Pages

26/05/2018

Kakak Tazkia Akhirnya Jadi Anak Kost

Pengumuman dulu, postingan ini mutlak CURHAT ! :D
                                        


Sebagai ibu terus terang saya sangat posesif, itu sebabnya meski sudah SMA kaka Tazkia masih di anter jemput, entah les, sekolah bahkan sekedar jalan ke mall bersama teman-temannya. Jangan tanya Sean, apalagi dia yang masih SMP kelas VIII.  Entah mengapa semakin mereka remaja bukan berarti saya menjadi lebih longgar. Justru kebutuhan dan kekhawatiran saya untuk slalu dekat dengan mereka semakin besar.

Bisa dibayangkan, ketika tiba-tiba saya harus mengantar kaka Tazkia ke kampus pilihannya dan mencari tempat kost untuk berkuliah diluar kota. Jadi salah satu moment melelahkan hati saya. Sibuk menguatkan hati, sibuk menenangkan pikiran dan perasaan, dan berusaha sekuat mungkin menunjukan wajah rata tanpa kekhawatiran di hadapan kaka Tazkia. Padahal ini cuma di Bandung loh kuliahnya, gak terbayang kalau di kota yang lebih jauh. Akhhh sungguh lemah sekali hati saya :D.


Norak yaa... anaknya kuliah padahal cuma di Bandung, hhahaha. Atuhlah, ini anak sulung loh ! belum tahu gimana rasanya tinggal berjauhan dengan anak, khawatir karena sebelumnya setiap hari kita bisa melihat dan memantau kesehariannya. Trus tiba-tiba dia akan tinggal terpisah, dan dia akan belajar mengurus dirinya sendiri. Hikssss,... watir iihh

Kakak Tazkia adalah Sulung kami yang kalem, tidak banyak maunya ( kecuali koleksi album dan printilan pernik2 kpop yg harus diimport langsung dr negara onoh ), sabar dan sangat penurut. Dia juga tipe remaja yang lebih sering menghabiskan waktunya di rumah. Tidak terlalu supel, sahabatnya hanya itu-itu saja. Persis ibunya sih hahaha. Selain sekolah, les dan sesekali pergi makan dan nonton dengan sahabatnya, ini sesekalinya jarang ya. Bisa jadi satu semester hanya 1 atau 2 kali. Itu pun di antar lalu di jemput oleh saya. Hari-harinya banyak di habiskan bersama kami orang tuanya dan adiknya. Jadi terbayangkan ya, kekhawatiran saya dan ayahnya ? anak rumahan, lalu tiba-tiba waktu bergerak begitu cepat. Seolah dia belum kami persiapkan ke dunia luar, mendadak sudah harus kami lepas dan mau tidak mau.

Urusan sekolah, sampai SMA slalu aman. Bukan hal baru ketika guru-guru sekolah khususnya di SMA memuji betapa kaka Tazkia adalah murid yang baik hati. Lulus SMA, tanpa membuat ibunya pusing keliling dia lulus SNMPTN sehingga masuk PTN tanpa harus ribet test dll. Sempat ada diskusi alot soal jurusan yang akan dia ambil, ayahnya ingin dia masuk Telkom university meneruskan jejak ayahnya, saya ingin dia masuk psikologi di jakarta, swasta pun gak papa asal gak harus jauh-jauh. Dan dia keukeuh dengan PTN dan jurusan yang dipilihnya. Yowesss

Pada akhirnya saya dan hubby sampai dikeputusan memberinya kepercayaan dan menguatkan hati membiarkan dia kost dan kuliah di Bandung. Perkuliahan 2 atau 3 bulan baru akan di mulai, tapi urusan daftar ulang, cari tempat kost sudah dilakukan. Untuk urusan kost kali ini kaka masih harus mengikuti keinginan orang tuanya, kriteria kami dekat dengan kampus, kost an khusus putri, 5 menit berjalan kaki karena belum tega memberinya kendaraan, ada jam malam tapi tentu saja memberikan tempat kost terbaik minimal yang dengan kriteria di atas. Saya dan hubby lumayan bingung sebenanrnya soal kost ini. Apalagi saat kita harus berkeliling gang2 sempit demi mencari kost2n paling dekat kampus dan paling nyaman menurut kami untuk kaka. " kalau kost-an yang deket dengan kampus memang masuk gang sempit beginikah ? trus kalau kita mau jenguk gimana ? kendaraan gak bisa masuk ya ? "

" Ya bapak dan ibu pilih saja, mau pilih kost an anaknya dekat dengan kampus atau kost an yang membuat ibu nyaman saat sesekali berkunjung tinggal turun dari mobil tapi anaknya kuliahnya jauh ?? "

Dijawab kalimat di atas sama pemilik kost an membuat kita sesaat senewen sih, tapi akhirnya berfikir benar juga. Dahulukan kepentingan anak deh, akhirnya setelah ngubek-ngubek beberapa tempat kost saya dan hubby memilih satu pondok yang menurut kita, kaka akan nyaman disitu.

