15/12/2008
hujan di penghujung tahun....
Desember,,,
Desember yang basah saat perlahan namun pasti hadir dan mengusik hari-hari,mengganggu ketenangan tidur dan kedamaian jiwaku.
Adakah yang lebih membahayakan dari seseorang yang seperti hantu menyelinap dan diam-diam menghancurkan ketenangan hatimu ?
yang dengan segala cara mengusik dan menggoyahkan pertahananmu.
Mungkinkah dia menamakan cinta dari keegoisan yang dia tawarkan ?
dan haruskah perasaan yang berdiri diatas rasa sakit dan kesedihan orang lain kita perturutkan ?
mengapa masih bertanya tentang cinta dan kasih sayang yang terus kau ungkapkan tapi bagai bayangan semu yang tak kan punya harapan dan masa depan.
Aku mungkin bagai lukisan bagimu...indah seperti yang slalu kau katakan,tapi tak akan mungkin kau raih atau kau rengkuh.
Jangan bertanya tentang apa yang tersimpan dalam hatiku.
Jangan bertanya mengapa aku terdiam...karena andai pun senandung terdengar lirih,jikapun rindu mengalun sendu...
aku akan tetap bertahan,menjauh dan pergi sejauh mungkin dari rasa yang kau tawarkan.
aku akan lari sejauh mungkin dari cinta yang akhirnya membawa air mata,dari rindu yang berdiri diatas hati lain yang patah.dari mimpi yang berdiri diatas pondasi kaca...
bertanyalah pada bintang yang berkelip dikejauhan,tanyakan pada hujan dibulan desember ini...yakinkan hatimu ini bukan cinta,yakinkan jiwamu,,,cinta tidak akan membawa air mata.
Tersenyumlah saat mengingatku...lalu biarkan smua hilang !
* seperti lagu yang kau kirimkan,seperti hujan yang turun di penghujung desember.
indah,menyejukan,,,tapi segera tergantikan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bagus Teh..
ReplyDeletebuat siapa nih Teh?
(^_^)v
benerkan, ga salah kika tungguin ma refresh blog Teteh tiap2 Jam..
Tulisan Teteh emang baguus bgt.
Jujur teh...
ReplyDeletekata2nya Dalem bgt
arie ga bisa kasih komentar
yang jelas tulisannya bagus bgt
salut buat teteh...
Tuangkan terus inspirasimu teh
biar dunia tau
roman picisan!
ReplyDeleteKenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.
ReplyDeleteRasa takut bukanlah untuk dinikmati,tetapi untuk dihadapi.
Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.