

 Bianglala yang menakutkan bagi si phobia ketinggian ( Image from Google )

Sebagai seseorang yang phobia ketinggian, bianglala wahana yang hanya berputar pelan pada porosnya, ke atas ke bawah menjadi sangat menakutkan bahkan jika dibandingkan arung jeram atau gajah bleduk *eh. Suami dan anak-anak semangat membujuk,... tapi saya juga semangat memohon supaya saya gak usah ikut naik, dan memilih menunggu di luar arena. Lalu akhirnya kedua anak saya menyerah, mereka tertunduk memasang wajah sedih sambil berlalu.

" Ya sudah kalau bubun gak mau naik, kita juga gak usah naik ya Dek... " ucap si kaka
" Padahal pengen banget naik bianglala Kak... " jawab adiknya sedih.

Saya ? saat itu berpikir masa bodoh .... liat wahananya saja kepala saya sudah pusing. Saya cuex dan pura-pura tidak melihat ekspresi sedih kedua anak saya yang gagal naik bianglala ( berkali-kali ke dufan memang belum pernah berhasil membujuk ibunya naik bianglala ).
Tapi lalu ayahnya mendekat, dan berbisik di telinga saya perlahan...

" Bun, kasihan anak-anak loh. Mereka belum pernah naik bianglala, namanya anak-anak mereka pasti penasaran deh. Nggak papa, lawan deh ketakutan kamu. Nanti aku pegangin dan peluk ya... jangan lihat ke bawah. Coba yaaa.... sekali ini saja. Demi anak-anak... "

Saya luluh ?? nggak .... masih panjang ngebujuknya, dari meminta mereka naik bertiga dan saya menunggu di bawah, dan lain-lain. Sampai akhirnya saya berfikir, kenapa saya nggak melawan rasa takut saya ? lama-lama saya juga gak tega melihat ekspresi sedih anak-anak. Siapa tahu setelah ini, phobia ketinggian saya berkurang. Dan... anak-anak pasti seneng kalau bubunnya mau ikut seseruan naik bianglala bersama-sama.

Yang terjadi ?? ketika memasuki antrian wajah saya sudah pucat, dada berdebar, keringat dingin, takuutt.  Suami dan anak-anak saya sibuk menguatkan dan menghibur. Duh lebayy banget memang saat itu, tapi phobia ketinggian memang ya asli takuttt... naik lift kaca di mall aj saya gak akan sanggup lihat ke bawah apalagi naik bianglala ( jadi babayy itu wisata kece kalibiru di Jogjakarta). Akhirnya, demi mereka saya memaksa diri saya untuk berani. Meskipun saat wahana mulai berputar, tubuh saya tegak... kepala saya nggak menoleh kekanan, kiri, atas atau bawah. Lurus kedepan dengan wajah tegang... tapi senyum saya mengembang ketika anak-anak dan suami saya berteriak  "horeeeeee, bubun berani naik bianglala... " Dan saya bahagia, melihat mereka tertawa begitu riang.

#LampauiBatas yang lain, yang agak sedikit beraroma melodrama adalah,... ketika vonis kanker menghampiri hidup saya. Dan dokter menjadwalkan saya melakukan operasi yang kedua tepat 1 minggu setelah saya menjalani operasi yang pertama. Jadi dalam 10 hari saya menjalani dua kali operasi pemotongan usus besar dan pengangkatan kanker. Dan dokter bilang, sebaiknya secepatnya supaya mba bisa sembuh dan bisa melihat anak-anaknya tumbuh besar. *trus mewek

#LampauiBatas versi saya, melalui proses menyakitkan demi tetap bersama anak-anak
dan melihat senyum riang mereka ;) 

Saya pikir, itu sudah melampaui batas saya saat itu ... saya memaksakan sesuatu yang sebenarnya takuttt saya lakukan. Tapi saya lakukan demi melihat senyum kegembiraan orang-orang yang saya sayangi.

#LampauiBatas mu, karena batas dirimu yang menentukan... Lampaui batas untuk membuat orang sekitarmu tersenyum. Karena membuat orang lain tersenyum, efeknya langsung kita rasakan, BAHAGIA.


