Bertahun yg lalu,aku melihatmu memasuki kamar tempatku menjalani perawatan. Saat itu mungkin kau berpikir wanita berusia 22 tahun,yang tampak pucat dan sulit bergerak karena begitu banyak selang menembus kulit tubuhku, tak kan bertahan lama.
Meskipun aku yakin,saat itu aku tetap senja yang selalu mencoba tegar...tidak mengeluh,tidak merintih,dan tidak menangis.
Kau sempat mengatakan meski sakit aku tetap terlihat cantik (uuhukk..uhukkk....),aku tertawa ketika mama ku tercinta menambahkan bahwa meski aku sakit,bahkan hendak rawat inap aku selalu ingin rapi jali :D
termasuk memaksa mandi sebelum operasi besarku,dengan dua infus di tanganku ^^
Kau terus menerus menghiburku,mendoakan,dan yakin aku akan sembuh. Dan tentu saja saat itu tidak ada air mata,atau kesedihan meski aku terlihat tidak berdaya.
Engkau dengan penuh semangat bercerita tentang masa lalu,ketika aku masih berseragam putih biru,hingga putih abu.
Sahabat mamaku,.... yang kukenal dengan begitu baik.
Aku terus menjalani hidup,akhh sesungguhnya kesulitan dan rasa sakit hanya cukup di jalani,dan pasti terlewati bukan ?
aku selalu percaya tidak ada yg abadi untuk semua hal didunia ini,begitu juga dengan kesulitan dan rasa sakit.
Dua minggu yang lalu kabar itu kudengar begitu saja,bahkan sesaat sempat membuatku termenung. membaca kembali buku-buku perjuangan kankerku,buku motivasiku.
Bahkan membuatku membuka kembali draft lama di blog ini,saat aku berusaha mengenal dan menjalani hidup bersama sel-sel ganas itu.
Aku terkejut,...wanita yg pernah beberapa kali menjenguk dan mendoakanku,kini tengah berjuang untuk bertahan hidup karena kanker kelenjar getah bening yg menderanya.
Tuhan,.....
Sungguh tak ada yang tahu apa yang Engkau tuliskan kepada semua mahlukMu didalam waktu dan kehidupan yang Engkau berikan.
dia,sahabat mamaku yang dulu begitu bersemangat memotivasi aku untuk sembuh kini tengah berjuang melawan kanker.
Khemotherapi dan radiasi yg tengah dijalani kini memaksanya untuk berhenti dari aktifitasnya untuk hijrah ke kota besar untuk menjalani pengobatan,membiarkan tubuh dan kulitnya mengering dan menghitam karena radiasi.
Berikan kekuatan padanya,Tuhanku yang pemurah....sembuhkan dia,angkat rasa sakitnya,berikan keikhlasan dan kesabaran padanya,amien.
Kematian satu-satunya kepastian didunia ini,semua mahlukNya akan mengalaminya. Hanya saja waktu yang membedakan satu dengan yg lain kapan itu akan terjadi.
kanker seolah mendekatkan batas kematian dengan si pasien,ada titik di mana aku begitu takut hingga hanya bisa menangis sendiri mengadu pada Tuhan.
Akhirnya aku menemukan kelegaan,...dan membiarkan ketetapan Nya berlaku padaku,apapun itu.
Pernah mengidap kanker membuatku terkadang bersikap berlebihan untuk hal-hal yang berkaitan dgn kesehatan,kadang menjadi pribadi yg mudah cemas,aku juga mudah sensitif jika mendengar siapapun menderita penyakit itu.tapi pernah menderita kanker jg membuatku lebih kuat dari sebelumnya.
Doaku selalu sama,aku tahu bagaimana sulitnya menerima kanker dalam hidup kita...semoga tak ada siapapun khususnya keluarga,sahabat,teman,siapapun yg merasakan penyakit itu.amiennn.....
