Pages

23/06/2025

Histerektomi total

  Assallamuallaikum,.... 

Lama sekali nggak curhat di diary virtualku ini, semoga kabar teman-teman sehat dan baik yaa. Allhamdulillah aku juga baik :)

 Judulnya kok berat banget ya, apa sih histerektomi total ?   

     " Histerektomi total adalah prosedur bedah pengangkatan seluruh rahim, ovarium termasuk leher rahim ( serviks). Ini adalah jenis histerektomi yang melibatkan pengangjatan kedua organ secara keseluruhan dan bersamaan. Selain hiterektomi total ada histerektomi sebagian, pengangkatan rahim saja, tanpa pengangkatan ovarium atau serviks. "

Ada beberapa kondisi yang membuat prosedur ini dilakukan :

- Endometriosis

- Fibroid uterus

- kanker serviks

- Hiperplasia

- perdarahan abnormal,

Dan beberapa masalah lain yang bisa ditangani dengan prosedur ini. Lalu prosedur apa yang aku jalani dan karena kondisi medis apa sehingga harus melakukan histerektomi total ?


IYA,... Dalam rentang dua bulan aku berjibaku dengan RS dan segala tetek bengek urusan dengan obgyn. Di awali beberapa tahun belakangan setiap menstruasi terasa lebih sakit dari biasanya. Terasa lebih menyiksa di banding sakit menstruasi pada umumnya. Bisa sepanjang malam kompres panas menempel dibagian abdomenku jika sedang menstruasi. Jika tidak menstruasi pun, sering nyeri perut bagian bawah, sangat tidak nyaman. Intinya jangan abaikan rasa sakit ketika menstruasi, bisa jadi itu adalah sinyal ada yang tidak beres pada area reproduksi. Ternyata rasa sakit itu karena endometriosis, miom, polip, dan hiperplasia pada rahimku. Dokter mengkhawatirkan hiperlasia atau bahasa awamnya penebalan dinding rahim yang aku alami. Itu juga yang membuat menstruasi lebih sakit dari biasanya. Sebelum dilakukan operasi dokter juga melakukan terapi hormon ternyata tidak membawa perubahan yang baik didalam kondisiku. 

Mengingat histori medisku yang lumayan panjang, bahwa aku adalah survivor ca colon yang membuat dokter ku akhirnya berkonsultasi dengan dokter yang mendampingi pengobatanku dulu. Maka mereka lebih menyarankan untuk histerektomi total, untuk mengantisipasi resiko lebih buruk yang bisa saja terjadi.  Disisi lain aku lega meski harus menjalani operasi besar sekali lagi hasil biopsi ku negatif, tidak ada keganasan. Allhamdulilah

Tapi histerektomi total juga mimpi buruk bagi seorang wanita, dua minggu aku meromantisasi vonis dokterku. Menangisinya, mempertanyakan mengapa?. Bolak-balik berpikir karena jelas aku juga takut untuk kembali masuk ke ruang operasi. Lebih takut lagi dengan berbagai efek operasi histerektomi total yang aku dengar dari beberapa orang. Pada akhirnya keputusan tetap harus aku buat, apalagi aku juga tidak punya pilihan mudah. Menjalani operasi memang beriringan dengan resiko tidak mengenakan. Tapi jika tidak dioperasi dokter tidak bisa menjamin sel-sel pada dinding rahimku tetap jinak dengan kondisi hiperplasia. Maka, aku lebih memilih menanggung resiko dari operasi dibanding bertaruh nyawa dengan resiko lebih buruk.

Dengan Histerektomi total berarti aku dipaksa menopause dini, kedua ovarium diangkat berarti aku kehilangan hormon estrogenku padahal semua tahu bahwa hormon itu sangat diperlukan untuk tubuhku secara keseluruhan, jantung, tulang, kulit, mood, dll.

Sebagai seorang wanita kehilangan hampir seluruh identitas tubuh jelas membuatku patah hati. Apakah setelah operasi aku masih orang yang sama? Apakah aku akan baik-baik saja? Apakah aku bisa menjalani hidupku secara normal seperti sebelumnya? 

Dengan berbagai isu dan ketakutan dan kekhawatiran, berbagai katanya yang membuatku cemas. Dengan histerektomi otomatis aku akan menopause, akan mengalami segala macam hal tidak nyaman karena menopause yang dipaksa. Sebagai istri aku juga akan mengalami banyak efek dari pengangkatan rahim ini. Penuaan alias menopause akan dialami oleh seorang wanita, tapi jika dipercepat waktunya, karena menopause wanita Indonesia kebanyakan 50 tahunan, begitu juga Mamaku di usia 51 tahunan. Sementara peristiwa ini harus kujalani ketika usiaku masih 44 tahun. Jelas aku butuh waktu untuk merefleksi diri, untuk mencerna apa yang kualami, mempersiapkan diri dan pada akhirnya mengikhlaskan semua hal yang terjadi dan apapun yang akan terjadi selanjutnya. Sekali lagi allhamdulillah, jika terjadi di usia 20 thn, 30 thn... Allah maha baik ....


