Ketika “ Senja” mulai menampakan dirinya di ufuk barat,tlah kusiapkan hatiku....
Aku ingin menyapanya sore ini dan memohon sesuatu padanya!...
Ketika Jingganya mulai menyentuh hatiku,
kubertanya padanya, tak adakah warna lain selain Jinggamu?...
Aku inginkan sesuatu yg lebih dari sekedar warna Jingga!
Bisakah kau berikan kepadaku wahai “ Senja”?...
“ Senja” hanya terdiam ....
Dalam hatinya ia hanya berucap “Apakah ada warna yg lebih indah selain Jinggaku?...”
Lalu aku bertanya lagi,
tak bisakah kau hadir sepanjang hariku wahai “ Senja”?...
Belum puas rasanya aku menikmati Senjamu,
mengapa malam begitu bergegas menjemputmu?...
Senja kembali tertegun dengan pertanyaanku.
Mungkin di hatinya ia kembali berujar, “Apakah bisa kau nikmati Aku sepanjang harimu?...“
Belum sempat “ Senja” menjawab, kembali ku bertanya...
Bisakah aku menjadi “Langit” tempat peraduan Lembayungmu, meskipun hanya sesaat??.....
Senja enggan menjawab,
Ia hanya bergumam dalam hati, “Apakah bisa kau melihat seluruh isi dunia, laksana Langitku?”...
Mengapa kau hanya terdiam , wahai “ Senja”?....
Jawablah semua pertanyaaan-pertanyaanku!.
Senja hanya tersenyum sambil menatapku dengan penuh keheranan, kemudian berkata,
“Sebelum aku jawab semua pertanyaanmu, bolehkah aku bertanya ? "
“Apakah itu, wahai Senja?”...
Bisakah kau melihat warna jinggaku tanpa menggunakan kedua matamu?....
Apakah mungkin kau hidup tanpa kehadiran dan hangatnya “Sang Mentari” didunia ini ?...
Mampukah kau berjalan mengelilingi dunia bagaikan “Langit”, peraduan lembayungku?....
Aku tertegun tak bisa menjawab semua pertanyaan “ Senja”......
“ Senja” berbisik..., nikmatilah aku yang hanya sesaat ini..
Jadikanlah waktumu yang sangat singkat ini, hanya untuk menikmati keindahan Jinggaku.....
Dengan begitu, hari-harimu akan menjadi penuh warna.
Aku adalah Aku, biarkanlah Aku tetap menjadi “Senja” seperti apa adanya!!.....
Seperti ketika kau menemukanku ditemaram langit.....
* 22 maret 2010
aih jingga...
ReplyDeletewarna dan kata yang... membuat
jingga... hihihi
indah nian
senja itu ternya dalam ya maknanya, seperti namanya irmasenja.
ReplyDeleteSuryaden: hihihi,..selamat pagi sahabat ^^
ReplyDeleteFi: daleemmm bangetttss ^_*
makasih ya....
Nice phoem :-)
ReplyDeleteJadi pengen ngecat kamar dengan warna jingga supaya bisa menikmati senja setiap saat hihihi
Zulfadhli's family: boleh...hihihi supaya teringat senja ^_*
ReplyDeleteada warna yg sama indahnya, birunya langit...
ReplyDeletehidup biru hehe...
baguuus puisinyaaaa
ReplyDeletejadi tahu sisi lain dari sebuah scene kehidupan
apapun punya makana dan sayang, itu sering terlewat begitu saja
penyesalan tentu diakhir, tapi menratapi penyesalan adalah menyedihkan
sip2
istimewanya senja adalah hadirnya yg sesaat disetiap hari
ReplyDeletewalau hanya berikan semburat jingga, tp ia slalu dinanti ^^
nice poem!
aq jg suka semburat jingga dikaki langit saat mentari kembali keperaduan dan malam mulai menjelang :)
Mantap, klop, pas. Seakan terjawablah tanya sang kelana tentang senja di "Terbang Senja" saya, hehe. Selamat pagi senja.
ReplyDeleteSenja..
ReplyDeleteMba irma ga pernah kehilangan kata2 untuk menggambarkan senja. Seandainya jakarta ada senja. Entah kenapa saya jarang bahkan tidak pernah melihat semburat senja disini.
Salam untuk senja kalau bertemu hari ini ya.. x)
Jingga dengan biru warna serasi tuh, soalnya biru kan warna favourite ku hehehe
ReplyDeletesenja datang sambut sang bulan....by voodoo he....he....
ReplyDeletei love senja :)
ReplyDelete*tuker link dengan blog PR 4, mau??*
selamat senja jinggga!!
ReplyDeleteah..senja..selalu meninggalkan kenangan..
ReplyDeletekren bgt pesannya...
ReplyDeleteWah.., manis sekali untaian kata dalam Bercengkrama dengan senja...
