#K3BKartinian " Ibu Mertua dalam catatanku "

Dua orang Kartiniku, selamat hari Kartini...Mama tercinta dan Mimih terkasih :)

Mimih adalah panggilanku terhadap ibu mertua, bertahun yang lalu saat awal mengenal mimih aku sempat merasa sungkan dan berjarak. Perasaan 'tidak bisa apa-apa' ketika menerima pinangan dan mendampingi putranya tidak membuatnya sinis atau menolak. Katamu pada putramu, ' pahami istrimu, dia masih sangat muda '. Perasaan diterima dan dipahami melegakan perjalanan hatiku membangun hidup bersama hubby.

Mimih adalah seorang ibu dengan 6 orang putra, dan semuanya laki-laki. Mungkin karena mendidik anak laki-laki itulah yang membuat pembawaannya tenang dan terkesan tidak terlalu ekspresif. Mimih dekat dengan cucu-cucunya, meski tidak semesra kedekatan mamaku dengan cucu-cucunya. Mimih juga ibu dan mertua yang tidak terlalu banyak ikut campur terhadap kehidupan anak menantunya. Beliau memberi kebebasan pada anak-anaknya untuk melakukan apapun yang menurut mereka baik. Meski terkesan cuex, tapi mimih slalu mengiringi anak-anaknya dengan doa yang tak putus. Hubunganku dengan mimih sangat baik, bahkan mimih terkesan memanjakanku dalam artian memahamiku dan tidak pernah mencoba mengusik atau membuatku merasa tidak nyaman. 

Menurutku, hubungan ibu mertua dan menantu ini tidak lepas dari peran serta seorang suami. Hubby mampu menjembatani ibu dan istrinya dengan baik, dan aku berusaha untuk slalu berfikir positif jika menyangkut mimih karena beliau adalah ibu dari suamiku. 

Diusianya yang lebih dari 70 tahun, kondisi kesehatan mimih cukup baik. meski beliau sudah bertahun-tahun hidup dengan satu buah ginjal tapi mimih baik-baik saja. Kondisinya yang pernah mengalami masalah kesehatan serius membuat mimih juga sangat memahami kondisi fisikku saat aku harus berjuang melawan kanker dulu. Tidak banyak memang yang bisa kuceritakan tentang mimih, ibu mertuaku. Kami tinggal di kota yang berbeda, dan cukup jarang bertemu kecuali saat kami mudik lebaran. Tapi allhamdulillah, sekian tahun menjadi menantunya semua berjalan baik. Tidak ada drama yang menguras energi dan perasaan. Menurut hubby sebagai ibu mimih adalah ibu yang baik, tidak keras meski tidak juga memanjakan. Keenam anak-anaknya sudah menikah dan memberinya cucu, saat ini mimih menjalani hari-hari tuanya bersama dua adik hubby yang memutuskan tinggal menemani beliau. 

Dear Ibu mertuaku, Mimih...

Terima kasih sudah melahirkan, mendidik dan mencurahkan kasih sayang untuk putramu yaitu suamiku dan ayah bagi anak-anak ku. Terima kasih untuk perhatian dan kebaikan yang Mimih berikan padaku sebagai anak menantumu. Semoga Mimih selalu sehat dan dalam berkah lindungan Allah senantiasa :)