Dokter menyarankan operasi histerektomi. Dengan harapan saat dibedah kedua indung telurku ( ovarium ) masih baik maka tidak perlu ada pengangkatan total. Ternyata, takdir tidak melulu sesuai dengan apa kita harapkan. Kedua ovariumku juga dalam kondisi tidak bisa dipertahankan. Maka aku menjalani operasi yang lumayan panjang, lebih lama dari yang dijadwalkan. Dokter mengangkat keseluruhan rahim, kedua ovarium, hingga serviks. Karena operasi ini juga bukan operasi bedah abdomen yang pertama, otomatis sempat ada beberapa kendala. Salah satunya banyak perlengketan di area abdomenku. Aku pikir itu hanya akan membuat jalannya operasi lebih lama. Ternyata aku salah, proses panjang dan history yang lumayan panjang itu juga membuat proses penyembuhanku setelah operasi berjalan lama dan lebih menyakitkan. Pasien sebelah dengan operasi angkat rahim, seminggu kontrol sudah melenggang... aku jalan bungkuk dan tertatih menahan nyeri :D

Histerektomi total adalah operasiku yang kelima, dan operasi paling menyakitkan yang aku rasakan. Padahal bukan operasi yang tersulit, sebelumnya operasi ca colon jelas operasi yang jauh lebih rumit dan beresiko lebih besar. Tapi ternyata faktor usia juga jelas mempengaruhi banyak proses medis yang aku alami. Diibaratkan tubuhku penuh carut marut jejak operasi sebelumnya yang membuat rasa sakit lebih menyiksa, penyembuhan lebih lama, dan hati lebih patah.... *Subhanallah

Dalam rentang waktu 3 minggu 2 kali masuk ruang operasi ( 23 Desember 2024 - operasi miom, kuretase, biopsi ) dan 14 Januari 2025- histerektomi total ). ya Rabbi,... setelah operasi histerektomi aku merasakan alangkah rapuhnya raga dan hati manusia. Bergerak sedikit saja terasa sangat menyakitkan. Proses penyembuhan lebih lama, bahkan setelah 2 bulan aku baru bisa menjalankan ibadah sholat dalam kondisi sempurna alias berdiri. Hari ini membayangkannya, MasyaAllah... ternyata proses itu terlewati juga. Ketika jalan saja harus bungkuk, duduk sakit berdiri apalagi. Allhamdulillah...

Apa yang paling bermakna dari semua kesakitan ini ? diluar rasa sakit dan tetek bengeknya. Allah mudahkan..., Allah berikan kemudahan di RS dan segala macam prosesnya. Dipertemukan dengan para dokter yang baik, Allah berikan keluarga yang 24 jam setia mendampingiku. Hubby cuti hampir 3 minggu untuk menemani dan mengurusku. Anak-anak setia menemani, menghibur ibunya yang entah faktor hormonal yang di acak-acak atau beban psikis sepenuhnya. Mendadak jadi cengeng, dan kehilangan daya. Dan aku bersyukur masih ada doa Mama yang menguatkan. Dan operasiku kali ini membuatku menyadari satu hal, Suamiku adalah alasan dari ketegaranku saat itu. Kesabarannya sebagai seorang suamilah yang membuatku kuat melewati kondisi ini. Dimana aku terjun bebas kehilangan keyakinan dan kepercayaan diri sebagai seorang wanita sekaligus seorang istri. asa lebay yaa... tapi itu yang sempat aku rasakan :( dan aku pikir itu manusiawi. 

Ketika aku menuliskan ini, 5 bulan sudah berlalu dari operasi histeretomi total yang aku jalani. Dengan berbagai cerita yang aku dengar bahwa setelahnya akan begini dan begitu. Dititik ini aku bisa mengatakan, aku baik baik saja. Aktifitas harianku normal seperti sebelumnya, selama kita 'tahu diri' dengan peka mendengar sinyal tubuh. Jika lelah ya istirahat, jangan memaksakan diri. Konsumi makanan dengan gizi seimbang, konsumi multivitamin yang dibutuhkan, masukan olah raga sesuai kemampuan kedalam agenda harian kita. Dan mengelola pikiran perasaan supaya meminimalisir stress. Di atas segalanya, tubuh ini hanya titipan... bagaimana pemilik mendesignnya seperti apa, entah dikasih sakit dan sehat... kita cukup bertawakal.  In Sha Allah semua akan baik-baik saja. 

