Seminggu kemarin keluargaku mengatakan aku hilang,aku sakit,,,
hilang ? mereka bilang aku kehilangan sari pati hidupku alias kehilangan senyum dan keceriaanku,mendadak aku menjauh dan merasa sepi di tengah suasana ramai.
sakit,,,karena aku mengeluh kepalaku sakit,perutku sakit,tubuhku sakit...
mereka mengira bukan tubuh yg sakit tapi hati dan jiwaku yang sakit.
Entahlah,,,
aku mungkin tidak menyadari atau tak mau menyadari...
Mereka sepakat kepulangan kami ke kampung halaman lebaran kemarinlah penyebabnya,dan direlung hatiku yang terdalam aku mengiyakan,,,
Betapa banyak hal yang terjadi di kota yg penuh kenangan itu,bukan kota kelahiranku tapi mengisi hampir seluruh perjalanan hidupku.
Sialnya aku,,,karena aku sensitif untuk smua hal,aku pengkhayal sejati,pemimpi,semua yang terjadi bisa begitu saja mengendap dijiwaku.
Kau ingat tentang seorang ibu tua yang tinggal dibelakang rumah ibumu ?
Dengan tubuhnya yang kurus,saat kau mengajakku menjenguknya untuk memberinya semangat dan berbagi karena kini ibu tua yang lemah itu tengah sakit,,,kanker payudara ! Sempat ada ragu dalam hatiku...aku merasa takut tapi keinginan untuk melihat kondisinya dan kalau bisa menghiburnya,sedikit membantunya membuatku memberanikan diri menjenguknya.
Aku menahan tangisku melihat keadaannya,kondisi ekonomi yang membuat mereka berobat sekedarnya...aku sedih melihat keadaannya,mencoba menghiburnya...memberinya semangat ! obat termahal sekalipun tidak akan ada artinya dengan semangat yang patah,rumah sakit yg bagus sekalipun tidak akan berguna bila si pasien kehilangan keinginan untuk sembuh dan berjuang.
Dan ada yang paling membuatku miris,menjalani dua kali operasi besar,,,tanpa dilakukan pemeriksaan awal seperti mamografi/USG,rontgen,,,bahkan saat aku tanya mengenai file atau data dari RS mengenai penyakitnya mereka menggeleng tidak tahu. Ya Tuhan,,,sekalipun mereka tidak mampu mereka berhak tahu dan mendapat penjelasan dan perawatan yang terbaik ! Uang,,,skali lagi uang masalahnya...
Beberapa hari setelah itu aku masih mengingat wajah tua wanita itu,berharap dia mendapat keajaiban untuk sembuh.
Ingatanku kembali ke 6 thn yang lalu,kanker usus pernah hampir merenggut nyawaku diusia yang baru ke 22 tahun. Menghancurkan fisik,jiwa dan ragaku,,,merubah hidup dan memupus smua angan dan impianku.
Divonis kanker ganas ternyata membuatku menjadi pribadi yang lebih kuat sekaligus lemah,,,terkadang aku merasa bahwa hidupku tidak akan panjang,dokter bilang ini adalah takdir karena aku cenderung memiliki bakat untuk tumor itu tumbuh lagi.
Disisi yang lain kanker membuatku lebih menghargai hidup...
Kegelisahanku yang lain,aku wanita yang sulit melupakan apapun yang aku alami dalam hidup ini. Kuningan membuatku mengingat semua hal yang pernah tersimpan disetiap sudut kota itu...
Berulang kali membaca buku motivasi seperti LA TAHZAN dan Menjadi wanita yang paling bahagia,,,,tak juga membuatku mengerti bahwa tak ada gunanya bersedih untuk sesuatu yang tlah hilang.
Bukan menyesali hidup tapi bila aku butuh waktu untuk sendiri,sekedar merenung dan menyelami makna hidup ini,aku ingin kau memberiku waktu.
Seseorang slalu butuh untuk belajar,tidak hanya dibangku sekolah,,,setiap hari aku belajar,belajar untuk jadi manusia yang lebih baik.
Seperti kau yang juga mesti belajar mengendalikan diri untuk lebih sabar dalam berkendaraan hingga kejadian mudik lebaran kemarin tidak akan terulang lagi.
Jalanan pantura tidak harus jadi sirkuit dan arena balap bukan???
hilang ? mereka bilang aku kehilangan sari pati hidupku alias kehilangan senyum dan keceriaanku,mendadak aku menjauh dan merasa sepi di tengah suasana ramai.
sakit,,,karena aku mengeluh kepalaku sakit,perutku sakit,tubuhku sakit...
mereka mengira bukan tubuh yg sakit tapi hati dan jiwaku yang sakit.
Entahlah,,,
aku mungkin tidak menyadari atau tak mau menyadari...
