Terima kasih, Mpok ...

Happy Mothers Day,... Selamat hari ibu untuk semua ibu dimana pun berada. Sayang hari ini saya tidak bisa memeluk dan mencium mama saya tercinta secara langsung untuk berterima kasih dan mengatakan betapa kasihnya yang menghangatkan hati dan jiwa saya hingga saat ini. Betapa cinta dan pengorbanannya yang menjadikan saya tegar melewati hari demi hari. Hanya doa dan sambungan telfon. Menjadi jembatan untuk mengatakan betapa saya mengasihinya dan berterima kasih untuk segala yang mama berikan.

Namun dihari ibu ini, saya ingin menuliskan kasih ibu dalam sosok yang berbeda. Wanita berusia lebih dari 40 tahun ini sudah bekerja hampir 10 tahun lamanya di rumah kami. Kami memanggilnya dengan sebutan Mpok. Dia yang membantu semua pekerjaan rumah, setiap hari datang ke rumah lalu setelah pekerjaan selesai kembali pulang. Kebetulan rumahnya diperkampungan belakang kompleks di mana saya tinggal. Dan 10 tahun bukanlah waktu yang singkat, mpok telaten mengerjakan pekerjaan rumah tanpa perlu saya bersusah payah menyuruh atau memintanya mengerjakan ini dan itu. Saya menganggapnya lebih dari seorang asisten rumah tangga, dia kami anggap seperti keluarga bahkan sosok ibu yang membantu saya mengurus urusan rumah tangga.

Saya seringkali terharu dengan ketelatenannya merawat saya saat saya sedang sakit. Sampai hari ini jika sampai siang saya masih tergeletak di tempat tidur, dia tanpa diminta membuatkan bubur, air hangat dan menawarkan diri untuk memijat atau mengerik tubuh saya. Tanpa sungkan membantu saat saya muntah atau mimisan, memapah ke kamar mandi atau membantu saya berganti pakaian ketika tubuh saya benar-benar lemas. Abaikan kebawelannya ketika kesal karena lemari pakaian saya yang berantakan dan bolak-balik harus dia rapihkan kembali xixixi, abaikan ketika dia kepo dan bertanya jam berapa saya pulang setelah aktifitas diluar, dengan siapa perginya dan kemana. Kadang saya juga sebal, tapi mpok juga yang memastikan saya membawa semua keperluan yang harus dibawa dan mengingatkan saya untuk membawa obat jika tubuh saya tidak fit. Mpok juga yang menemani dan mengurus anak-anak saat saya sedang beraktifitas diluar, memastikan mereka makan dengan benar supaya bundanya tidak meradang, mpok yang membuat saya punya me time hingga saya bisa melakukan hal-hal yang saya sukai seperti ngeblog, yoga, atau sekedar baca buku tanpa dipusingkan cucian yang menumpuk dan rumah yang berantakan. Saya sungguh berterima kasih dan sulit membayangkan jika tidak ada mpok dalam kehidupan kami.

Mpok begitu telaten membantu kami, dan saya yakin dia juga ibu yang baik bagi anak-anaknya. Bekerja keras membantu perekonomian keluarganya, sudah tentu bukan wanita biasa. Itu pasti karena cinta yang besar untuk keluarganya. Itu pasti kekuatan yang besar yang membuatnya dengan suka cita bekerja mencuci, menyetrika, mengepel dan lain-lain di rumah orang lain, untuk pengabdiannya terhadap keluarganya tercinta dirumah. Dia pasti bukan ibu biasa, yang mengurus rumah orang lain sekian tahun tak perduli nyonya rumah yang sering membuatnya mengelus dada karena hobi membuat lemari pakaian berantakan atau diam sepanjang waktu jika sedang kesal. Dia...Mpok pasti ibu yang hebat...

Terima kasih Mpok, terima kasih yang dalam untuk sekian tahun bersama kami di rumah. Semoga Mpok selalu sehat yaaa... :)