Ini surat kecilku untukmu,
Semoga terbang dan terbaca mega-mega sampai padamu. Aku tidak sedang menunggu, tidak juga menuntut waktu berputar ulang, aku sudah berdamai dengan rindu.
Waktu selalu pandai membungkus cerita menjadi masa lalu. Melipat kenangan menjadi arsip memori yang tersimpan rapi dibelakang. Betapa banyak cerita yang terjadi, persahabatan, tawa riang, diskusi panjang kita, amarah, air mata. Semua hal manusiawi yang lazimnya terjadi..
Aku tersipu hari ini, tentangmu diterbangkan angin hadir diingatanku.
Entah dimana kulipat dan kusembunyikan dulu. Kini begitu saja hadir membawaku berjalan-jalan ke hari kemarin itu.
Hatiku biru, tidak pernah menjadi biasa jika itu tentangmu. Bagaimana bisa, kamu adalah hari-hari berwarnaku merah, jingga, kelabu bahkan biru. Ini hanya tentang mengenang, sesaat langkahku terhenti pada zona bernama kamu. Sejenak saja,…tidak lama hanya ingin menoleh pada jejak yang kau beri. Mungkin berterima kasih pada setiap lingkar hidupmu dan aku.
Memberi banyak pelajaran dan pemahaman, pada akhirnya mendewasakanku. Tanpa penyesalan aku melewati setiap fase itu.
Hingga ketika jarak begitu tidak terjembatani, tak ada air mata karena derita.Tapi bahagia,… ketika kita bersama, ada tawa bahkan luka yang terbingkai menjadi cerita. Mengabadi bersama jingga di langit senja.
Ini surat kecilku untuk kamu, iya kamu...kamu ... untuk siapapun yang pernah dan hadir dalam lingkar hidupku. Siapapun ... bukankah kehadiran, kenangan, persahabatan, ingatan, cinta...tidak pernah hadir dan pergi tanpa mengubah hati kita yg paling dalam
Sebuah catatan lama yang ingin kuabadikan disini, di diary virtualku.
Masih suka menulis surat ya teh,, hihi ingat zaman surat suratan sama diaa dia dia..
ReplyDeletehahaha,....udah nggak Bang, suratnya lewat blog aja :D
DeleteNice
ReplyDelete