Mereka sepakat kepulangan kami ke kampung halaman lebaran kemarinlah penyebabnya,dan direlung hatiku yang terdalam aku mengiyakan,,,
Betapa banyak hal yang terjadi di kota yg penuh kenangan itu,bukan kota kelahiranku tapi mengisi hampir seluruh perjalanan hidupku.
Sialnya aku,,,karena aku sensitif untuk smua hal,aku pengkhayal sejati,pemimpi,semua yang terjadi bisa begitu saja mengendap dijiwaku.
Kau ingat tentang seorang ibu tua yang tinggal dibelakang rumah ibumu ?
Dengan tubuhnya yang kurus,saat kau mengajakku menjenguknya untuk memberinya semangat dan berbagi karena kini ibu tua yang lemah itu tengah sakit,,,kanker payudara ! Sempat ada ragu dalam hatiku...aku merasa takut tapi keinginan untuk melihat kondisinya dan kalau bisa menghiburnya,sedikit membantunya membuatku memberanikan diri menjenguknya.
Aku menahan tangisku melihat keadaannya,kondisi ekonomi yang membuat mereka berobat sekedarnya...aku sedih melihat keadaannya,mencoba menghiburnya...memberinya semangat ! obat termahal sekalipun tidak akan ada artinya dengan semangat yang patah,rumah sakit yg bagus sekalipun tidak akan berguna bila si pasien kehilangan keinginan untuk sembuh dan berjuang.
Dan ada yang paling membuatku miris,menjalani dua kali operasi besar,,,tanpa dilakukan pemeriksaan awal seperti mamografi/USG,rontgen,,,bahkan saat aku tanya mengenai file atau data dari RS mengenai penyakitnya mereka menggeleng tidak tahu. Ya Tuhan,,,sekalipun mereka tidak mampu mereka berhak tahu dan mendapat penjelasan dan perawatan yang terbaik ! Uang,,,skali lagi uang masalahnya...
Beberapa hari setelah itu aku masih mengingat wajah tua wanita itu,berharap dia mendapat keajaiban untuk sembuh.
Ingatanku kembali ke 6 thn yang lalu,kanker usus pernah hampir merenggut nyawaku diusia yang baru ke 22 tahun. Menghancurkan fisik,jiwa dan ragaku,,,merubah hidup dan memupus smua angan dan impianku.
Divonis kanker ganas ternyata membuatku menjadi pribadi yang lebih kuat sekaligus lemah,,,terkadang aku merasa bahwa hidupku tidak akan panjang,dokter bilang ini adalah takdir karena aku cenderung memiliki bakat untuk tumor itu tumbuh lagi.
Disisi yang lain kanker membuatku lebih menghargai hidup...
Kegelisahanku yang lain,aku wanita yang sulit melupakan apapun yang aku alami dalam hidup ini. Kuningan membuatku mengingat semua hal yang pernah tersimpan disetiap sudut kota itu...
Berulang kali membaca buku motivasi seperti LA TAHZAN dan Menjadi wanita yang paling bahagia,,,,tak juga membuatku mengerti bahwa tak ada gunanya bersedih untuk sesuatu yang tlah hilang.
Bukan menyesali hidup tapi bila aku butuh waktu untuk sendiri,sekedar merenung dan menyelami makna hidup ini,aku ingin kau memberiku waktu.
Seseorang slalu butuh untuk belajar,tidak hanya dibangku sekolah,,,setiap hari aku belajar,belajar untuk jadi manusia yang lebih baik.
Seperti kau yang juga mesti belajar mengendalikan diri untuk lebih sabar dalam berkendaraan hingga kejadian mudik lebaran kemarin tidak akan terulang lagi.
Jalanan pantura tidak harus jadi sirkuit dan arena balap bukan???
kata-kata indahmu tak pernah habis
ReplyDeleteby: sean
hidup adalah sebuah pelajaran yg mkgn hanya sebagian orang mampu menyelesaikanya,,,,
ReplyDeleteterkdang kita juga baru bisa menghargai kehidupan ketika kita sadar kita jauh lebih beruntung dibanding mereka,,,
kata-kata yng indah bgt teh im proud wit u
terkadang kita akan jauh lebih menghargai kehidupan bila kita menyadari kita jauh lebih beruntung dibanding mereka...
ReplyDeletesemua orang sudah mempunyai takdir masing-masing...
dan takdirmu seharusnya "Menjadi Wanita Paling Bahagia"jadi berbahagialah....
semua kata-kata teteh selalu mempunyai keajaiban...
harusnya udah sejak lama te2h jd saingan terberat adira hirata (maaf ni kl salah nama cos jarang bca novel)
Iya rasanya seperti kehilangan arah
ReplyDelete