My Flat Shoes

Apa kabar barisan wedges dan hak tinggi yang tersusun rapi di rak sepatu ? kemana perasaan 'cantik' saat mengenakannya ? sehingga meski tumit dan betis pegal tetap di pakai demi eksistensi perasaan itu. Mungkinkah masa-masa harus merasa cantik itu sudah surut, atau pegal di kaki tidak lagi bisa ditolerir karena 'nyaman' ternyata lebih menyenangkan ?

Jatuh cinta pada flats shoes jelas berbeda dengan menjaga wedges tetap cantik di tempatnya, flatshoes seolah kembali pada cinta lama yang tidak kunjung hilang ( sebelum jadi bukibuk kan suka sepatu teplek juga ). Diam di tempatnya, sampai terbuka kembali lalu naik ke permukaan. Merekah... jatuh cinta lagi, suka lagi. Analogi yang aneh tentang flatshoes, maksa !

Iya belakangan saya lebih suka pakai sepatu tanpa hak ini, sepatu yang menurut saya sih dulu di adaptasi dari sepatu balerina mungkin, entah. Sekarang nge mall atau pergi ke suatu acara saya nyaman aja pake flats shoes, dulu mana mau. Sepatu model ini gak membuat saya terlihat jenjang. Tapi kadangkala kenyamanan juara di banding kecintaan, iya gak sih  #Lol

Ini flat shoes saya yang terbaru, di beli dua minggu lalu... gak niat beli tapi ujug-ujug aja saya beli karena diskon 50%. Harga 400 ribuan, diskon 50% jadi 200 ribu... murce nian. Flatshoes dengan brand Calliope, nyaman di pake, alasnya gak licin, butiknya ada di mall deket rumah. Warnanya pink muda, atau salem yak. Sahabat saya bilang, sepatunya cantik.. warnanya bagus, pas untuk kaki saya yang putih *uhuukk. Untuk yang kulitnya agak hitam manis gak cocok katanya. Lagipula waktu beli sepatu ini, suami saya girang... belio happy saya milih yang sedang diskon di banding yang lainnya. Dia bilang, istri cermat ... trus happy nya hilang karena setelah keluar dari toko ini saya menunjuk outlet yang lain sambil bilang " yang tadikan diskon, jadi boleh ya beli aksesories tangannya "

*elus-elus gelang baru

* Semoga teman-teman gak nyesel baca ini, jelas banget ini tulisan curhat semata yang entah maknanya apah * Punteennnn yakkk... :)