Sungguh aku kalah,saat menyadari dia mulai bermain di setiap waktuku
aku mulai lengah,
ketika dengan tiba-tiba dia menjadi warna,
menjadi cerita...menjadi alasan.
Aku kalah...
saat perlahan rindu bermain di siang malamku.
harus kuakui aku kalah kali ini.
Aku mulai melihat senyuman disetiap pantulan garis matahari.
Aku tahu...
Tak ada asa disetiap cerita kita.
Aku dan kamu tak boleh berangan.
Dan kenangan tak kan kudekap.
meski aku merasakan kehadirannya,
entah nyata atau tiada,
aku kalah kali ini.
Sungguh aku merasakannya di setiap saat hariku.
MyNiceSpace.com
Waaah, blog yang manis...
ReplyDeletekadang kekalahan adalah juga metafora dari sebuah kemenangan. I like your phoem.
ReplyDelete???
ReplyDeletepuisinya bagus sih mbak, tapi kenapa sedih??
kalau memang kalah
ReplyDeletekita harus memilki lain pandangan
kalah untuk menang
hehehehehe
semangatttt
nyentuh banget kak!!hehehe..
ReplyDeletekenapa mbak? mencoba melawan tapi nggak bisa ya? hehe...
ReplyDeletecuman menebak ni. :)
Sedih ya puisinya...?
ReplyDeleteKata orang bijak, kekalahan bukan akhir dari segalanya...
Semangat..!!!
Mana musuhnya ir? Sini biar Nadja getokin palanya biar menang.. hehehe..
ReplyDeleteKunjungan pertamaxx di hari Selasa.
Semangat Pagi!
Wandering spirit : trima ksh mas...sdh mampir,
ReplyDeleteSastra radio : iya...km benar sob,bisa jg kekalahan adalah kemenangan yg tertunda...setuju ?
Henny : mksh,tp ini gak sedih kok hen....ini ungkapan aj.kalah juga ada kalah yg membahagiakan...hihihi,hayoo..apa coba ?
Yanuar : bener bgt sob...
Farieska amelia: mksh komentnya dik,salam kenal ya...
Jimox: hihihi,kok tau ?
ReNi: hehe...iya mba,meski gak sedih bgt kok...ada hikmah indah disetiap hal meskipun sebuah kekalahan.
Nadja tirta: iya nadja...tolong yah ketok kepalany hehehe...
mksh sob,...
Ternyata jadi juga yah puisi ini hahaha... I can hardly beleive this!! =P
ReplyDeleteKalah tdk selalu bermakna pecundang. Mengakui kekalahan akan jauh lebih mulia dan agung dari pada meneriakkan yel yel kemenangan yang arogan. Kalah dan menang adalah dua sisi mata koin yg saling menopang. Tidak akan pernah ada kemenangan tanpa ada kekalahan. Berterimakasihlah pada kekalahan karena tanpa dia kemenangan tiada makna. Jadi siapa sebenarnya yg mulia dan agung itu? Jawabannya yang jelas bukan Aku. hahaha...dah nggak nyambung nih ir =P
Any way. Nice poem!!
-Ray Nicola-
Anonim: hehehe...mksh untuk idenya ray....
ReplyDeletekekalahan tidak selalu menyedihkan,meskipun buatku tetap saja menyedihkan hahaha....
jgn2 irma bosan liat koment aku yang isinya izin comot puisinya...xixixixixixi ;D
ReplyDelete