Saat ini saya sedang sedikit-sedikit menyiapkan kaka untuk hidup mandiri dan terpisah dari orang tua. Sebagai anak yang terbiasa semua di layani, karena ada ART di rumah. Jelas butuh banget penyesuaian. Gimana coba, seumur-umur gak pernah nyuci pakaian trus sekarang semuanya harus di handle sendiri. Meskipun ada laundry tapi tetap saja, pasti akan ada saatnya dia harus mencuci sendiri. Apakah selama ini saya terlalu memanjakan anak-anak ? saya pikir sih nggak, ya gimana sejak mereka lahir di rumah selalu ada pembantu. Tapi ketika si mpok cuti, itu jadi waktu saya mengajarkan pekerjaan rumah ke mereka sih. Biasanya saya minta mereka membantu saya mencuci piring, atau beres-beres. Meskipun tentu saja itu jarang terjadi. Saya berharap, dengan tinggal terpisah akan membuat kaka lebih mandiri. Dilubuk hati saya terdalam, saya yakin kaka BISA.

Saat daftar ulang dan bimbingan akademik di kampus beberapa minggu yang lalu. Praktis selama dua hari saya hanya mengantarnya sampai depan gedung/parkiran. Urusan administrasi kampus dan lain-lain kaka lakukan sendiri. Emaknya mbrebes mili dimobil, pinginnya turun dan nemenin tapi di tahan. Hahahaa... saya pikir mungkin saya yang berlebihan, saya yang terlalu khawatir. Semua hal jika untuk pertama kali pasti tidak mudah ya kan, karena kita masih akan menebak-nebak apa yang akan kita jalani dan lewati. Tapi ini proses alami banget dalam kehidupan. Jadi ya cukup dijalani saja dan berdoa semoga bagaimana pun, dimana pun kaka slalu dalam perlindungan Allah SWT. Amiin.


Ada yang lebih baper sebenarnya selain saya, yaitu ayah dan adiknya. Meski Sean dekat sekali dengan saya, tapi dia juga nggak kalah nempel sama kakaknya. Mungkin karena di rumah hanya dua bersaudara, jadi mereka terikat satu sama lain. Sama-sama tidak suka main keluar rumah, otomatis kalau di rumah hanya mereka berdua. Dari makan berdua, nonton berdua, bercanda berdua. Kalau Ayahnya, ya anak kesayangan yang mendadak sudah dewasa, kuliah dan harus tinggal jauh dari rumah. Jadi hubby kepikiran, khawatir trus baper deh hahaha.

Seorang kerabat memberi nasihat, bahwa biarkan anakmu pergi dan terbang sejauh apapun. Perjalanan itulah yang akan membuat mereka belajar dan menemukan diri mereka sendiri seutuhnya. Pengalaman yang akan melatih mereka mengarungi hidup. Sebagai orang tua, kita hanya mengarahkan supaya mereka tetap dalam jalur kebaikan dan mendoakan, karena itu sebaik-baiknya penjaga. IYA, kadang kita lupa ya... bahwa anak adalah titipan. Yang dikedua bahunya memiliki sayap dan takdirnya sendiri. Semoga sebagai orang tua kita cukup memberinya bekal cinta, ilmu dan doa... sehingga dalam pelayaran hidupnya mereka selamat dunia akhirat. aamiin.

Saya sedang menguatkan hati supaya kalau nanti kangen kaka, nggak buru-buru kabur ke Bandung. Oh ya, barang apa saja yang harus di bawa untuk anak kost ?? ( emaknya gak ngalamin kost ) #LOL 

Semoga saat kost nanti kaka jadi semakin mandiri, tetap jadi putri baik hatinya ayah dan ibu. Tetap penurut dan berprestasi ya kak. Selamat memasuki gerbang masa kuliah sayang, kejar impian sebaik-baiknya dan tetaplah bahagia ya :)

  

2 comments:

  1. Ada teman blogger yang punya kost an deket banget dari kampusnya kakak. Tinggal nyebrang kampus.
    Kayaknya suatu hari bisa ketemuan di kampus kakak nih :D

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah selamat ya Kaka Tazkia yang sudah dapat snmptn..keren banget kk tazkia..

    ReplyDelete

Terima kasih kunjungan dan komentarnya, salam.... :)