Hari ini tanggal 19 Januari 2017 saya berkesempatan mengunjungi sebuah rumah singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia ( YKAKI ) yang beralamat di percetakan negara Jakarta. Meskipun agak maksain diri karena sebenarnya saya sedang kurang fit. Sudah lama sekali saya ingin mengunjungi rumah singgah yayasan kanker, dulu saya bersembunyi dan cenderung tidak ingin menjenguk apalagi melihat pasien-pasien kanker. Ada rasa trauma, tapi belakangan saya justru ingin melihat dan mengunjungi mereka yang masih berjuang. Sebagai pengingat betapa beruntungnya saya, dan betapa harus bersyukurnya saya masih diberikan kesempatan waktu untuk kembali sehat setelah di vonis menderita kanker usus besar stadium menengah beberapa tahun lalu.
Hari ini saya berkesempatan bertemu dengan beberapa pejuang kecil di sana, sempat ada ragu untuk mendekat, saya khawatir adik-adik kecil itu tidak nyaman melihat keberadaan kami disana. Ada yang sedang bermain dengan teman-temannya, ada yang diam dalam gendongan ibunya, ada yang aktif mengobrol dengan kami, bahkan ada yang asyik mendengarkan musik. Diam-diam saya menahan air mata, apa yang mereka rasakan ketika ketakutan dan rasa sakit menghimpit ? ketika bermain layaknya anak-anak yang sehat harus terlupakan oleh jadwal pengobatan panjang yang tak kalah menyakitkan. Ada seorang anak yang ikut menjawab ketika saya sedang mengobrol dengan seorang ibu yang sedang menemani anaknya yang sakit Leukimia. Ibu itu bilang leukimia katanya tidak ada grade stadium. Lalu si anak yang ada di ranjang sebelah menjawab " kalau kankerku ada stadiumnya " lalu saya menjawab " kamu stadium berapa nak, dulu tante stadium 3 awal ? " Lalu anak lelaki itu menjawab " saya stadium 4B " berbarengan dengan jawaban stadiumnya, saya terhenyak. Ya Tuhan,... mungkinkah dia tahu bahwa kankernya sudah stadium lanjut, atau stadium 4B baginya hanya angka ? meski begitu ada binar harapan di matanya, ketika saya bilang, tante juga dulu menderita kanker dan lihat sekarang tante baik-baik saja. Kelak kamu juga akan sembuh, lalu dia bilang Amiin. Akhhh,... hati saya runtuh.
Rumah singgah YKAKI yang saya kunjungi siang ini di dirikan oleh dua orang ibu yang diusianya ini masih tampak terlihat cantik. Ibu Ira dan Ibu Icha, perjuangan mendampingi sang anak melawan kanker yang di alami oleh Ibu Ira membuatnya terketuk untuk mendirikan yayasan rumah singgah bagi pasien kanker anak khususnya bagi mereka yang tidak mampu. Latar belakang yang mengharu biru ini yang membuatnya pantang menyerah hingga bisa membangun rumah singgah yang layak bagi anak-anak pasien kanker.
Rumah berlantai dua ini tampak lapang dan luas, dengan banyak jendela besar yang dibiarkan terbuka agar sirkulasi udara berjalan baik dan anak-anak merasa nyaman. Memasuki pagar rumah ini ada taman kecil dengan beberapa mainan untuk adik-adik bermain, sisi sebelah kanan ada rak sepatu bagi pengunjung. Sandal dan sepatu di lepas berganti dengan sandal karet untuk didalam rumah. Disisi yang lain terdapat wastafel panjang untuk mencuci tangan lengkap dengan sabun dan tissu. Ini demi mencegah para pengunjung membawa kuman penyakit. Harap di ingat, penyakit kanker itu tidak menular loh.. justru yang di khawatirkan adalah ketika tamu yang datang sedang sakit. Contohnya sakit flu, sakit flu bagi anak yang menderita kanker jelas bukan main-main. Itu sebabnya pengunjung disediakan wastafel untuk mencuci tangan dan bagi yang sedang flu harus menggunakan masker yang juga disediakan.
Rumah berlantai tiga ini sangat nyaman, berada di lokasi yang juga nyaman. Sungguh di luar ekspektasi saya tentang sebuah rumah singgah, yang muram dan beraroma kesedihan. Rumah singgah YKAKI yang saya kunjungi terasa seolah kanker bukan akhir segalanya. Didinding banyak terpajang berbagai macam piagam, gantungan prakarya anak-anak menambah semarak ruangan, foto-foto motivasi para pejuang kecil terpajang rapih. Kamar-kamar tidur yang besar dengan tempat tidur yang berjejer rapih dan bersih. Setiap anak yang sakit boleh ditemani oleh satu orang walinya/ orang tuanya. Untuk yang ditemani oleh ibunya terpisah dengan pasien-pasien yang ditemani oleh ayahnya. Tidak ada syarat khusus untuk tinggal di rumah singgah ini selain bahwa sang anak menderita kanker, dari usia baru lahir sampai usia 15 tahun. Selama menjalani pengobatan bebas untuk tinggal disini tanpa biaya apapun alias gratis.
Adik-adik yang sedang sakit ini jangan khawatir ketinggalan pelajaran di sekolah, di rumah singgah YKAKI ada tenaga pengajar profesional yang akan membantu anak-anak ini belajar sesuai dengan pendidikannya di sekolah. Ada kursi roda, televisi, arena bermain, aneka permainan ringan seperti mobil-mobilan bahkan sepeda. Tenaga pengurus harian yang juga tersedia untuk membantu anak-anak penderita kanker. Siapa yang menyangka bahwa rumah singgah ini berjalan karena donasi dari para donatur yang dermawan. Teman-teman pasti juga tidak menyangka kalau rumah singgah anak kanker indonesia ini salah satu donaturnya adalah Alfamart, dari sumbangan donasi yang tidak seberapa yang seringkali kita nyinyirin karena seolah meminta uang kembalian recehan kita untuk didonasikan dengan 'maksa' padahal nominalnya tentu saja tidak seberapa.