ReplyDeleteIndah mbak.. dan aku menikmati jingganya.
Senja menjawab: "bawel kamu ini!" Pletakkkk!!!
ReplyDeletehehe
Krikk!!!
Kalau setiap hari siang sampai sore mataharinya jingga saja enak donk, pasti indah sekali...heheee
ReplyDeleteKalau baca puisi bagus..pengennya bisa buat juga meskipun gak ada bakat nulis puisi..nice blog.
ReplyDeletesalam kenal..
mbak,aku tau kenapa mbak suka senja.. kemaren waktu pulang dari rumahmu, matahari lagi mo terbenam, dan itu cantiiiiiiiiiiiiiik banget, warnaya jingga terang. Tanya mbak Ratu, kita sampe berenti sebentar lho..
ReplyDeletesayang ya senja selalu muncul sesaat hehehehe...aku suka pic nya mbak
ReplyDeletesalamsobat
ReplyDeletesip mba,,tetap menjadi "senja" seperti apa adanya.
bagus puisinya.
Kira-kira tante senja ini lg bertanya-2 apaan ya sama "senja" ?
ReplyDeleteKalau ini fesbuk, pasti sudah ada gambar "JEMPOL"nya!
ReplyDeleteaku suka jingga :)
ReplyDeletebenar, senja memang hanya sesaat.
kemaren senjanya bagus loooh :) hehehe
pertanyaan pertama :
ReplyDeletekenapa warna di sore hari jingga (kecuali jika berawan tebal ga nampak apa2)?
pertanyaan kedua dari bang fiko :
kenapa tak pakai name/url?
karena bang fiko tak punya account blogspot, bang fiko cuma punya wordpress
keren...
ReplyDeletepic n puisinya mbaak..
Bercengkrama Dengan Senja? Hm...Indah Sekali Judulnya, Jadi mengispirasiku untuk membuat foto ini.
ReplyDeletekaka,,, km emng keren... ^_^
ReplyDeleteindahnyaaaaa iya kan kubiarkan senja hanya sesaat , karean itulah keindahannya, dan itulah istimewanya, yang akhir aku paling suka, jadi diri sendiri :), met siang mba senja :D
ReplyDeletepuisi yang bagus sekali
ReplyDeletewow... keren buanget puisinya kali ini Non... membuat saya iri, kenapa saya tak pandai brpuisi..?
ReplyDeletehwaaaaaaa,,,udah lama aku gak mampir ke sini...
ReplyDeletekangeeeeen.......
wah menarik ni becengkrama dg mbak senja :)
ReplyDeletesenjanya lagi aksi ngomong ya? hehhee
ReplyDeleteeh, aksi bisu maksudnya.
ReplyDeleteSenja indah karena ia hanya datang "sesaat", sehingga hati tak sempat mengukir kata "bosan"
ReplyDeleteLembut sekali huruf2 ini meraba jantungku....
ReplyDeletehttp://coretanku103.blogspot.com/2010/03/artikel-tanpa-judul.html
ReplyDeletejingga yang mampu membuatku ternganga
ReplyDeletekunjungan rutin buat senja...
ReplyDeletesuka nulis
ReplyDeleteujung2nya jadi pinter nulis
asiiiik mantap
biarlah senja tetap jadi senja, biarlah aku jadi aku..
ReplyDeleteluar biasa indahnya perpaduan kata yang kau tulis senja....
berkunjung ke blog ini laksana senja yang mewarnai hari2ku....
senjanya asyik dibaca...
ReplyDeletesenja.
ReplyDeletebahasanya bagus sekali mbak.
ReplyDeletepenuh makna dan mudah dicerna..
salam sahabat
Cengkrama senja yang indah...
ReplyDeleteSelamat Pagi.
mampir ditengah kesibukan panitia ujian nasional.
senja menunjukkan waktu datangnya malam, bagaimanakah dengan 1hari yang telah kita lalui dikala pagi dan siang? semoga hari kita menjadi hari yang terbaik
ReplyDeleteGuys,
ReplyDeleteSupport The Earth Hour, by turning off all the electricity for an hour on Saturday, March 27'th 2010, 8.30 pm.
Dukung The Earth Hour, dengan mematikan semua lampu dan listrik selama 1 jam, pada hari Sabtu, 27 Maret 2010 mulai dari jam 20.30 malam.
This is the least we can do....
Love the Earth...
Ninneta
Senja mengingatkanku pada mu..
ReplyDeletesenja tinggal remah-remah, dimamah para penyair yang tergila-gila padanya
ReplyDeletesuatu yang rutin.... namun kamu telah memperindahkannya...
ReplyDeletesenja yang indah terbias pesona jingga langit,,,
ReplyDeletebeautyful,,,
senja itu jingga ya?
ReplyDeletetetapi ditemani merah, kuning...kadang juga ungu...