Pagi yg seperti biasanya,
udara mengalir...
angin berbisik,
aroma kehidupan mulai memainkan permainannya,
penguasa siang mulai menunjukan kekuasaannya,
meski keheningan yg kurasa hingga jauh.
Masih udara yg sama,
masih mimpi yang sama...
masih berpijak ku pada alas yg sama,
masih menggapai impian yang sama,
kucari alasan mengucapkan sepatah kata,
sekedar berbagi letih,
karena tak ada yg kucari,
karena tlah hilang yang didamba,
tak ada apapun disini,
tak jua kutemukan meski sebuah bayang.
Bingkai jendelaku terbuka,
membiarkan semilirnya mengisi ruang kosong,
meski dinding penyekat kokoh membatasi.
Sempat ku genggam meski lalu kulepaskan,
karena skali lagi,
aku hanya menemukanMu disini...
Aku sebut nama MU,
kusandarkan kebekuanku...
ku rebahkan keletihanku,
disepertiga malamMu,
dibentangan sajadahku,
Engkau Yang Maha Setia,
Muara segala doa...
Tuhanku,yang mampu membolak-balikan hati.
Kupanggil Engkau dalam doaku,
secepat kilat Kau hadir...
disini,...
disudut terjauh kalbuku
di tepian tersepi hatiku,
di setiap aliran air mataku,
disetiap noda-noda yang kubuat..
sebanyak buih dilautan tak terhitung
kesalahan dan kehilafanku,
Alangkah bebalnya hati hamba,
itukah sebabnya Kau mengunci hatiku ?
terasing dikeramaian,
tertawa tapi jiwaku menangis ?
Dibalik jendela kamarku,
pagi ini aku menatap meski pandanganku kian mengabur.
Kutemukan banyak alasan mengucap kalimatMu
Asstagfirullah alladzimm,
Allahu akbar.....
Semoga keheningan ini kian mendekatkanku kepada MU....
12/09/2009
05/09/2009
Rindu ku kepadaMu
Sebuah kitab menuliskan Jangan pernah merindukan sesuatu secara berlebihan,...
karena rindu,
menyebabkan kegelisahan yg tak kunjung padam.
Rindu menghadirkan keluhan,kesedihan dan kehampaan.
Rindu menghadirkan ketakutan dan enggan merelakan.
Jangan menatap apa yg menghancurkan ketenangan hatimu,
kau akan lelah karena bagaimana pun seluruhnya takan mampu kau lihat.
Kerinduan laksana mata pedang yg menghancurkan,
melemahkan...
Biarkanlah hatiku tetap merdeka,
rindu kepadamu membuat kecemasan yg slalu mengitari kalbuku.
Aku yang terjaga mendekap rindu yg tak kan pernah tergenapi.
Jiwaku akan pergi,
kutangisi rinduku padamu...
ketika dada terasa tersengal dan sesak.
Mungkin saja hidup tlah mengunci hatiku,
kunikmati perjalanan dan nikmat Rabb ku....
Ya Rabb,....
Dadaku sesak karena keresahan,
mungkinkah menjadi kebaikan bagiku?
Aku melihat gemintang dan teduhnya pepohonan,
tanda kebesaranMu,
segalanya akan binasa mungkin juga kerinduanku yg menyiksa kalbu.
yang tersisa hanyalah wajahMu....
Benamkan kepasrahanku kepadaMU,
meski suaranya menjadi alasan tiap senyuman di bibirku.
Ya Rabb,....
aku ingin merindukannya tidak lebih besar dari kerinduanku padaMU.
* malam-malam ketika aku bertemu denganMu,
meski tak dapat memandang...
sepanjang malam bersamaMu
karena rindu,
menyebabkan kegelisahan yg tak kunjung padam.
Rindu menghadirkan keluhan,kesedihan dan kehampaan.
Rindu menghadirkan ketakutan dan enggan merelakan.
Jangan menatap apa yg menghancurkan ketenangan hatimu,
kau akan lelah karena bagaimana pun seluruhnya takan mampu kau lihat.
Kerinduan laksana mata pedang yg menghancurkan,
melemahkan...
Biarkanlah hatiku tetap merdeka,
rindu kepadamu membuat kecemasan yg slalu mengitari kalbuku.
Aku yang terjaga mendekap rindu yg tak kan pernah tergenapi.
Jiwaku akan pergi,
kutangisi rinduku padamu...
ketika dada terasa tersengal dan sesak.
Mungkin saja hidup tlah mengunci hatiku,
kunikmati perjalanan dan nikmat Rabb ku....
Ya Rabb,....
Dadaku sesak karena keresahan,
mungkinkah menjadi kebaikan bagiku?
Aku melihat gemintang dan teduhnya pepohonan,
tanda kebesaranMu,
segalanya akan binasa mungkin juga kerinduanku yg menyiksa kalbu.
yang tersisa hanyalah wajahMu....
Benamkan kepasrahanku kepadaMU,
meski suaranya menjadi alasan tiap senyuman di bibirku.
Ya Rabb,....
aku ingin merindukannya tidak lebih besar dari kerinduanku padaMU.
* malam-malam ketika aku bertemu denganMu,
meski tak dapat memandang...
sepanjang malam bersamaMu
Subscribe to:
Posts (Atom)