26 comments:

  1. kekuatan seorang ibu memang gitu ya mbak :)
    ah pantaslah surga kita terletak di telapak kakinya
    sehat terus mbak irma

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua cinta ibu #LampauiBatas ninda... terima ksh cantik :)

      Delete
  2. Kagum dengan kesabaran dan ketegaranmu, Mak. Malu banget saya yang cengeng ini. Dan, setuju banget dengan paragraf terakhir. #LampauiBatas mu, karena batas dirimu yang menentukan... Lampaui batas untuk membuat orang sekitarmu tersenyum. Karena membuat orang lain tersenyum, efeknya langsung kita rasakan, BAHAGIA.
    Meski apa yang saya lakukan dalam #lampauibatas belum apa2 dibandingin Mak Irma, iya banget, bisa melakukan apa yang kita anggak gak bisa itu sangat melegakan. Dan membuat kita merasa bermanfaat untuk orang2 tercinta. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadangkala ada istilah the power of kepepet ya mak. Mak Nia pasti pny cinta yg #LampauiBatas jg untuk anak2 tercinta :)

      Delete
  3. Terlalu sering daku melakukan hal2 yg di luar kemampuan gw hanya untk membuat orang2 di sekitar saya bahagia.

    Semoga segala pwngorbanan kita buat bahagiain oranf lain mendapat keridhoan dari Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pasti kak... gak ada yg sia2 apalagi jika itu sebuah kebaikan yg ditanam :)

      Delete
  4. semoga selalu sehat mbak :")
    dirimu selalu tersenyum dan bahagia dikelilingi keluarga yang mencintai :")

    ReplyDelete
  5. Melampaui batas saya yang paling berat adalah saat 8 tahun yang lalu harus berpisah dengan anak pas ia lagi butuh-butuhnya kasih sayang. Di usia dua tahun, ayahnya pergi meninggalkan kami tanpa kata dengan hutang pula. Demi kebahagiaan dan masa depan si kecil, batas yang serupa jeruji penjara mesti saya lompati. Alhamdulillah...Tak ada yang sia2 dari perjuangan dan keadaan yang dihadirkan. :)

    Salam kenal ya, Mbak...semoga bahagia dan sehat selalu. Salam...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Luar biasa perjalanan hidupmu mba. Pasti itu akan jd perjalanan yg penuh hikmah. Semoga selalu sehat dan bahagia mba... salam kenal jg yaaa :)

      Delete
  6. Mamak kece ternyata takut ketinggian ya.. #barutahu

    Tapi bahagia pastinya ya, berani melawan takut demi melihat anak-anak tersenyum naik Bianglala bareng-bareng.

    Sehat selalu yaaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih takut ketinggian smpe sekarang mak :(:(
      The power of kepepet kayanya mak *_*

      Delete
  7. mbaaa sama banget kaya JG takut ketinggian level naik lift dan eskalator aja parno hahahah tapi pernah aku paksa naik kereta gantung di taman mini dan sepanjang di atas itu dia keringet dingin ga berani gerak sedikitpun. dia #LampauiBatas banget ya HAHAHAHAHA

    ReplyDelete
    Replies
    1. Persis ekspresi mukaku kayanya pas naik bianglala. Tegak diam dan berani berherak cha :))))

      Delete
  8. betul ya mbak, demi seseorang atau banyak orang bahagia kita perlu banyak berkorban dan melampaui bata tadi

    ReplyDelete
  9. jadi berpikir, aku sudah pernah lampauibatas atau belom yaa...

    ReplyDelete
  10. Semangat terus mba cantik.. kiss kiss :*

    ReplyDelete
  11. Melampaui batas utk orang2 tercinta... kepuasanbatin yg akan didapat

    ReplyDelete
  12. Padahal naik bianglala enak, bubun. Seruuu :D

    ReplyDelete
  13. Kalau untuk anak, darah dan air mata seluruh jiwa diperjuangkan yaa mba. Lampaui batas saat vbacku kayanya mba.
    Sehat slalu ya mba :)

    ReplyDelete
  14. Mak Iiiir, trus kalo naik pesawat piyeee? *malah kepo*

    ReplyDelete
  15. Haruslah #lampauibatas demi kebahagiaan orang lain terutama keluarga mbak. Berdarah darah pun dijalani demi senyum anak anak, hehe
    Semoga selalu sehat ya mbak cantik

    ReplyDelete
  16. Selalu menjadi inspirasi dan motivasi bagi siapa saja yang membacanya. Jangan pernah berhenti menulis dan berbagi ya Mbak. Salam hangat dari Pontianak...

    ReplyDelete
  17. #LampauiBatas saya itu waktu naik wahana kayak di dufan semacem kora-kora, jet coaster, sama niagara. Huuu mengalahkan rasa takut memang >_<

    ReplyDelete
  18. Mampir sebentar.
    Semoga bahagia selalu.

    ReplyDelete
  19. hmm, terima kasih mba sharingnya. Membuat saya berpikir, pernahkah saya benar - benar melampaui batas? Senang bisa mampir disini. Sehat dan bahagia selalu ya mba :)

    ReplyDelete

Terima kasih kunjungan dan komentarnya, salam.... :)