Maaf untuk belati tajam yg tepat kutikamkan di jantungmu.
Aku bukan pemilik keindahan,
percayalah....
aku sekejap waktu,
sebongkah es,
serumpun ilalang.
Kau bilang waktu membeku,
ketika smua tentangku.
Kau salah....
bukan waktu yg beku,
mungkin aku yang membatu.
Yang mengalirkan kebekuan
meski setiap jengkal hangat kau alirkan.
Aku bukan kesejukan yg meneduhkan,
Tapi kebekuan yg meruntuhkan.
Angkuhnya aku,...
meski redam jiwaku ketika kesakitan kutanamkan
pada kamu yang mendoa,
diam-diam....dalam asa,
tanpa harapan.
Aku takkan berandai,
andai hanya untuk pemimpi.
Usai aku bermimpi tentang mega-mega dan pelangi,
Hanya Do'a...
sepenuh kau mendoa di sepertiga malam,
sepenuh hati yang kau hibahkan padaku,
diheningnya ketika embun mesra bergulir di dedaun,
aku tunduk,
Do'aku,....
Pemilik Kehidupan memeluk dan menitipkan kebahagiaan padamu.
Amiennn,......
puisi yang puitiss ,,,ngomong-ngomong buat siapa nichh puisinya
ReplyDeletemantep....andaikan seseorang membacakan puisi itu untuk ku,,hiks,,hehehe
ReplyDeletepuisinya cakeeep :)
ReplyDeletesakiit.. :(
ReplyDeleteHmmm, begitu dalam makna ini
ReplyDeleteaamiin... iya deh kaka, kuyakin engkau pun terkirim doa yang sama :)
ReplyDeleteeh aku kan pake baju besi...?
ReplyDeletehehe
amin,
ReplyDeletepuisinya indah sekali, sair nya juga menarik.
dan menggambarkan sebuah kejujuran.
nice poem..
ReplyDeletemaaf mbak baru mampir lagi. banyak tulisan yang kudu di garap jadi ngeblognya di stop dulu,
ReplyDeletemakasih sudah menjawab pertanyaanku di kotak komen yang kemarin. ah jalan memang masih jauh ya mbak dan yang aku paling setuju adalah soal ego itu. masih sering di prioritaskan.
puisinya mantap deh..
ReplyDeletemenandakan sebuah kejujuran.. :)
simple word from me.... AMAZING :)
ReplyDeletehttp://wardireplay.blogspot.com
Amin juga deh, ketauan gak ngerti nih hihihi
ReplyDeleteOMG ini bagus banget :D
ReplyDeleteSalam kenal mbak ...
ReplyDeletembak,, puisi nya yang selalu berkarakter,,
ReplyDeletengga lekang oleh waktu
Puisinya dalem...
ReplyDeletewaw puisinya sangat menyentuh sekali gan, bener-bener puitis sekali gan,,,,,terus berkarya ya gan, salam kenal dan terimakasih
ReplyDeletetiada kata yang terucapa hanya bilang mantap utk puisinya.
ReplyDeletemanggut2 aja, g paham puisi, hihihihi
ReplyDeletetapi meski g paham, kayaknya puisi itu kok selalu indah dibaca yah :)
keren mbak..
ReplyDeletepuisinya indah banget "lirih" emang keren mbak :)
bagus banget tuh puisinya menyentuh jiwaku hee salam sukses mbak
ReplyDeleteteh irma selalu pinter bikin puisi..
ReplyDeletetiada hadiah yang terindah selain doa ;)
teh aku link yaah
kebahagiaan kita itu kadang melalui orang lain, kebahagiaan orang lain itu kadang melalui diri kita
ReplyDeletewah jgn ditikam dong. atit ntar. hehhee pa kabar jeng?
ReplyDeletebagus memang..
ReplyDeletemasih kalah kita dengan yg satu ini..
hebat banget ni puisinya suka deh kapan2 ajarin ya makasih
ReplyDeletebagus puisinya :)
ReplyDeletekata-katanya menyentuh hati mbak,,
amboi... kompleks nian, semoga tidak hatinya ^.^!
ReplyDeletesalam silahturahim...
mengaminkan yang diinginkan mbak ir juga :)
ReplyDeleteMbak Irma... senang banget bisa mampir lagi kesini setelah beberapa waktu aku tak bisa ngeblog sebagimana biasanya.
ReplyDeleteApa kabar mbak? miss you much.. :D
Sebegitu dalamkah duka yang didapati ?
ReplyDeleteSehingga hati itu membeku dan membatu.
Saya ikut mengamienkan do'anya Mbak.
Btw, maaf banget ya saya ga bisa megerjakan Pr nya.
Salam.. .
kunjungan pagi mbak..
ReplyDeletesukses selalu dengan blognya!!
hatiku terenyuh membacanya sob...
ReplyDeleteada apakah gerangan?
semoga kebahagiaan jg menyertaimu sob..
gimana keadaanmu sobatku Senja?sehatkah?