Pada akhirnya genggaman jemari kita mulai berjarak,
langkah melebar...
kau kian bergegas,dan aku mulai berkemas.
Menyerah saja,
Kupikir YA,...menyerah saja...pilihan yang tepat atau tepatnya tidak ada pilihan.
Tak ada apapun disini,selain rasa yang jelas tak kasat mata.
Bahkan kini,...hanya puing bangunan yang tanpa pondasi,pintu atau jendela.
Entah apa ini kebetulan saja,atau Sesuatu yang MaHa mengatur langkahmu menemukanku.
Menyentuh altar hatiku yang nyaris tanpa penghuni,...
Kebetulan yang manis juga,...saat kita berdua lelah,wanita itu hadir menggantikanku.
Upsss,... mungkin tidak,karena aku tak pernah benar-benar ada di sana.
Dia hadir mengisi apa yang tidak sungguh-sungguh kutinggali.
Mataku berat,... seolah ada ribuan galon air menyeruak tumpah tanpa terbendung, ini bukan kemarahan...ini kelegaan pada sesuatu yang bernama ketidakpastian.
* Curhatmu hari ini menghadirkan inspirasiku,... sempurnakan perjuanganmu dengan SABAR wahai sahabat wanitaku... *
apa yang terjadi dan apa yang kita alami, mungkin sudah menjadi suratan takdir. Namun menggali masalah dan mencari tahu mengapa itu terjadi adalah sebuah langkah bijaksana.
ReplyDeleteLebih bijaksana lagi bila kata menyerah, diucapkan terakhir kali...
begitu lega, begitu lata,
ReplyDeletesakitnya bersemayam dalam luka-luka
dan warnamu perlahan memudar....
menyaru dalam pekat gelap
pun tersamar kala cahaya datang benderang
lalu otakku tercekat,...
meragu pada apa yang dapat kulihat
dan menggunung tanya padamu sahabat
"bukankah pesonamu adalah karena kau kaum hawa yang kuat ?"
mungkin memang tak selalu kuat kau rasa
mungkin juga tak selalu benar kau cipta
tapi bukankah memang itu hakikat manusia
yang selalu berproses dalam berbagai belenggu waktu dan rupa
tetaplah tersenyum sahabat !
lama kunantikan kehadiran puisi disini,...
dan kuharap "The End" bukan akhir kau menulis puisi...!
Terkadang apa yang kita dapatkan tidak semua yang kita inginkan, justru apa yang kita inginkan selalu lewat begitu saja dan bahkan kita harus kecewa.
ReplyDeleteIrma gimana kabarnya, lama sekali gak ada kabar-kabarinya di dunia maya ini.
Semoga sehat selalu ya
Sungguh menyentuh mbak Irma puisinya
ReplyDeleteselalu terindah..biarkan ketulusan menggantikan kegundahan...ketidak pastian hanya sesaat yakinlah ada cahaya dibalik kegelepan yang kau sebut ketidakpastian
ReplyDeleteBukan ketidakpastian, ketika realisasi harap masih tersimpan rapat.
ReplyDeleteSumber irama tak hanya satu nada
Relakanlah sejenak, menyapu alunan yg mungkin akan memberikan not berbeda
Atau ada melodi yg unik yg mampu menggelitik
Hmmm...mungkin ada harmoni lain dari sisi yg berbeda
Yang terdekat bukan berarti yg harus melekat
Lepas harapan, hanyalah keteguhan yg kehilangan keyakinannya.
Nikmatilah setiap syair yg melagu
Padukan dengan lirik yg ada di kalbu
Senandung yang indah , selalu ada ketika hati berbalut penyadaran dan keikhlasan
......................
salam bahagia dan tetap bersahaja
nicepost mba Senja
Salut,
ReplyDeletetouch my heart, really..
Mbak, puisinya sukses membuatku trenyuh.. Perasaan tersisih dan kehilangan terasa sangat berat utk dipikul seorang diri. Untung ada teman yg bersedia menjadi pendengar setia..
ReplyDeleteApa kabar mbak, maaf lama banget aku tak mampir kesini ya? Miss you much :)
terima kasih ya,puisi2 anda menyentuh hati saya
ReplyDeleteWow hebat, penceritaan melalui sebuah puisi. Salam kenal, baru pertama mampir ni
ReplyDeletembak irmaaa... kemana ajaaa???? sekarang mah jadi sepi...
ReplyDeletetapi untung update lagi.. hehehe... :))
mbak... tetep posting yaa.. hehe..
postingan mbak irma juga menginspirasi aku.. :D
sae pisan puisina.. salam kenal
ReplyDeletekalau memang harus diakhiri, akhirilah dengan indah....
ReplyDeleteKupikir YA,...menyerah saja...pilihan yang tepat atau tepatnya tidak ada pilihan.
ReplyDeleteTak ada apapun disini,selain rasa yang jelas tak kasat mata.
sangat menginspirasi....
wah postingan yg menarik sekli nih, kta"y jg menyentuh mbak...
ReplyDeletepuisi'y bgus jg ya dan sangt menyentuh,,
ReplyDeletebisa mnjdi inspirasi jg nih,,
postingan yg sangt menyentuh nih,,
ReplyDeletetetap semngt ya mbak
Puisi menyntuh banget mba,,,,
ReplyDelete