Ditengah Ibu Icha, Ibu Ira dan Bapak Nur Rachman ( perwakilan dari Alfamart ) (kiri ke kanan )
Sudah sejak lama Alfamart menjadi salah satu donatur bagi rumah singgah YKAKI, meskipun banyak lagi program Donasiku yang sudah dilakukan oleh Alfamart seperti memberikan donasi ambulance, program pemberian peralatan sekolah bagi yang tidak mampu, renovasi warung-warung kecil dan lain-lain. Nah selama periode 1 - 31 januari 2017 Alfamart kembali mengajak konsumennya untuk berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan yang di jalankan bersama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia. Konsumen bisa menyisihkan sebagian uang kembaliannya pada saat berbelanja di Alfamart. Dana yang terhimpun akan diserahkan sepenuhnya pada YKAKI untuk mendukung operasional rumah singgah anak kanker di wilayah Makasar, Pekanbaru, Semarang dan Malang.
Rumah singgah ini menjadi bukti bahwa sekecil apapun yang kita berikan bisa jadi memberi manfaat sangat besar bagi yang membutuhkan. Buktinya donasi konsumen yang tidak seberapa bisa memberi banyak manfaat untuk adik-adik penderita kanker di rumah singgah di tanah air. Jadi sekarang kalau Mbak-mbak atau mas-mas di Alfamart menawarkan pilihan uang recehan kita di donasikan, gak pakai nyinyir lagi yaa. Recehan 100 atau 200 rupiah yang tidak seberapa itu jika banyak orang terketuk hatinya bisa menjadi harapan bagi adik-adik kita yang sedang berjuang.
Kamu cantik, segar dan sehat Neng, dan akan selalu jadi motivasi yang lain untuk sembuh saat melihatmu *peluk Nengnong*
ReplyDeleteaaah, tadi aku sampai brebes air mata, mak.Saat naik ke atas sampai ga bisa ambil foto bagus, semua bikin ga bisa apa-apa, cuma dalam hati bilang: Ya Allah, betapa aku harus banyak bersyukur...
ReplyDeleteaaah, mak Irma sehat terus ya...aamiin
Semoga adik adik penderita kanker segera di beri kesembuhan.
ReplyDeleteMba, aku juga penyintas lhoo, sebenarnya kepengin ke rumah ini untuk berbagi semangat. Apakah ada tata tertib buat pengunjung mba?
ReplyDeleteMak Irma, terima kasih atas kehadirannya dan tulisannya yang menyentuh ini. Buat Mbak Nefertite, silakan berkunjung ke Rumah Kita YKAKI yang berlokasi di Jalan Percetakan Negara IX No. 10A. Boleh hubungi kami di nomor 02142872556 dengan Ibu Ingrid atau Ibu Neni agar bisa mengatur jadwal yang tepat untuk datang. Terima kasih atas perhatiannya kepada anak-anak penderita kanker terutama mereka yang berasal dari keluarga pra sejahtera yang tinggal di rumah singgah YKAKI, Rumah Kita.
Deletemak neng nong Irma sehat terus ya...aamiin
ReplyDeleteTerima kasih mba, semangat selalu dan semoga selalu bisa menyemangati anak" melawan kanker
ReplyDeleteTentunya ada tataterib kunj Dan beracara. Silahkan hub staff admin ykaki, Bu neni di 021 428 72556
ReplyDeleteaku selalu gak tega aklau lihat anak kecil kena kanker , duh rasanya teriris ahti ini , kebayang sakitnya itu
ReplyDeleterumah-rumah seperti ini semoga makin banyak dan memberi manfaat yang membutuhkan
ReplyDeleteAku juga sedih kemarin saat berkunjung kesana, jadi makin bersyukur bahwa Tuhan udah ngasih nikmat sehat untuk keluarga saya.
ReplyDeletepelukkkkk.......
ReplyDeleteAaah mbaaa..selalu senang membaca banyak perhatian untuk para penderita kanker, terutama anak-anak.. sehat-sehaaaat selalu yaaa mbaaa :)
ReplyDeleteAku suka sedih dan melow banget teh kalau lihat anak-aank sakit, apalagi anak penderita kanker. Aku bisa tiba- tiba nangis kejer karena ngga tega. Semoga adik-adik di YKKAI diberi kesabaran dan kekuatan.
ReplyDeletesemoga makin banyak rumah singgah, dan makin banyak pula uluran tangan utk mereka #rumahsinggahdonasiku
ReplyDeleteKeren ya bu Ira ini ya kak, udah tau bagaimana bisa jalanin rumah singgah, sampe kepikiran buat washtafel di luar utk tamu cuci tangan.
ReplyDeleteSemoga makin banyak orang2 peduli, sehingga rumah singgah semacam ini terus bisa berjalan membantu sesama
ReplyDeletesemangat mereka sembuh ruar biasa bgt ya ..
ReplyDeleteaku baca dari awal sampai akhir kok rasanya mau nangis ya..
ReplyDeletemerupakan bentuk syukur juga kalau nyumbang
ReplyDeletebagus ya rumah singgahnya
ReplyDeleteteratur, bersih, klihatannya nyaman banget