Jadi untuk siapapun yang mungkin saat ini ada dikondisi sedang cemas entah harus menjalani operasi ini atau harus membuat pilihan. Thats OK :)

Tentu ini bukan operasi yang mudah, tapi juga bukan operasi yang tanpa jalan keluar. Kebanyakan orang berkomentar ketika mendengar aku akan menjalani operasi ini  " Jangan, nanti suamimu gimana ? katanya kalau sudah operasi ini 'tidak enak' ... " . Jangan nanti suamimu selingkuh... elahhh yg di rumah gak diangkat aja banyak yang selingkuh *LOL dan sejuta katanya yang jelas tidak memberikan solusi apapun selain ketakutan untuk orang yang sedang cemas dan khawatir harus menjalaninya. 

HEY,...  jangan gampang ngasih komentar, karena kondisi yang satu berbeda dengan kondisi lainnya. Berkomentar berdasarkan kondisi medis boleh, tapi membuat orang takut dan cemas lebih membunuh. Si pasien stress, takut,.... itu yang lebih membahayakan. Ada orang yang bisa mengendalikan diri meski takut, tapi ada juga yang drop, down... jadi berhati-hatilah dalam memberikan pendapat atau masukan pada seseorang yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. 

Dari apa yang aku baca tentu dari berbagai jurnal ya, kebanyakan wanita khawatir sisi kehilangan fungsi sebagai istri. Faktanya memang ada yang menjadi 'kurang baik' setelah operasi tapi ternyata banyak yang sama alias tidak ada perubahan yang berarti, bahkan banyak juga justru yang membaik, dan lebih menyenangkan. Duh, ini bahasan dewasa bener ya. Nah, kita mau pilih yang mana ? sebelum realita yang terjadi ciptakan dulu dikepalamu bahwa kita akan baik-baik saja. Khawatir boleh, tapi kehilangan harapan jangan. Aku pikir yang berubah menjadi kurang nyaman pun bukan sesuatu yang tanpa jalan keluar. Hubungan suami istri bukan hanya perkara nafsu yang terpuaskan, tapi aku pikir tentang membahagiakan pasangan. Tentang komunikasi, tentang koneksi. 

Setelah lebih dari 5 bulan aku baru berani menuliskan ini, rasanya dulu berat untuk bercerita atau menjawab operasi apa sih Mbak ? sebagian tidak aku jawab kecuali keluarga dekat, sahabat baik. Mungkin untuk tujuan ini juga, bahwa di kondisi ini aku bisa bilang semua bisa dilewati. Aku baik-baik saja, semua yang aku khawatirkan tidak terjadi. Semua yang aku cemaskan bisa aku atasi. Hubungan suami istri tidak ada masalah bahkan suamiku bilang feel better hahaha #LOL


Kini, setelah operasi...baik-baik saja, allhamdulillah :)

Selalu ada hikmah dari tiap sesuatu yang buruk sekalipun, aku meyakini Allah SWT adalah sebaik-baiknya penulis skenario... tidak ada yang sia-sia dari setiap ketetapanNYA. Untuk pertama kalinya aku full puasa di bulan ramadhan tahun ini, kini aku bisa puasa sunah kapan pun aku mau disepenuh bulan. Tidak ada jeda waktu libur untuk sembahyang,....Allah ingin aku sepenuh bulan datang kayanya hehehe. Tidak ada lagi sakit menstruasi tiap bulan yang rasanya menyiksa. Diluar segala hal yang mungkin nanti aku alami karena tentu saja, kini aku berada di mode menopause. Aku meyakini dan mengimani, bahkan dikegelapan malam aku masih akan melihat bintang. In sha Allah tidak ada takdir buruk yang datang dari Sang Maha Baik,... Allah SWT. aamiin.... 

Jadi untuk wanita di mana pun, kenali tubuhmu sepenuhnya. sakit menstruasi memang biasa, tapi jika di rasa sakitnya semakin menyiksan dan tampak tidak biasa segera konsultasi dengan obgyn. Diketahui secara dini juga akan membuat tingkat kesembuhan lebih baik. Tidak mudah tapi percayalah yang sulit sekalipun jika harus dialami kita akan dimampukan untuk melewatinya. In sha Allah..... 

Sekian curhatku kali ini, kangen sekali menulis di blog ini.... semoga sedikit memberikan makna bagi siapapun yang membacanya. 

Wassallam....

1 comment:

Terima kasih kunjungan dan komentarnya, salam.... :)